Happy reading...
Bel tanda dimulainya kegiatan belajar mengajar sudah berbunyi, tetapi guru yang mengajar belum juga masuk.Areva merasa bosan, tidak ada yang bisa diajak berbicara dan berbagi cerita, ia seperti upik abu yang dikucilkan. Duduk di bangku paling belakang, di samping tembok tanpa seorang teman.
Areva mengaku kesepian, ia berusaha menghilangkan rasa sepinya dengan bermain ponsel, meskipun ia tahu tidak ada satu pun notifikasi yang masuk.Apa ini yang namanya gabut? Batin Areva.
"Hai ... Areva." Seorang siswi berdiri di hadapan meja Areva. "Gue Arin, boleh ngga, gue duduk sama lo?" tanyanya hati-hati.
Areva menatap siswi itu lalu mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas. "Emang ngga ada bangku lain?" balik tanya Areva.
Arin menunduk dalam. "Ngga boleh ya?"
Semua murid menatap tindakan Arin yang dianggap konyol. Satu kelas sudah mengetahui bagaimana dinginnya sifat dan sikap Areva semenjak kepindahannya ke SMA Xavier. Sangat mustahil Arin bisa menjadi teman sebangku Areva.
Arin sendiri tahu apa konsekuensinya berhadapan dengan Areva, cewek dingin yang dinginnya menyaingi semua kutub yang ada di belahan bumi.
Areva menaruh ponselnya, ia menatap Arin. "Bangku sebelah gue masih kosong, perlu diisi."
Seisi kelas tidak percaya dengan respons Areva yang diluar dugaan, sama halnya dengan Arin.
"Makasih Areva, gue janji bakal jadi sahabat yang baik buat lo."
"Gue mau buktinya."
Arin melebarkan senyumnya, membuatnya semakin terlihat cantik. Ia bahkan lebih bersemangat.
"Lo yakin mau duduk di samping gue?" tanya Areva memastikan.
"Gue kan orangnya dingin kayak es balok berjalan," tambah Areva.
Arin tersenyum dan berkata, "Gue yakin, ada kehangatan yang tersembunyi di sifat dan sikap dingin lo."
Areva tersenyum, senyuman pertama yang Areva tunjukkan untuk orang lain selain paman dan bibinya. "Keberadaan lo disaat gue sedih dan bahagia, itu udah cukup."
"Gue bakal berusaha untuk itu, Va."
Semenjak kedatangan Areva, Arin dibuat penasaran dengan sifatnya yang dingin, mengalahkan semua kutub yang ada di bumi. Namun saat menatap mata Areva, Arin melihat Areva yang membutuhkan seorang teman yang ada di sampingnya, dan Arin ingin menjadi teman tersebut.
Teman, semoga kamu adalah orang yang selama ini aku butuhkan. Batin Areva dengan penuh rasa syukur.
◇◇◇
Areva dan Arin tengah berada di kantin, banyak yang melihat kedatangan Areva.
Mungkin karena kemarin Areva telah membuat pertunjukkan dadakan di depan toilet siswi menjadikannya terkenal dalam waktu singkat.Mereka duduk berhadapan, sedari tadi Arin bercerita mengenai kehidupannya, Areva hanya menyimak dan sesekali mengangguk.
Saat tengah menikmati makanan, tiba-tiba seseorang menyiram es teh di kepala Areva sampai menembus ke pakaiannya dalamnya.Areva sedikit terkejut, hanya sedikit. "Bukan gue yang harusnya lo siram!"
Seisi kantin dibuat menganga karena kejadian yang baru saja terjadi.
"Bacot! Ini balasan buat lo!" seru Riry.
Arin tidak bisa diam saja. "Kita ke kelas aja yuk, Va." Arin berusaha mengajak Areva keluar dari kantin.
Areva menggeleng dengan sejuta rencana dimatanya, ia merebut es teh milik Arin lalu menyiramnya ke wajah Riry.
Arin terpengangah dengan tindakan Areva, gadis itu bisa mendapat masalah lebih besar dari pada ini.
"Seri, kan?" Tidak menyadari dengan perbuatannya, Areva berlalu pergi meninggalkan kantin diikuti Arin.
Mereka yang melihat tindakan Areva menganggapnya sebagai tindakan yang heroik. Selama ini tidak ada yang berani membantah apalagi melawan Riry, namun kedatangan Areva mengukir sejarah yang baru.
○○○
"Gila lo, Va! Lo penyebab keributan di toilet siswi kan?" tanya Arin. Saat ini ia dan Areva sudah kembali ke dalam kelas.
"Hmm." Areva mengambil novel yang ada di kolong mejanya kemudian membacanya dengan tenang.
Arin terus berceloteh karena keberanian Areva melawan geng Riry yang notabenenya ditakuti semua siswi SMA Xavier. Riry terkenal suka membully orang yang berada di bawahnya dan sok menjadi penguasa.
"Saran gue ... mending lo minta maaf sama mereka," ucap Arin pasrah.
Areva menoleh ke arah Arin. "Lo nyuruh gue buat minta maaf sama tuh chili?" ucapnya tidak percaya.
"Areva, nih gue kasih tau ...."
"Kak Riry itu anak pengusaha terkenal, pemilik Rival's Group. Lo bisa dapet masalah kalau berurusan lebih sama dia."
Rival's Group? Itu perusahaan yang standartnya masih jauh di bawah perusahanku. Ya ampun, bagaimana bisa dia menjadi sesombong itu. Batin Areva, ia cukup lega karena sering memantau perusahaannya. Dengan begitu ia bisa mengetahui mana perusahaan yang menjadi saingan ketatnya.
"Siapa juga yang mau punya urusan sama cabe murahan kayak mereka. Apa sih yang buat mereka ditakutin banyak orang?" tanya Areva panjang lebar.
Arin memutar bola matanya malas, ia akan menjelaskan sesingkat-singkatnya tentang Riry. "Dia itu keponakan Kepsek, dia bisa nyuruh pamannya buat ngeluarin lo dari sekolah. Dia juga licik, suka memfitnah orang, dan satu hal yang membuatnya sombong adalah ... dia salah satu mantan dari most wanted boy Arkana Radeyasa," jelas Arin dengan suara pelan.
Areva langsung mengalihkan perhatiannya dari buku ke Arin. "Cih, jadi mantannya aja bangga," cibir Areva.
"Tunggu, Arka?" Areva mengulang nama laki-laki yang Arin sebutkan.
Arin mengangguk semangat. "Cowok paling ganteng, paling dicari, paling dipuja, segala paling deh."
"Paling gue benci," lanjut Areva dengan wajah datar.
Arin menghela napas pelan. "Kok gitu sih, banyak banget cewek yang mau jadi pacarnya, termasuk gue, ngga deng ... bercanda," ucap Arin sambil terkekeh.
"Cowok songong, narsis, rese kayak gitu dipengenin," tukas Areva cepat.
"Nih ya, siapa sih yang ngga mau sama Arka. Udah ganteng, keren, pinter, tajir, romantis lagi, boyfriend material banget, tapi ...." Arin menggantungkan ucapannya.
"Dia punya canteng," potong Areva.
Arin melongo tidak percaya. "Ngga mungkin lah! Masa cowok kayak Arka punya gituan!"
Areva mengedikkan bahunya acuh. "Gue pernah denger dua sohibnya Arka ngomongin jarinya Arka yang cantengan. Penggemarnya aja yang ngga pada tau."
VOTE AND COMMENT!!!😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Cold Girl
Fiksi Remaja(SUDAH END) [CERITA INI HANYA ADA DI WATTPAD] ARKANA RADEYASA~ Seorang most wanted boy yang bergelimang mantan di sekolah, memiliki sifat petakilan dan rasa ingin tahu yang tinggi, ia dianugrahi paras tampan, namun ia justru menyalahgunakan ketampan...