MY SECOND STORY

jangan

Mohon komen dan vote ya... Agar aku makin semangat nulisnya. 😄

"Sebentar lagi ada acara yang di buat sekolah ya?"

"Iya, denger-denger sih gitu"

"Acaranya apa?"

"Ga tahu, tapi berita yang kesebar sih, cuma anak kelas 9 yang terpilih. Cuma 25 orang lagi!"

"Pada ngomongin apa sih?" Tanya Syifa

"Eh kak Syifa. Ga papa kak"

"Oh, yaudah"

Ratna yang baru saja lewat, tersenyum penuh arti.

Let's play the game with me-

$$

"Hwan?"

Hwan menoleh ke arah Ratna. "Kenapa?"

"Ha? Gapapa" Ratna tersenyum kikuk.

"Sweetheart?"

Sweetheart? Lagi?-

"Kamu merindukan ku? Pasti karena kita tidak sekelas lagi bukan?"

Ratna tersenyum, "tentu"

"Ratna!" Panggil Han

"Ada apa? Zarel?"

Han menatap Ratna curiga. Sementara Ratna menatap Han bingung. "Lu....."

"Kalian ga laper? Makan yuk!" Ajak Ratna dan menarik tangan Han dan Hwan dengan cepat.

"Aneh ya?"

"Aneh apaan si Ta? Siapa juga yang aneh??"

"Miy, kayaknya gue ngerasa ada yang aneh sama Ratna"

"Ratna? Aneh? Dari dulu ya bukannya?"

Erta menatap Miya malas. Sementara Miya tersenyum kikuk. Setya yang diam saja di samping mereka masih melihat punggung Ratna yang menjauh.

"Tya? Lu ngerasa aneh ga sih?"

"Banget" gumam Setya.

Mereka melihat ke arah Ratna sekarang. Tiba-tiba Ratna menoleh ke arah mereka dan tersenyum sinis.

"Eh??"

"Lu lihat ga?!?!"

"Dia senyum sinis gitu ke kita??"

"Itu sebenarnya Zeyli atau Ratna sih?"

Mereka saling melihat satu sama lain. "Ratna?"

$$

"Jadi saya akan jelaskan rumus untuk soal no 8"

Pak Jodi selaku guru MTK baru sedang menulis rumus di papan tulis depan. Pak Jodi itu kalo ngajar enak ga kayak Pak Sutris, kata Setya dkk. Walau yang lainnya ngomong sama aja. Ga paham dan bikin ngantuk.

"Berapa luasnnya?"

"7 m pak!" Seru Syifa

Yang lain cuma merhatiin doang. Hingga sebuah bisikan dari Rian sedikit membuat keributan.

"Itu luasnya bukan 5 meter ya? Di soal ku 5 meter loh" Bisik Rian ke Ucup soalnya depan Rian itu Ucup. Inget formasi kelas kan? Kalo enggak silahkan cek season 1 di chapter canggung.

Kalo males

Aku ulang ya.

Nita-Jono. Acha-Ucup. Miya-Fivel
Raya-Putra. Ratna-Rian. Syifa-Jamil
Erta-Dika. Setya-Hendra Mina-syaiful
Dll

Setelah Ucup melihat soal dia melihat ke arah Rian "iya bener! Bilang Sono!" Suruh Ucup

"Ogah! Ga berani gue!"

Ucup melihat ke arah Pak Jodi. "Cha! Itu luasnya bukan 5 ya?"

Acha melirik Ucup dan mengecek soalnya. "Iya, bilang sana!"

"Lu aja!"

"Gitu aja ga berani!"

Acha melirik ke arah Jono. "No!itu luasnya 5 m"

"Lu juga ga berani!" Sindir Ucup.

Jono yang baru saja ingin masuk ke alam mimpi langsung menoleh ke arah Acha. "Nita! Dipanggil Acha tuh!"

Acha mendelik malas. Sementara itu Nita menaikan alisnya,bertanya ada apa.

"Itu luasnya bukannya 5 meter ya?"
Nita mengangkat bahunya,acuh.

Pak Joni melihat ke arah mereka yang saling bisik-bisik tapi ga berani bilang. "Ada apa anak-anak?" Tanya pak Jodi

Mereka saling melihat satu sama lain. Ga ada yang berani bilang. Bukannya apa-apa. Tapi kan Pak Jodi guru baru. Baru masuk hari ini. Kan pada belum kenal.

"Itu luasnya 5 meter pak, bukan 7 meter" cetus seseorang.

Semua mata tertuju ke arah Ratna, iya Ratna tadi yang bilang. Ratna menopang dagunya dan melirik ke semuanya dengan tatapan malas.

Yang di tatap malah takut sendiri. "Kenapa?" Tanya Ratna dingin kek es salju.

Sekarang semua menatap ke arah papan tulis dan fokus. Ratna mendelik malas dan menatap Rian.

"Kenapa?"tanya Rian.

"Tuh belakang!"

Rian menoleh ke belakang. Setya memukul nya menggunakan buku. "Dari tadi di panggil ga nengok!"

"Ada apa?"

"Panggilan Acha!"

Rian memanggil Acha. Iya, yang dipanggil Acha. Yang nengok sekelas! Termasuk gurunya lagi.

"Ada apa Tya?"

Setya menatap mereka. "Gapapa" ucapnya malu sendiri.

Tahu gak Rian manggilnya gimana?

"Cha? Panggil Setya" Si Acha ga nengok.

"Acha!!" Ga nengok lagi

"Acha sampingnya Ucup!! Dipanggil Setya sampingnya Hendra!!" Semuanya nengok