"Aku akan selalu menunggu mu"
-Fildan Khanza-Happy Reading.
"Astaga! Kok bisa ya temen makan temen" sindir Raya ketika Aulya berjalan melintasi kelas 12 Ips 5.
Raya dan beberapa murid lainnya tengah duduk di depan kelas mereka yang kebetulan ada tempat duduk yang memang di sediakan oleh pihak sekolah untuk para murid.
Sekarang sudah jam istirahat. Kabar jatuhnya Lesty langsung menyebar ke seluruh siswa. Bahkan kini, Aulya yang sedang berjalan ke arah kantin, selalu mendengar bisik-bisikan tentang dirinya.
"Diakan sahabatnya, kok bisa ya jahat sama Lesty" ejek murid lainnya tengah berbisik-bisik dengan teman lainnya.
"Gak nyangka gue, sifat dia kayak gitu"
Karena merasa jengah dengan semuanya yang menyalahkan dirinya, Aulya dengan berani membela diri.
"Maksud lo apa?! Kalau gak tau apa-apa mending diem! Jangan banyak bacot!" gertak Aulya pada siswi yang tadi membicarakannya.
"Dan buat lo!" lanjutnya seraya menunjuk wajah raya yang memang berdiri di depannya, bermaksud menghalangi jalannya.
"Gue gak makan temen! Dia sama Fildan gak ada hubungan apapun! Inget itu!" sambung Aulya dengan tegasnya.
"Ya ya. Tapi gak usah pake cara licik juga kali" cibir Raya dengan nada mengejek membuat Aulya berang.
"Ngaca lo!" cibir Aulya lalu berjalan meninggalkan Raya beserta antek-anteknya, dengan sengaja Aulya menyenggol bahu Raya saat melintasinya.
"Sialan!" umpat Raya.
Saat ini tujuan Aulya bukan ke kantin lagi, ia memilih untuk pergi ke taman belakang untuk menenangkan pikirannya.
"Emang gue salah ya? Salah, gue suka sama Fildan?" gumamnya pelan pada diri sendiri.
Duduk di kursi yang memang di sediakan di teman, Aulya menatap lurus ke depan. Pikirannya saat ini tiba-tiba kosong. Seketika kejadian tadi pagi melintas di pikiran, berputar-putar seolah mengingat dirinya.
"Gue terlalu jahat ya sama Lesty? Padahal gue gak bermaksud kayak gitu" gumamnya pelan. Lalu Aulya menundukkan kepalanya, rasa bersalah menghampiri dirinya.
"Lo gak jahat" ucap seseorang yang sudah duduk di samping Aulya seraya memukul pelan bahu Aulya.
"Lo kok ada di sini, Za?" tanya Aulya saat dirinya mendongakkan kepala, melihat sang empu yang duduk di sampingnya.
"Karena lo butuh gue"
🍂🍂🍂
Lesty yang memang keadaan cukup parah, langsung di larikan ke rumah sakit. Bu Neli, Putri, Fildan, Ical, Adi, dan Reza yang menemaninya, namun saat sampai di rumah sakit Reza langsung izin untuk kembali ke sekolah. Lagipula kata Bu Neli tidak perlu banyak orang di rumah sakit, sehingga Ical dan Adi pun di suruh kembali ke sekolah.
Kini hanya Bu Neli, Putri dan Fildan yang tengah menunggu hasil pemeriksaan tentang Lesty di UGD.
"Kamu udah hubungi keluarganya?" tanya Bu Neli pada Putri yang duduk di sampingnya.
"Udah, Bu. Om sama Tante lagi di perjalanan"
"Ini kejadiannya gimana? Kok bisa sampai begini?" tanya Bu Neli yang menurut sudah tepat untuk menyenangkan tentang kejadian yang menimpa Lesty.
"Gini, Bu" ucap Putri lalu berusaha menjelaskan kejadian tadi di sekolah dengan jujurnya.
"Pasti Aulya gak sengaja, Bu" ucap Putri mengakhiri penjelasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU [Completed]
Подростковая литератураMenunggu? Menunggu untuk apa? Menunggu untuk siapa? Benar-benar membingungkan! Cinta itu datang tiba-tiba. Perasaan tumbuh dengan sendirinya. Ini kisah dari dua orang remaja yang bersekolah di SMA Pratama. Gadis yang sering dipanggil 'Lesty' haru...