027

564 51 1
                                    

"Pagi, Les" sapa Fildan saat memasuki kelas yang ternyata sudah ada Lesty yang duduk di kursinya.

Tidak hanya Lesty, ada teman yang lainnya juga.

"Hm" Lesty masih aja bersikap cuek pada Fildan.

"Tumben lo pake poni" celetuk Aulya yang duduk di depan Lesty namun sekarang posisinya menyamping.

"Biar kayak anak bae-bae" hari ini rambut Fildan ia kasih poni, itu alasannya supaya memar di keningnya tertutupi.

"Memar? Kenapa tuh?" ternyata Putri lebih dulu melihat memar yang ada di kening Fildan.

"Biasa anak cowok" Fildan malas untuk menjelaskan kenapa keningnya bisa memar. Lagi pula itu tidak akan penting bagi mereka.

"Woy! Memar jidat lo gak kenapa-napa?" baru datang Adi sudah bikin heboh kelas aja.

"Menurut lo?" Fildan kesal. Ini semua biang keroknya adalah Adi.

"Lagian lo bawa mobil kenceng amat, gue takutlah" elak Adi.

"Cemen lo!" Ical datang dari belakang Adi, lalu menonyor cowok tersebut.

"Kalau gak kenceng, bukan balapan namanya" sahut Reza yang sudah duduk di depan, teman duduknya.

"Emang si Fildan mau balapan?" tanya Sakti kepo yang duduk di samping Reza.

"Lo latihan balapan?" Lesty yang sadari tadi bungkam, kini mengeluarkan suaranya.

Fildan hanya tersenyum lalu menatap tajam sahabatnya yang baru saja akan buka mulut.

"Sana deh, ketempat duduk kalian. Bentar lagi bel" Fildan mengusir Adi dan Ical yang masih saja berdiri di samping mejanya.

"Jidat si Fildan ke pentok setir. Dia ngerem dadakan pas latihan balapan mobil" tanpa memedulikan Fildan, Adi memberitahu pada Lesty.

Kening Fildan memar karena terbentur ke setir mobil, itu semua karena Adi yang duduk menemani Fildan didalam mobil, dengan duduk disamping Fildan. Niatnya untuk mengarahkan dan memberitahu cara-caranya, namun Adi malah mengoceh saja, hingga Fildan pusing mendengarnya.

Saat sedang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, Adi terus-terus aja berteriak histeris, seakan-akan, akan dibawa mati.

Hingga ada seekor kuning yang melintas, membuat Fildan menggerem dadakan. Alhasil, keningnya yang menjadi korban.

...

"Les, kantin yuk. Gue traktir deh" ujar Fildan mengajak Lesty untuk ke kantin bersama.

Saat ini sudah waktunya istirahat. Bel sudah berbunyi dari 3 menit yang lalu.

"Makasih" Lesty menolaknya, lalu ia beranjak dari duduknya.

"Kantin, Les?" tanya Aulya dari tempat duduknya.

"Kalian aja duluan, gue mau ke perpustakaan dulu" setelah mengatakan itu, Lesty berjalan ke luar kelas.

"Ngantin gak?" tanya Ical yang menghampiri tempat duduk Fildan.

"Duluan aja. Gue mau nyusul Lesty" Fildan berlari ke luar kelas untuk menyusul Lesty.

"Ck. Ck. Dasar anak muda" Adi berdecak melihat kelakuan Fildan. Namun seketika ekspresinya berubah menjadi lebih cerah.

"Neng Putri, kita ke kantin yuk? Biar Aa yang bayarin" rayu Adi membuat Putri mendelik kesal padanya.

...

"Tumben lo ke perpus, Les"

"Astagfirullah! Ngagetin aja lo!" Lesty terkejut ketika Fildan sudah ada di belakangnya.

MENUNGGU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang