Part 9.

64.1K 3.6K 121
                                    

Happy reading...

Areva tengah merenung memikirkan hidupnya. Ia lahir di Amerika, namun saat umurnya enam tahun ia dibawa pergi oleh Riko dan Anne ke tempat terpencil yang ada di Rusia. Saat itu ada suatu kejadian yang membuat hidupnya seperti seorang buronan, ia tidak dapat menetap di satu tempat.

Saat di Rusia, Victor hampir menemukannya, Areva segera dibawa ke Inggris.

Saat di Inggris, Areva banyak belajar tentang bisnis dan manajemen, dengan Riko dan juga beberapa teman dekat mendiang ayahnya. Ia telah meraih berbagai penghargaan tentang bisnis diusianya yang masih dua belas tahun. Karena kepintarannya, Areva juga dapat mendirikan perusahaannya sendiri. Ia dikenal sebagai gadis dingin yang jenius.

Seperti sebelumnya, Victor hampir menemukan keberadaan Areva, Riko dan Anne segera membawa Areva ke Indonesia karena menurut mereka, Indonesia yang paling aman.

Anne pernah berkata bahwa ia harus menghindari pria jahat bernama Victor. Mendengar itu, Areva menurut jika harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Areva terkesiap saat Yugo menyembulkan kepalanya di ambang pintu.

"Kita makan malam dulu. Yuk," ucap Yugo, ia berjalan menghampiri Areva dan kembali berkata, "Ngecek presentase lagi?"

Areva mengangguk. "Udah selesai, Kok."

"Kita makan dulu, nanti temenin Kakak ke toko buku."

"Oke."

◇◇◇

Areva menemani Yugo ke toko buku untuk membeli komik terbaru. Areva melihat-lihat rak berisi novel, ia lebih suka novel dari pada komik.

"Udah selesai?"

"Udah. Kak, aku boleh minjem uang gak? Aku lupa bawa dompet," ucap Areva pelan.

Yugo terkekeh. "Ambil buku yang kamu mau, biar Kakak yang bayar."

Areva tersenyum senang, ia emmeluk lengan Yugo dan berkata, "Makasih Kak Yugo."

Selesai membayar, Yugo mengajak Areva ke taman kota. Begitu sampai, Yugo menepikan mobilnya, Areva melihat sekeliling, baru ia ketahui jika taman dekat kota sangat ramai di malam hari, banyak anak remaja seusianya yang tengah berjalan-jalan dan berkumpul.

Areva dan Yugo berjalan di sekitar taman sambil bergurau, bisa saja orang lain menganggap mereka sebagai couple goals.

Tiba-tiba tawa Yugo terhenti, seperti terpaku memandang sesuatu di depannya.

Areva mengikuti arah pandang Yugo. "Itu ... kak Sesil, dia sama siapa?"

Yugo menghela napas pelan, ia memalingkan wajahnya dari pemandangan yang membuat hatinya sakit.

"Kak Yugo," panggil Areva khawatir.

Areva tahu sedikit tentang hubungan Yugo dan Sesil, mereka tampak baik-baik saja, tetapi mengapa Sesil pergi bermesraan dengan cowok lain dan cowok itu ... sahabat Yugo sendiri.

Yugo tersenyum miris. "Ngga papa." Yugo kemudian mengajak Areva untuk duduk di bangku taman.

"Kakak bakal tetap mertahanin kak Sesil?"

Yugo menatap kosong jalanan ramai di depannya. "Kenapa kita harus bertahan untuk orang yang sudah menyia-nyiakan kesetiaan kita. Biarin dia memilih siapa yang dicintainya, mungkin itu yang terbaik," papar Yugo.

Areva menyimak tiap ucapan Yugo yang memang benar adanya.

"Dan yang baik, akan mendapatkan yang lebih baik."

Areva mengangguk setuju. "Terus, persahabatan kalian gimana?"

"Kakak bakal bersikap seolah ngga terjadi apa-apa dan Kakak bakal relain Sesil sama Gio," ucap Yugo dengan wajah tenang.

Yugo menoleh ke arah Areva. "Ini pelajaran buat kamu. Jangan maksa seseorang yang ngga bisa bertahan di sisi kamu, buat terus ada di samping kamu. Karena segala sesuatu yang sifatnya memaksa, kadang ngga baik buat kita."

"Beri dia pilihan dan apapun pilihannya nanti, kamu harus terima dengan ikhlas dan lapang dada, kamu harus inget."

Areva mengangguk mengerti, ia akan terus mengingat ucapan Yugo. Areva kemudian memeluk Yugo dari samping. Areva sangat kagum dengan Yugo, laki-laki yang tenang dalam menghadapi masalah perasaan yang menimpanya. Yugo juga bijak dalam mengambil keputusan.

Yugo membelai rambut panjang Areva dengan sayang.

Di lain tempat Arka dibuat terpaku dengan pemandangan yang dilihatnya. Arka tersenyum kecut sambil memegangi dadanya yang terasa sesak. "Gue sakit liatnya, Va."

"Ternyata, gue jatuh cinta sama lo," ucapnya lirih dengan tatapan miris.

VOTE AND COMMENT!😊

Secret of Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang