012

649 70 7
                                    

"Apapun itu alasan kamu pergi, aku akan tetap menunggu kamu kembali"
-Fildan Khanza-


Happy Reading

Malam yang dinanti pun telah tiba.

Malam yang dinanti oleh orang-orang yang sudah memiliki kekasih, berharap malam ini akan cerah secerah rembulan, namun berbeda dengan orang-orang yang masih single, mereka berharap malam ini akan hujan.

Dan kalian tau apa alasan mereka.

Seperti halnya yang dilakukan Fildan. Malam ini Fildan akan mengajak Lesty untuk sekedar jalan, meski Lesty bukan kekasihnya tetapi tidak malasah, karena Lesty adalah calon teman hidupnya.

"Bi, Fildan izin keluar ya!" teriak Fildan seraya berjalan turun dari kamarnya. Ia sudah siap untuk pergi jalan dengan Lesty.

"Gak makan malam dulu?" tanya Bi Ijah yang sudah berhadapan dengan Fildan.

"Gak usah, nanti aja. Fildan berangkat. Assalamualaikum"

"Iya, hati-hati, Den. Waalaikumsalam"

Fildan langsung keluar dari rumahnya ia berjalan menuju motor kesayangannya yang sudah siap. Namun baru saja Fildan akan menstater motornya, tiba-tiba ponselnya berdering dan segera Fildan melihatnya untuk mengetahui siapa yang menelpon nya.

Lesty Jutek is calling...

Ternyata Lesty yang menelponnya, langsung saja Fildan mengangkatnya.

"Hallo" ucap keduanya saat sambungan telepon terhubung.

"Ada apa Les? Udah gak sabar nih jalan sama cogan?"

"Hm. Fil, maaf ya malam ini gue gak bisa jalan sama lo"

Duar!

Bagai disambar petir! Ekspetasi jalan bersama Lesty gagal!

Ingin rasanya Fildan membanting ponselnya, namun Fildan masih cukup waras bahwa ponselnya adalah hal yang penting.

"Kenapa?" tanya Fildan yang berusaha biasa saja.

Kecewa? Jangan ditanyakan lagi! Dirinya sudah siap pergi dan ternyata Lesty? Membatalkannya.

"Sorry. Gue abis jemput bokap di bandara sama nyokap, terus kami mau makan malam bersama"

Ada rasa iri di hati Fildan saat mendengar penuturan Lesty. Fildan pun kangen dengan suasana seperti itu, makan malam bersama dengan keluarganya.

"Iya gak papah. Gue juga belum siap otw ke rumah lo kok"

"Syukur deh. Gue takutnya lo udah siap kerumah gue, tapi- ya gitu. Sorry"

"Gak kok. Sans aja"

"Ya udah gue tutupnya? Selamat malam"

"Malam"

Dan Fildan langsung memasuki rumahnya dengan wajah yang di tekuk. Sungguh dia sangat kecewa karena gagal jalan bersama Lesty.

Tetapi kenapa Fildan sekecewa ini?

Bi Ijah yang melihat Fildan masuk kembali, membuatnya bingung.

"Den, kok gak jadi perginya?" tanya Bi Ijah namun di abaikan oleh Fildan.

"Fildan ke kamar" ucapnya saat dirinya sudah berada dilantai atas tepat depan pintu kamarnya.

"Galau kayaknya. Ck. Ck. Dasar anak muda" gumam Bi Ijah

🍂🍂🍂

MENUNGGU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang