030

867 67 10
                                    

Biarkan waktu yang menentukan cinta kita, kita hanya bisa menunggunya, setelah apa yang kita perjuangkan

Dan kini sudah waktunya.
Waktunya cinta kita bersatu.

Happy Reading.

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba.

Setelah melewati berbagai macam ujian yang menguras otak dan pikiran. Kini mereka telah sampai puncaknya.

Puncak kelulusan.

Awal perjuangan.

Persiapan dan kesiapan diri bagi mereka, adik kelas. Yang akan tampil telah di mantapkan.

Perpisahan angkatan tahun ini, hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu anak osis yang di tugaskan menjadi petugas pembawa acara, telah membuka acara perpisahan.

Acara pertama akan ada penyambutan keluarga pemilik sekolah lalu di lanjut dengan sambutannya.

Penyambutan keluarga pemilik sekolah, di awali dengan sebuah tarian. Akan ada salah satu dari mereka yang mengawal keluarga tersebut hingga depan panggung, berjajaran dengan kepala sekolah.

Di saat semua orang tengah memperhatikan tarian penyambutan untuk keluarga pemilik sekolah, berbeda dengan Fildan dan kawan-kawannya.

Mereka kelimpungan, karena Lesty yang sampai saat ini, belum juga menampakkan batang hidungnya. Padahal acara inti akan di mulai.

"Lesty kemana sih? Kok sampe sekarang belum dateng, ish!" Aulya kesal sendiri dengan kelakuan Lesty. Tidak hanya Aulya, yang lainnya pun merasa kesal dan cemas di saat bersamaan.

Ponsel Lesty tidak bisa di hubungi, tidak aktif. Putri juga sudah menelepon Shilya bahkan Wijaya, namun tidak ada satu pun panggilan yang di angkat.

Mereka tambah cemas. Apalagi saat pembawa acara mengatakan bahkan keluarga dari pemilik sekolah sudah berjalan menuju panggung.

Fildan dan yang lainnya, sebenarnya penasaran dengan keluarga tersebut. Namun kondisi saat ini, membuat mereka mengesampingkan itu semua.

"Lesty dari rumahnya berangkat gak, sih? Gue penasaran nih sama muka anak pemilik sekolah, yang konon katanya sekolah di sini juga" Adi tambah gelisah saja.

Adi juga takutnya, Lesty masih tidur, dengan alasan lupa jika hari ini perpisahan sekolah.

"Berangkat. Gue kerumahnya juga udah sepi" jawab Fildan. Fildan tadi sempat ke rumah Lesty. Niat hati mau berangkat bersama, namun ketika Fildan sampai di rumah Lesty, Lesty sudah berangkat kata satpam yang menjaga.

Saat Fildan menanyakan lewat telepon pun, Lesty bilangnya sedang di perjalanan menuju sekolah.

Lesty juga mengatakan, jika dia ke sekolah di antar oleh Ayahnya. Karena itu, Fildan tidak mempermasalahkannya.

"Kita sambut keluarga Pratama!" suara pembawa acara menginstruksi semuanya.

"Ini dia, Pak Pratama, Ibu Pratama dan kedua anaknya" tepuk tangan riuh mengisi keheningan.

Semuanya tercengang ketika melihat siapa anak dari pemilik sekolah.

"LESTY!" pekik semuanya saat melihat Lesty berdiri di atas panggung bersama orangtua dan abangnya.

"Dia anak pemilik sekolah?!" pekik Adi.

"Gue baru tau! Padahal kita temenan udah lama!" tambah Aulya.

MENUNGGU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang