08

731 73 4
                                    

Cuaca yang awalnya sudah gelap. Kini bertambah gelap dengan turunnya hujan di malam hari.

Ketika melihat hujan turun Shilya langsung menyuruh anaknya dan Fildan untuk masuk kedalam rumah "Masuk! Di luar hujan"

Mereka pun langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Saat mereka duduk Shilya pergi ke dapur untuk membuat minuman hangat.

Lesty dan Fildan hanya diam tak saling mengobrol. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Setelah beberapa menit. Akhirnya Shilya datang dengan membawa dua teh hangat.

"Diminum dulu. Biar anget badannya" suruh Shilya yang langsung dituruti oleh keduanya.

"Fildan kan sekarang hujan. Mending nginap disini aja. Terus hubungi dulu Ibu angkat kamu, biar gak khawatir" suruh Shilya membuat Fildan mengangguk pasrah.

Karena memang hujan di luar, lagian ini sudah larut malam. Bahkan sudah dini hari. Dan Fildan pun langsung menelpon Pak Joko untuk memberitahu bahwa dirinya tidak akan pulang kerumah sakit.

"Bun, Fildan beneran mau nginep di sini?" tanya Lesty sambil menyandarkan kepalanya di sofa.

Shilya hanya mengangguk sebagai jawabanya.

"Yaudah terserah. Lesty cape, Lesty ke kamar. Mau tidur" ucap Lesty lalu pergi meninggalkan mereka di ruang tamu. Dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

"Gimana? Udah izinnya?" tanya shilya yang melihat Fildan berhenti berbincang di telepon.

Fildan mengangguk canggung.

"Udah sama tante mah selow aja" ucap Shilya yang memperhatikan gelagat Fildan.

Dan meraka pun berbincang-bincang tentang segala hal. seperti halnya seseorang yang sudah kenal lama. Dan memang pada dasarnya Shilya itu tipe orang yang mudah akrab dengan siapa pun. Dan begitupun dengan Fildan.

Namun anehnya ketika Shilya menanyakan tentang ibu kandung Fildan. Fildan tidak menjawabnya melainkan dia mengalihkan pembicaraan yang seolah-oleh menutupi sesuatu.

Dan di sisi lain Lesty penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh ibunya dan Fildan. Lesty belum tidur, ia sedang menguping pembicaraan Bundanya dengan Fildan. Namun tetep saja tidak terdengar. Karena letak ruang tamu berada di lantai bawah. Sedangkan kamar Lesty di lantai atas. Lagi pula Shilya dan Fildan berbicara tidak terlalu keras.

"Apa sih yang Bunda tanyain ke si Fildan?" tanyanya ke diri sendiri.

"Dahlah, gue pusing. Mending gue tidur" gumamnya kediri sendiri.

Lesty pun langsung merebahkan tubuhnya ke kasurnya. Namun ia tidak bisa tidur. Entahlah karena apa.

Pikirannya masih terbanyang-banyang tentang kejadian dimana dirinya di bonceng oleh Fildan.

...

"Ya udah. sekarang Nak Fildan istirahat dulu. Tuh disana kamarnya" ucap Shilya sambil menunjukan kamar tamu yang akan ditempatin oleh Fildan.

Fildan mengangguk seraya tersenyum. Lalu berpamitan ke Shilya untuk pergi menuju kamar yang dimaksudnya. Begitu pun dengan Shilya, ia juga langsung pergi menuju kamarnya.

Fildan yang sudah berada didalam kamar tamu. Dirinya tidak bisa tidur. Mungkin karena ia tidak menyangka bahwa dirinya akan menginap dirumah Lesty.

🍂🍂🍂

Waktu pun terus berjalan hingga akhirnya sekarang sudah pagi pukul lima pagi.

Shilya dan Mbok Inah sedang menyiapkan sarapan pagi. Sedangkan anak gadisnya masih bergelayut dengan selimutnya.

MENUNGGU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang