telur🐣

8 2 0
                                    

Mohon komen dan vote ya... Agar aku makin semangat nulisnya. 😄

"Mau saya beri tahu sebuah rahasia?"

"Apa?"

"Sebuah cangkang telur itu tidak mudah rapuh seperti yang terlihat. Sebenarnya di dalam telur itu jauh lebih rapuh, cangkang telur di ciptakan untuk melindungi isi telur. Tapi dia harus terlihat rapuh agar setiap orang menjaganya dengan baik.  Jadi, bisakah kamu ganti telur yang kamu pecahkan ini?"

Setya hanya tersenyum. "Itu telur sekilonya pecah bukan karna aku tendang kok bu. Cuma.... Cuma.. tapi ga sengaja kaki aku nyengol."

"Kekuatan kakimu itu seperti baja kah? Menyenggol saja bisa membuat 1 kilo telur pecah."

"Aku ganti setengah aja ya Bu??? Ya..."

"Terus ??? Saya harus rugi setengah kilo gitu?"

"Saya saja Bu yang bayar"

Setya dan pemilik toko melihat seseorang yang baru saja bicara. Setya melihatnya sekilas. "ayolah Bu, setengah aja"

"Ini Bu uangnya" ucap cowok itu dan mengambil plastik berisi telur yang di pecahkan Setya.

"Setidaknya bilang makasih gitu, kamu ga jadi ganti rugi loh. Malah untung kamu!"

Setya melihat cowok itu. Dia menghela nafas panjang. Setya membeli sesuatu dan menghampiri si cowok.

Setya menggaruk tengkuknya. Dan melirik si cowok. "Nih"

Si cowok melihat ke arah tangan Setya yang membawa minuman dingin. "Buat aku?"

Setya hanya berdehem dan duduk di samping si cowok. Andai saja tadi dia tidak dalam kondisi mood yang buruk. Mungkin ini tidak akan terjadi.

"Makasih" Ucap Setya cepat, padat, datar, dan singkat.

Si cowok melirik Setya sambil tersenyum. Setya mengalihkan pandangannya.

"Bayu"

"Ha?"

"Nama aku Bayu"

"Yang nanya siapa?"

"Siapa tahu kamu kepo"

"Mau nama kamu Bayu, Bay bay, Ambyar pun aku ga peduli."

"Kayaknya kita bakal ketemu lagi" ucap si cowok sambil senyum lagi.

"Terus??"

"Terus?"

"Terus aku harus bilang wow gitu?!?"

"Kamu lucu?"

Setya melongo. "Kok lucu?"

"Cangkang telur itu kuat, jadi kamu juga harus kuat ya" kata cowok itu sambil menepuk bahu Setya dan setelah itu dia pergi dengan senyuman.

Setya masih memandang punggung cowok itu yang mulai menjauh darinya. "Aneh"

Si cowok menoleh ke arah Setya. "Nanti kalo kita ketemu lagi, kasih tahu nama kamu ya!!" Seru cowok itu dan berlari menjauh.

"Makin aneh, tapi kok... Imut🥺"

$$

"Hari ini??? Kita..... lupain lagi?" Tanya Erta dengan wajah b aja, tapi lebih terkesan lelah.

"Kita lihat aja" ucap Setya sambil melihat ke arah pintu.

"Good morning everybody!!!!" Seru Ratna memasuki kelas dengan masker dan hoddie kuning miliknya, tapi yang aneh adalah kenapa dia menggunakan kacamata hitam?

"Ratna!!"

"Bilang gue ga ada" Ratna segera sembunyi di kursi belakang.

"Mana Ratna??" Tanya Putri kelas sebelah.

"Emang kenapa? Kok nyari Ratna?" Tanya Miya

"Itu bocah kurang gula banget!! Masa tadi nyenggol gue dengan pedenya bilang 'debu berhamburan' di pikir gue apaan??!?!?"

"Sabar Put!!" Seru Setya

"Mana tuh bocah??" Sengak Putri

"Ratna ga ada di sini, beneran!!! Ga ada!!"ucap Setya dkk tapi......

Setya dkk menunjuk kursi belakang dimana Ratna bersembunyi. "Okeh!! Gue pergi!!" Ucap Putri tapi langkahnya mendekat ke arah Ratna.

Dengan cepat dia menarik Ratna dan memukuli Ratna walau pelan tapi kan perih.

Setya dkk tersenyum. "Masih  masuk sekolah lu?" Tanya Ucup dengan nada sinis

"Masih!!! Alhamdulillah!!! Allah masih sayang sama gue, jadi Allah bikin gue sehat dan bisa belajar dengan baik!!!" Kata Ratna penuh penekanan di setiap katanya.

"Ouhh, awas aja lu bikin masalah lagi, tapi gue juga mau bilang makasih. Dia ga jadi pindah ke sini. Dia udah balik ke Jerman" semua orang melihat Ucup.

"Really?!?!?" Tanya Ratna

Ucup mengangguk pelan

"BODO AMAT!!" Ucap Ratna cepat dan membenarkan letak kacamatanya.

Setya dkk menatap Ratna kesal. Bukan Setya dkk aja tapi seisi kelas.

"Oh ya, lu udah ga papa?" Tanya Ucup lagi

"Hmm, Gue mah kebal." Ucap Ratna sambil menepuk dadanya
"Sok peduli lu" lanjutnya dengan nada judes walau pelan.

Ucup hanya ber-oh ria dan melirik ke arah Erta. Erta tersenyum dan mengacungkan jempolnya ke arah Ucup.

"Tapi,,, gue bukan orang yang mudah melupakan" ucap Ratna sambil melihat Setya dkk dan Ucup bergantian. Setelahnya dia pergi ke kantin buat sarapan.

"Itu orang kayak di kejar paparazi aja." Ucap Acha tiba-tiba, soalnya dari tadi diem Mulu.

"Kayaknya bukan paparazi deh" sahut Setya yang melipat tangannya di dada.

"Terus???"-Miya

"Melindungi isi telur aja"

"Ha???"

$$


Tadi malam .


Erta
Ucup......

UCUP
apaan?

Erta
Lu baikan???🥺

UCUP
Gue baikan?? Emang gue marahan sama siapa???🙄🙄

Erta
Jangan kek orang bego deh.😒😒 Maksudnya lu itu orangnya baik kan??😁😁

UCUP
Yups,,mau minta bantuan apa? Cepet!!

Erta
Tahu aja 😁😁
Tolong besok tanyain Ratna udah sembuh belum. Please

UCUP
Lha?? Unfaedah Banget

Erta
Kan kemarin juga lu bikin masalah sama dia, udah sih. Anggep aja menebus rasa bersalah.

UCUP
Marahan lu?!?🤭

Erta
Kepo amat lu😒

UCUP
Ya udah ga usah😎😎

Erta
Engga kok !!!!! Cuma.......
Gengsi aja😅😅

UCUP
Hmzzz....
Mau gue saranin sesuatu ga?

Erta
Apaan?

UCUP
Jaga cangkang telur aja, biar nanti ga retak

Ucup menatap ke arah Setya dan ibu pemilik toko. "Telur itu enak ya. Banyak proteinnya" gumamnya.

"Yah,, cuma di baca doang" ucap Ucup kecewa.












MY SECOND STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang