Namun, nyatanya Lesty menolak mentah-mentah ajakan Fildan untuk makan terlebih dahulu.
"Buruan pulang! Kalau lo tetap mau makan gue gak akan nganterin lo!" kesal Lesty saat ini mereka sedang berada di depan cafe.
Aneh.
Lesty merasa aneh dengan. Padahalkan dia membawa motor, lalu kenapa ingin di antar oleh Lesty? Hanya dengan alasan tanggung jawab.
"Ck. Ck. Padahal udah sampe di cafenya" Fildan berdecak dengan kepala yang di geleng-gelengkan.
"Gak peduli!" Lesty selalu ngegas jika berbicara dengan Fildan, membuat Fildan harus mengelus dadanya untuk menguatkan hatinya.
Akhirnya setelah beberapa menit di perjalan dan beberapa menit seorang Lesty menahan kekesalannya bahkan manahan emosinya. Sampai juga depan rumah yang terlihat sangat megah dan mewah.
Lesty yang melihat motor Fildan memasuki perkarangan rumah yang mewah itu, ia pun langsung memarkirkan mobilnya tanpa masuk kedalam halaman rumah. Dan menunggu Fildan menghampirinya.
"Ini rumah, lo?" tanya lesty saat Fildan sudah berada di samping mobilnya. Dan Lesty segera keluar dari mobilnya.
"Rumah bokap nyokap" jawabnya membuat Lesty mendengus.
Lesty merasa kagum dengan rumah Fildan, padahal dirinya hanya melihat dari luarnya. Apalagi dalamnya? Tidak dapat di bayangkan, dari luar saja sudah terlihat elegannya.
Rumah fildan sangat megah bahkan kalah bila di bandingkan dengan rumah Lesty. Sakalipun keluarga Lesty adalah keluarga kayaraya.
Tak bisa di pungkiri Ayah Fildan adalah seorang pengusaha yang sukses sampai panca negara.
Bahkan sekarang Ayah tengah sibuk dengan perusahaan di luar negeri. karna itu, ayah Fildan sering kali pulang pergi ke luar negeri. Bahkan Ayaah Fildan jarang pulang ke Indonesia semenjak kajadian beberapa bulan yang lalu."Mewah" satu kata yang keluar dari Lesty setalah beberapa menit keduanya terdiam.
"Percumah rumah mewah! kekayaan melipah! karna itu semua tidak akan menjamin kebahagiaan seseorang" ujar Fildan dengan nada datar sambil menatap rumahnya.
Lesty yang mendengar ucapan fildan pun mengerit bingung.
Apa maksudnya?
"Kenapa?" tanya Lesty yang bingung dengan ucapan Fildan.
Fildan bukannya menjawab pertanyaan Lesty. Dia malah menyuruh Lesty untuk pulang.
"Biasa aja kali, gue juga bakalan pulang" ketus Lesty, lalu masuk kedalam mobil seraya membanting pintu mobil dengan cukup keras. Membuat Fildan yang sedari tadi berdiri di samping mobil Lesty pun terkejut.
Fildan mengelus dadanya akibat kaget oleh ulah Lesty. Tapi dirinya pun tersenyum geli melihat tingkah Lesty yang seperti itu. Entahlah dirinya saat senang bila melihat Lesty sedang kesal.
"Udah lo sana balik! nanti yang ada lo nyampe rumahnya keburu malam" ujar Fildan datar sambil berjalan kehalaman dalam rumahnya
Lesty yang mendengar ucapan fildan pun kesal. Dirinya terus saja mengumpah serapahi Fildan.
Tanpa menunggu waktu lagi Lesty langsung menancapkan gasnya.
Sementara itu Fildan yang tadinya sedang berjalan menuju pintu rumah dia langsung membalikkan badan menuju gerbang rumahnya untuk memastikan Lesty.
"Sorry and thanks" ucap Fildan seraya menatap mobil Lesty yang sudah melaju.
Setelah mobil Lesty sudah tidak terlihat oleh mata Fildan.
Fildan pun langsung berjalan menuju pintu rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU [Completed]
Teen FictionMenunggu? Menunggu untuk apa? Menunggu untuk siapa? Benar-benar membingungkan! Cinta itu datang tiba-tiba. Perasaan tumbuh dengan sendirinya. Ini kisah dari dua orang remaja yang bersekolah di SMA Pratama. Gadis yang sering dipanggil 'Lesty' haru...