Rasa pahit.

9 3 0
                                    

"Jelas ada yang salah!"

"Engga!"

Setya mengambil hp Ratna. "Ini apa? Apa? Apa?"

"Hp"

"Pinter!"

"Ihh!!! Jangan belok dulu!"

"Ratna!! Ini apa? Chat yang ga kamu baca ada 200 lebih Na!"

"Terus?"

"Na! Kita ga tahu masalah kamu apa. Tapi..... Why? Chat kamu tuh rame banget kek pasar malam tahu ga?"

"Apa sih! Kagak jelas!"

"Selamat!"

Ratna nampak bingung mendengar ucapan Setya barusan.

"Kamu bebas!"

"Thanks, but i don't care!"

"Why?"

"Sttt gue ngantuk!"

"Big bos!!" Suara tegas yang membuat mereka semua menoleh. Lisa berjalan dengan kesal ke arah Ratna. Serem.

"Why?"

"Kenapa anda tak bisa di hubungi sejak 3 hari yang lalu! Anda tahu! Anda harus segera ke perusahaan sekarang! Sekarang juga!"

"Pernah tahu ada anak buah yang nge gas ke bos nya? Nih!! Nyata! Nge gas!" Ucap Ratna sambil kembali tiduran dan menutup matanya.

"Wow!!" Ucap Setya dkk bersorak

Lisa diam, dia melihat Ratna jengkel. "Ilausia"

Ratna membuka matanya. "Dia ..."

"Siapin baju gue! Kita semua pergi ke perusahaan!"

$$

Ratna berjalan ke arah resepsionis. Dia bersama Setya dkk. Tapi jarak mereka rada jauh. Ini termasuk misi dari big bos.

Dari arah dalam Ilausia keluar dengan banyak orang berjas. "Masih SMP aja belagu!" Ucap Ratna

"Oh" Ilausia melihat Ratna yang berdiri di samping resepsionis.

Ilausia berjalan sambil di iringi. Ratna tersenyum. "Ada apa kau kesini?"

"Ouh,,apa ada yang bertanya kepadaku?"

Ilausia berdecak. "Wow! Ga punya malu kah?" Sindir Ilausia

"Lu yang ga punya malu! Dasar stupid!" Tangan Ilausia terangkat menampar Ratna. Tapi tangan Setya lebih cepat menghentikannya.

"Berani kamu sentuh dia! Kamu berhadapan sama kita!" Ucap Setya. Acha dkk langsung merapat dan berdiri di belakang Setya.

Plakkkk

Plakkkk

Plakkk

"3 tamparan ini ga akan bikin lu Sadar tapi pasti bikin lu malu!" Ucap Ratna.

Seluruh orang yang berlalu lalang berhenti untuk melihat apa yang terjadi.

Setya dkk tersentak.

"Satpam! Usir orang ini!!" Perintah Ilausia sambil memegang pipi kirinya yang merah.

Dua orang satpam memegang tangan Ratna. "Jangan sentuh gue!"

Satpam itu tak menghiraukan perintah Ratna. Mereka malah menarik Ratna secara paksa yang membuat Ratna kesakitan.

Lisa datang. Setya dkk melihat ke arah Lisa penuh harap.

"Nona Anda harus segera pergi, anda akan telat nantinya" Setya dkk menatap Lisa bingung. Masalahnya dia bilangnya bukan ke Ratna tapi ke Ilausia.

MY SECOND STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang