"Gue mungkin gak sanggup lagi untuk menunggu"
Happy Reading
Lesty pun segera bangkit dari duduknya. Ia sudah jengah melihat tingkah Raya dan yang lainnya.
"Gue duluan!" ucap Lesty dengan ketus sambil berjalan melewati mereka. Namun saat dirinya melewati Tantri kaki kirinya di sandung.
Bruk!
Refleks Lesty terjatuh dengan gaya yang kurang etis. Dan tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan tangannya.
Dan ketika Lesty mendongak ternyata yang mengulurkan tangannya itu adalah Devi. Ya salah satu antek Raya.
Namun belum juga Lesty meraih tangan Devi, ternyata Tantri terlebih dahulu menarik tangan Devi agar menjauh dari Lesty. Dan akhirnya Fildanlah yang langsung menolongnya.
"Cih! Cabe bisa jatuh juga" ledek Raya membuat Lesty geram karena disebut cabe.
"Lo gak papa, Les?" tanya Fildan yang yang di beri tatapan tajam oleh Lesty. Lalu pandangan Lesty beralih ke Devi yang sedang ternsenyum tipis kearahnya. Entahlah dirinya merasa aneh dengan sikap Devi.
"Kenapa nih anak mau nolongin gue? Terus kenapa lagi dia senyum ke gue?" guman batin Lesty bertanya-tanya.
"Ekhm! Kenapa lo natap temen gue kayak gitu?!" tanya Tantri. Lalu pandangan Lesty beralih ke Tantri membuat dirinya geram dan kesal. Kenapa bocah satu ini bertingkah sok? Seakan-akan dirinya lah yang benar. Ingin sekali Lesty menjambak rambutnya itu.
"Gue gak akan tinggal diem!" bisik Lesty ke Tantri. Lalu Lesty meninggalkan area kantin yang mulai ramai karena sudah jam istirahat.
Fildan yang melihat Lesty pergi ia buru-buru menyusulnya namun sebelum itu ia berbicara kepada Tantri khususnya Raya.
"Gue gak suka sama lo! Jadi jangan pernah deket-deket gue lagi! Terutama lo (seraya menunjukkan tantri dan menatap tajam kearah tantri) jangan sok jagoan!" setelah mengatak itu, Fildan langsung pergi untuk mengejar Lesty.
"Anji*g! Gue gak takut sama lo?!" teriak Tantri yang di acuhkan oleh Fildan.
"Cewek kok ngomongnya kasar!" sindir salah satu siswa yang berlalu membuat Tantri naik pitam. Namun sebelumnya langsung ditenangi oleh Devi.
"Udahlah, Tri! Gak guna banget! Lagian salah lo sendiri gak bisa jaga ucapan lo!"
"Awas lo, Lesty! Gue gak akan tinggal diem!" ucap Raya penuh kebencian.
"Kenapa harus lo, Les? Yang di benci oleh teman-teman gue?" batin seseorang.
Geng Soraya Cs pun pergi dan berjalan menuju meja kantin yang kosong. Saat mereka berjalan banyak yang memberikan tatapan sinis kepada mereka. Namun mereka tetaplah mereka, orang-orang yang tidak tahu diri, yang selalu ingin di atas. Setelah mendapatkan tempat yang kosong mereka duduk dan memesan makanannya.
"Oh ya, gue tuh heran sama lo, kenapa tadi lo mau bantuin si Lesty?" tanya Tantri ke Devi.
"Kasihan aja" jawab Devi seadanya.
"Lo kenapa sih, Dev? Akhir-akhir ini lo diem aja! terus kalau kita lagi ngebully orang, terutama ngebully si Lesty pasti lo diem!" tanya Raya heran.
"Karena ini gue. Gue gak suka ngebully orang-orang yang gak salah!" jawab Devi.
"Gue mohon berhenti untuk membully orang-orang yang gak salah! Sebelum kalian menyesel, apalagi kalian bully Lesty. Gue yakin setelahnya pasti kalian menyesal" sambungnya membuat Raya dan Tantri terdiam meresapi kata perkata yang keluar dari Devi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU [Completed]
Teen FictionMenunggu? Menunggu untuk apa? Menunggu untuk siapa? Benar-benar membingungkan! Cinta itu datang tiba-tiba. Perasaan tumbuh dengan sendirinya. Ini kisah dari dua orang remaja yang bersekolah di SMA Pratama. Gadis yang sering dipanggil 'Lesty' haru...