018

611 54 8
                                    

Typo bertebaran👻

-----

"Udah nyesel belum?"
-Lestya Dwi P-

Happy Reading

"Fildannnnn!!!" teriakan itu membahana ke dalam kelas XII Ipa 5. Mereka yang sudah berada di dalam kelas menatap tajam sang empu yang seenaknya berteriak.

"Berisik, Aul! Fildan belum dateng" tegur Ical yang merasa pendengaran akan terganggu jika terus-terusan mendengar teriakan Aulya.

Sedangkan Aulya hanya bisa merunggut kesal. Di sampingnya ada Putri yang hanya bisa meringis menahan malu.

Kenapa sahabatnya seperti ini?

"Kenapa lo cari-cari Fildan?" tanya Adi seraya menatap Aulya penuh tanya.

"Gak. Pengen nanya aja" katanya santai lalu berjalan ke bangkunya yang di susul oleh Putri yang sedari tadi diam.

"Neng Putri gak nyapa Aa, nih?" goda Adi yang tak mendapatkan respon apapun dari Putri. Yang malah mengundang tawa temannya.

🍂🍂🍂

Dua minggu kemudian.

Fildan telah kembali ke tanah air. Ia sangat bahagia, karena keluarganya bisa kembali lagi ke tanah air, Indonesia.

Setelah dua minggu Fildan tak mengaktifkan ponselnya. Pagi sebelum dirinya berangkat sekolah, Fildan segera mengaktifkannya kembali.

Dan notifikasi pun berlomba-lomba untuk menarik perhatian Fildan. Saat melihat room chat, Fildan jadi teringat akan Lesty.

"Bagaimana kabar dia?" batinnya bertanya dengan senang.

Karena setelah ini Fildan sudah bertekad akan mengutarakan hal yang dua minggu dirinya tahan.

Dengan hati riang Fildan keluar dari tangga untuk ikut sarapan bersama dengan keluarganya.

"Pagi, Sayang" sapa seorang wanita yang begitu Fildan cintai, Maya mamah Fildan.

"Pagi, Mah" balasnya menyapa sang Mamah yang beberapa bulan harus pergi ke luar negeri karena proses pemulihan akibat kecelakaannya.

"Mamah udah benar-benar sehatkan?" tanya Fildan saat dirinya sudah mendudukkan dirinya di samping sang Mamah.

"Udah. Buktimya Mamah bisa pulang" katanya.

Lalu Fildan beralih menatap sang Papah yang sedari tadi diam menikmati secangkir kopinya.

"Papah tumben diam aja?" celetuk Fildan saat menyadari Papahnya tidak menyapa dirinya.

"Situ gak nyapa" ujarnya membuat Fildan tersenyum geli.

"Lagian. Diem-diem aja"

"Udah ah. Ayo sarapan dulu. Nanti kalian telat" setelah itu mereka pun sarapan.

Dika Khanza dan Maya.

MENUNGGU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang