Maaf telat update, because terlalu asik sama zona mager + rebahan😂
Dah nih aku bawa cerita Arka sama Areva lagi🤗
Selamat membaca,,,
Arka mengantarkan Areva pulang, ia juga berniat meminta maaf kepada Anne, sebab Areva pulang sampai larut malam karenanya.
Saat sampai di depan pintu utama, Areva merasa bingung, sangat jarang pintu rumahnya terbuka lebar seperti sekarang, ada apa di dalam? Apakah Anne tengah kedatangan tamu? Beberapa pertanyaan bersarang di dalam kepala Areva, ia lantas memasuki rumahnya diikuti Arka.
Begitu sampai di ruang tamu, Areva mematung, ia menatap seorang laki-laki yang duduk di antara Anne dan Riko.
Laki-laki itu menatap ke arahnya dan tersenyum, Areva seperti pernah melihat senyum itu, tetapi di mana? Saat ini ingatannya tengah kacau, tetapi rasanya ia tidak asing dengan sosok laki-laki yang kini tengah menatapnya, tatapan yang menyiratkan kerinduan dari balik mata cokelatnya.
"Hai Cia," sapa laki-laki itu sambil menatap Areva dengan senyum yang tidak pudar.
Areva masih tidak bergeming, ia hanya menatap laki-laki itu dengan rasa sesak yang tiba-tiba menghampiri dirinya.
"Aku kembali dari perkemahan, I miss you so much ... my beautiful sist."
Tepat saat laki-laki itu mengucapkan kalimatnya yang terakhir, Areva langsung terduduk lemas, pandangannya menjadi kabur karena bendungan air di kelopak matanya yang berusaha menerobos keluar.
Areva sudah tidak bisa menahannya, air matanya luruh begitu saja, ia menangis sembari menyentuh dadanya yang terasa sesak. Laki-laki itu adalah orang yang selama ini ia cari dan ia rindukan. "Ka--kak Arvin," ucapnya terbata.
Arvin yang selama ini Areva cari keberadaannya dan sangat Areva rindukan sosoknya, kini kembali hadir di hadapannya. Areva benar-benar bersyukur, ia tidak menyangka jika do'a-nya dikabulkan secepat ini, Areva merasa seperti mimpi, namun semuanya nyata, Areva terlalu bahagia sampai tidak dapat mendeskripsikannya.
Arvin merengkuh tubuh Areva, ia menangis sembari membelai rambut Areva penuh sayang, seperti ini rasanya bertemu dengan orang yang sangat dirindukan.
Anne dan Riko menatap kedua kakak-beradik itu dengan rasa haru, sama halnya dengan Arka, ia tersenyum dan mengusap sudut matanya yang berair.
"Nah, tinggal satu lagi," ucap Anne.
Arvin mengurai pelukannya, ia menatap Areva dan tersenyum, ia menangkup wajah Adiknya dan berkata, "Udah jangan nangis, nanti jelek," kekehnya.
Arvin mendongak menatap Arka, ia hampir lupa dengan keberadaan sosok laki-laki di sampingnya. "Gue Arvin, lo pasti udah tau."
Arka mengangguk cepat dan tersenyum. "Iya, Bang."
Arvin tersenyum lega, ia lantas berbalik menatap Anne, ia masih bingung dengan ucapan Anne sebelumnya. "Satu lagi apanya, Bi?"
Anne tersenyum. "Bibi udah nyuruh Yugo buat ke sini, pasti dia kaget," jelas Anne sambil menahan tawa.
Arvin tersenyum senang, ia hampir lupa dengan Yugo, sahabat kecilnya, seperti apa Yugo sekarang? Apakah masih pemalu? Atau sudah berubah? Arvin benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengannya.
Arvin, Areva dan Arka sudah duduk di sofa yang ada di ruang tamu, mereka berbincang sedikit untuk menunggu kedatangan Yugo.
"Assalamualaikum, Paman, Bibi, Areva kenapa?!" seru Yugo dengan napas memburu.
"Waalaikumusalam," balas semua yang ada di ruang tamu, mereka menatap kedatangan Yugo.
Yugo menunjukkan wajah bingungnya, ia segera masuk dan bergabung di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Cold Girl
Teen Fiction(SUDAH END) [CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD] ARKANA RADEYASA~ Seorang most wanted boy yang bergelimang mantan di sekolah, memiliki sifat petakilan dan rasa ingin tahu yang tinggi, ia dianugrahi paras tampan, namun ia justru menyalahgunakan ketampan...