09

815 74 9
                                    

Dan ternyata Fildan mengajak Lesty untuk berlari menuju sekolah, yang kebetulan kini jarak ka sekolah tinggal beberapa meter.

"Gilaaaaaa! Lo bener-bener gila! Ngajak gue lari kayak gini" teriak Lesty kesal. Lesty ingin sekali berhenti berlari, tetapi Fildan malah menggenggam tangannya, lebih tepatnya Fildan menyeretnya.

Menyebalkan memang.

"Kita tetap aja akan telat Fildan!" teriak Lesty lagi namun Fildan seolah-olah tidak mendengarnya.

...

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai didepan gerbang sekolahan. Dan tetap saja mereka telat.

Baner bukan apa yang Lesty katakan?

Entah ini hari kesialan mereka atau hanya kebetulan. Saat ini guru yang menjaga gerbang adalah guru BK yang terkenal kiler abis.

"Kalian telat?!" tanya Pak Bambang guru yang terkenal galak apalagi dalam hal menghukum, beliaulah yang paling sadis menurut para murid yang sering masuk keluar BK.

"Menurut, Bapak?" sahut Lesty cuek. Memang dirinya saat ini mood-nya hancur dan itu karena ulah lelaki yang kini tengah berdiri disampingnya yang tak lain adalah Fildan.

Sebelum menjawab ucapan Lesty Pak Bambang menghela nafas. Dirinya harus sabar menghadapi sikap Lesty.

"Karena kalian telat! Sekarang bapak hukum!"

"Terserah" sahut Lesty lagi sedangkan Fildan ia hanya memperhatikan keduanya.

"Dan kamu Fildan. Bisa-bisanya telat!" kini murka Pak Bambang terlontar untuk Fildan yang sedari tadi diam saja.

"Manusiawi, Pak" sahut Fildan santai. Memang keduanya itu benar-benar membuat Pak Bambang kesal.

"Sekarang kalian lari mengelilingi lapangan 10 kali!" perintah pak Bambang tegas membuat Lesty dan Fildan mendengus.

Lesty kini menatap Fildan dengan tatapan kesal, bagaimana tidak kesal dirinya sudah lari dan sekarang? Harus berlari lagi? Benar-benar hari ini membuat dirinya sial.

Namun tak urung mereka pun menuruti perintah Pak Bambang.

"Gara-gara lo, gue harus lari lagi! Sumpah gue kesel banget sama lo!" ucap Lesty seraya berlari mengelilingi lapangan.

"Kesel? Tapi kok gue gak yah? Malah gue seneng bisa deket-deket lo" sahut Fildan membuat Lesty mendengus tidak suka. Ia berlari tanpa mempedulikan Fildan yang sedang bergumam tidak jelas.

Namun seketika tubuh Lesty mulai tak seimbang. Dan-

Bruk

Fildan yang melihat tubuh Lesty ambruk, ia buru-buru menghampirinya dan menggendongnya untuk dibawa ke UKS.

Dan untung saja suasana saat ini sepi, karena sekarang adalah jam KBM.

Sesampai di depan UKS Fildan segera membaringkan tubuh Lesty dan memanggil anggota PMR yang sedang bertugas.

"Lesty cuman kecapean aja. Terus kayaknya dia belum sarapan deh, makanya dia pingsan" ujar anggota UKS yang sudah meriksa keadaan Lesty.

Dan Fildan yang mendengar itu, ia langsung melenggangkan kakinya menuju kantin. Fildan pun ingat betul bahwa Lesty tidak ikut sarapan.

Setelah membeli bubur di kantin. Fildan langsung masuk ke dalam UKS dan melihat Lesty yang sudah sadarkan diri.

"Nih, makan dulu" ujar Fildan seraya memberikan mangkuk yang sudah berisi bubur.

MENUNGGU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang