024

527 42 1
                                    

Bukan revisi lagi, ini part baru dari kelanjutan cerita.

Happy Reading.

Satu minggu kemudian.

Kondisi Lesty kian membaik. Benturan di kepalanya sudah pulih. Selama Lesty di rawat, Fildan dengan setianya selalu menunggu Lesty. Bahkan jika Fildan di izinkan, Fildan pernah menginap menemani Lesty.

Satu minggu juga Fildan memantapkan hatinya untuk kembali menyatakan perasaannya pada Lesty.

🍂🍂🍂

Pagi ini Fildan tengah sarapan bersama kedua orangtuanya. Terasa harmonis dan bahagia ketika melihat kedua orang tuanya telah kembali dan bisa berkumpul lagi.

Usaha dan doa akan kesembuhan sang Ibu terbayar sudah, ketika melihat kondisi Maya yang kian membaik. Bahkan sekarang Maya memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, yang memang sebelumnya Maya adalah wanita karir.

"Pah, Mah. Fildan berangkat sekolah dulu ya" sebelum sekolah kini Fildan bisa berpamitan pada kedua orang tuanya. Jika sebelumnya Fildan hanya berpamitan pada Bi Ijah dan Pak Joko.

"Iya, hati-hati. Salam buat calon mantu" Maya menyahutnya dengan menggoda putranya yang tengah kekasmaraan.

"Siap. Nanti lulus nikah ya, Mah" celetuk yang mendapatkan kekeh dari Dika, Papah Fildan.

"Kerja belom, udah mikir nikah aja" celetuk sang Papah yang di balas cengengesan oleh sang putra.

"Kan nanti kerjanya setelah nikah" tak mau kalah dengan sang Papah.

"Udah sana berangkat. Sekolah yang bener, baru nikah" lerai Maya menyudahi aksi konyol suami dan anaknya.

"Assalamualaikum" sebelum berangkat Fildan mencium pipi Maya dan menepuk bahu Ray.

"Waalaikumsalam"

"Itu anak akunya gak di cium" gerutu Ray namun terdengar seperti candan.

"Emang Papah mau Fildan cium?" tanya Fildan yang sudah berada di pintu utama.

"Gak. Makasih" tolaknya yang malah membuat Maya tersenyum geli dan Fildan tertawa.

Maya dan Dika sudah mengetahui tentang Lesty, Fildan sendiri yang menceritakan pada mereka. Bahkan mereka mendukung dan merestuinya kedekatan Fildan dan Lesty, padahal mereka belum melihat langsung wajah Lesty, mereka hanya melihat lewat dari foto yang ada di ponsel Fildan.

Jangan tanya kenapa Fildan punya foto Lesty. Tentu saja, Fildan mengoleksinya. Untuk membayar rindu.

🍂🍂🍂

"Pokonya jangan sampe kejadian minggu kemarin terulang lagi. Jika terjadi, Ayah pastikan kamu tidak akan lagi sekolah di sana" pesan Wijaya saat Lesty akan berangkat sekolah.

"Iya, Yah. Jangan lebay gitu"

"Hush! Ayah gitu juga karena sayang sama kamu, malah di bilang lebay" tegur Shilya membela suaminya.

Lesty hanya mengangguk.

"Jadi ini mau sekolah gak nih?" tanya Frans dari dalam mobil. Frans di tugaskan untuk mengantar Lesty dan jika bisa menjemput juga.

Wijaya dan Shilya masih khawatir dengan kondisi Lesty. Jika Lestynya tidak keukeuh ingin sekolah hari ini, Wijaya tidak akan pernah memberikan izin.

MENUNGGU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang