"Thanks" ucap Lesty saat sudah sampai di depan halaman rumahnya.
Adi benar-benar memaksa Lesty untuk pulang bersamanya. Dan kebetulan Lesty pun sedang tidak membawa kendaraan. Saat tadi dirinya mengatakan akan pulang bersama Putri, itu hanya alibinya saja.
"Eh! Tunggu dulu" ucap Adi saat Lesty akan melangkah memasuki pekarangan rumahnya.
"Apa lagi?"
"Lo pulang, gak gratis" ujarnya dengan cengir khasnya membuat Lesty menatap Adi tak percaya.
Jadi Adi meminta bayarannya?
"Berapa?" tanya Lesty malas. Lesty ingin segera pergi dari hadapan makhluk ini.
"Gue gak minta uang. Gue cuman mau minta nomor Putri" ucapnya membuat Lesty lagi-lagi menatap Adi dengan tatapan tak percaya.
Jadi ini alasan Adi ingin mengantarkan Lesty pulang?
"Nomor apa?"
"Nomor whatsappnya lah! Kan nomor whatsapp dia tuh privasi banget" sungutnya kesal membuat Lesty terkekeh geli.
"Yeh! Siapa tau lo mau minta nomor sapatu, baju, nomor plant mobil atau gak no-"
"Les! Gue serius?" sepertinya Adi benar-benar kesal dengan perkataan Lesty yang tak kunjung serius.
"Minta aja sendiri sama Putrinya. Gantle dong!" sungut Lesty membuat Adi meringis.
Pasti beginilah resiko meminta nomor Putri pada Lesty.
"Iya iya. Tapi gue gak bisa, lo tau sendirikan kalau Putri itu judesnya kebangetan kalau sama gue" Adi berbicara dengan wajah yang di melas-melaskan.
Sedangkan Lesty hanya menganggukan kepalanya. Memang benar itu kenyataannya.
"Nanti gue kasih" ucap Lesty lalu pergi meninggalkan Adi yang tengah menatap punggung Lesty dengan miris.
Kenapa tidak langsung di beri sekarang?
Kenapa harus nanti?
Dan apa katanya? Nanti? Nanti kapan, woy?!
"Kapan, Les?!" tanyanya sedikit berteriak karena Lesty yang sudah memasuki pekarangan rumahnya.
"Nanti kalau upin upin udah lulus TK!" balas Lesty membuat Adi beristigfar.
Gagal sudah rencananya.
🍂🍂🍂
"Kemarin maksud lo apa?" tanya Fildan to the point saat dirinya sudah sampai di parkiran sekolah yang kebetulan ketiga sahabatnya pun ada di sana.
"Hah?!" ketiganya membeo tidak mengerti.
Apa maksud Fildan? Seingatnya mereka pulang sekolah tidak bertemu lagi bahkan tidak berkomunikasi.
Pasalnya Fildanlah yang pulang lebih dulu, dan tak membalas pesan mereka.
"Jangan pura-pura bego! Gue tanya sama lo, Di! Maksud lo, ngajak pulang bareng Lesty itu apa?! Hah?!" geramnya membuat Adi langsung terbahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU [Completed]
Teen FictionMenunggu? Menunggu untuk apa? Menunggu untuk siapa? Benar-benar membingungkan! Cinta itu datang tiba-tiba. Perasaan tumbuh dengan sendirinya. Ini kisah dari dua orang remaja yang bersekolah di SMA Pratama. Gadis yang sering dipanggil 'Lesty' haru...