Mohon komen dan vote ya... Agar aku makin semangat nulisnya. 😄
DOR!
DOR!
DOR!
DOR!
Ratna mengelap ujung bibirnya yang terkena tanah dan mengahadap ke belakang.
Miya dan Setya sudah tidak sadarkan diri (pingsan pura-pura)
Ratna mengambil senjata mereka dan berjalan ke mangsa terakhirnya.
"Lu atau gue yang menang di sini. Gue yakin gue pastiin lu akan kalah."
Ratna mengarahkan senjatanya ke arah Kevin yang melihat sekeliling. Tapi mata mereka bertemu. Saling menatap dalam. Ratna segera memutuskan kontak mata dengan Kevin dan kembali ke tujuan awalnya.
Mereka saling menodongkan senjata. "I don't want to win"
"I don't care, but i win now"
DOR!
DOR!
Ratna membalikan badannya dan pelurunya terkena Kevin.
Sementara peluru Kevin sendiri terkena pohon dibelakang Ratna. "Why with a sniper like you? Let me? You fool!"
"This is called sacrifice"
"No! It's a theatrical drama"
"My theatrical melted your heart"
"Ck"
Kevin tersenyum ke arah Ratna yang tidak lagi bisa membalas kata-katanya. Setelah mengobali Ratan Kevin jadi malu sendiri.
"But I'm warning you! I'm want to hit someone"
"Wow! I'm scared"
"Lu tuh!"
"Kenapa? Sayang?"
"Bodo!"
"Dimohon agar para pemain berkumpul ke titik kumpul karena permainan telah berakhir."
Ratna segera meninggalkan Kevin dan menuju ke arah Titik kumpul. Kevin melihat ke arah punggung Ratna dan tersenyum tipis. "Ratna be more like yourself"
Di sisi lain.
"Loh? Lu kalah cup?" Tanya Budi yang melihat Ucup berjalan ke arah titik kumpul sambil berjoget ria.
"Iya!"
"Kok bisa?"
"Tadi gue lihat melow drama! Tapi gue ga baper! Terus karena gue males. gue bunuh diri sendiri biar mereka nerusin melow dramanya!"
"Gue ga paham cup!" Budi melongo sambil menggaruk rambutnya tak gatal.
"Gue juga" Ucup duduk di samping Budi dan tersenyum ke arah Erta yang masih ribut sama Dika.
Tak berapa lama Ratna datang ke titik kumpul disusul Kevin. Semua menatap ke arah mereka berdua, dan takjub karena Hanya Ratna yang bersih tanpa noda cat.
"Ini mah dah ketahuan yang Menang siapa!"
"Ratna, ikut saya" pinta Bu Sarah.
Ratna mengikuti Bu Sarah yang masuk ke dalam mobil dan mereka berdua berbincang di dalam mobil.
"Masa tadi gue udah nembak Dika tapi Acha malah nembak gue!"
"Kok kayak cinta segitiga ya?" Ucap Miya sambil berangan-angan.
"Udah lah! Kan tadi aku karena kepepet!"
"Lah tadi! Aku sama Miya di tembak Ratna!"
"Sudahlah diam!"
"Baik bang Jono!"
Ratna keluar dari mobil Bu Sarah dengan muka masam. Sementara Bu Sarah hanya tersenyum seperti biasa.
"Kalian lapar tidak?"
"Lapar Bu!! Makan Bu!!"
"Ya udah ayo! Naik bus lagi ya! Kecuali Ratna. Kamu ikut saya" Bu Sarah dan Ratna saling melihat. Ratna memutuskan kontak mata dan menelpon seseorang.
Semua diam. Tak ada yang bersuara. Jadi semua bisa mendengar obrolan Ratna dengan seseorang di telpon.
"Apa bisa anda tak mencampuri urusan saya?"
"Ingin mengulang kenangan lama?"Setya melirik ke arah Ratna. Begitu juga yang lain. Suara Ratna semakin meninggi tangannya hampir melempar hpnya.
Tapi tak jadi dan lebih memilih masuk ke mobil Bu sarah dengan diam.
"Itu bocah kenapa lagi sih?" Gerutu Syifa
Setya dkk saling melihat satu sama lain. "Ga kayak dulu kan?" Bisik Miya
"Enggaklah!!" Seru mereka bersama.
"Let's go!!!!" Seru Ucup sambil memasuki bus.
Di bagian depan bus Setya dkk.
Di bagian tengah dan belakang Ucup dkk."Banyan!"
"Apa?"
Semua ngakak. Setelah Setya manggil Banyan mereka ga bisa berhenti ngakak. Banyan yang rambutnya keriting dan menjulang ke atas. Dengan wajah tanda tanya menyisir rambutnya ke belakang. Mukanya polos banget apalagi rambutnya yang subhanallah, bikin ngakak.
"Kamu tadi yang bawa spiker bluetooth nya Acha bukan?"
"Ucup tuh!"
"Ngapa manggil nama gue? Kangen?".
"Jijik!"
"Spiker bluetooth gue dimana?" Tanya Erta sengak.
"Nih!" Ucup ngasih spikernya ke Erta dengan cara Ertalah yang harus menghampiri Ucup.
"Makanan gue mana?!?!?!" Nge-gas Erta saat di mau duduk di kursi tapi Makanannya udah ga ada semua.
"Ucup?" Tuduh Erta
"Apalagi? Gue lagi??"
"Makanan gue mana?"
"Ngapa tanya gue?"
"Kan biasanya elu yang ngambil makanannya Erta" sela Miya
"Kok aku curiga sama Dika ya?" Bisik Setya ke Erta
"Kalo aku malah curiga sama Rian" bisik Acha
Sementara itu Dika dan Rian hanya bersalting ria. "Dika tuh Dika!!" Seru Ucup tiba-tiba
Ucup langsung menghampiri Dika dan mengambil makanan Erta berupa Kuaci.
"Tuh lihat! Dika kan?"
"Kan biasanya lu Cup" ucap Erta Pelan
"Yaudah nih ambil sendiri" Ucup yang tadinya berjalan ke arah Erta yang duduk di depan membelokan langkahnya dan kembali duduk dengan kuaci Erta di tangannya.
"Udah cup terserah buat lu aja" dengus Erta sebal.
"Ya udah" Ucup dengan cepat memakan kuacinya walau di ganggu Anak cowok yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECOND STORY
Genç KurguKehidupan sekolah yang biasa aja tapi lebih menarik karena adanya para cowok yang gabutan. suasana kelas yang selalu heboh dan penuh mahkluk aneh berjenis kelamin cowok yang nyebelin nya minta ampun. disatukan dalam sebuah kelas IXc. kelasnya Setya...