Awal kisah

17.1K 530 5
                                    

Sebelum baca cerita ini, aku mau infoin ke kalian. Akun wp aku yang ini udah gak aktif. Dan aku gak bakal terusin cerita ini di akun ini. Tapi buat kalian yang mau baca sampai tamat, atau kepo sama kelanjutannya, kalian bisa cari akun baru aku di wp ini. Nanti ppnya bakal sama kok. Aku bakal follow akun ini, dan kalian tinggal cari aja.

Untuk yang mau tau alasannya, langsung baca chapter akhir aja.

********


Hari ini adalah hari terakhirku mengikuti Masa Orientasi Siswa. Cukup menarik, dengan itu aku bisa mempunyai teman baru, buku baru, tas baru, sepatu baru, semua yang berbau baru.

Aku melangkah gontai melewati lorong sekolah. Sepi, langkahku hanya ditemani angin sejuk yang setia menerpa wajahku.

Hari ini aku terpaksa pulang sendiri, karena teman baruku Zalfa diantar pulang oleh pacarnya. Hebat ya, baru masuk tiga hari aja udah dapetin cogan.

Aku tertunduk lesu, langkahku terhenti saat melihat seorang murid siswa tengah mendribble bola basket dihadapan ku.

Aku mendongak, menatap wajah siswa yang tengah berdiri dihadapan ku.

Aku kicep saat melihat pemandangan indah di hadapanku.

Rahang kokoh, halis tebal, bibir merah, tinggi semampai, dan rambut acak acakan yang sedikit basah. Aku yakin, penyebab basahnya karena keringat hasil pemanasan tadi.

"Minggir."

Buyarrr

Lamunanku buyar

"Minggir!."

WUT?

Cih! Songong.

“Lo dengar gue kan? Minggir!.” Suaranya terdengar lantang di gendang telingaku.

Aku masih diam, menatapnya intens.

“Lo bisu apa tuli?.”

“Minggir. Gue mau eskul, udah telat!.”

Jujur, untuk seketika aku terkesima oleh parasnya. Tapi setelah dia membentaku seperti itu, aku jadi menyesal telah mengagumi parasnya.

Bugh

Sakit

Kasar juga ya mainnya

Saat lewat, siswa tadi dengan sengaja menabrak bahuku.

Sial! Rasanya sakit.

Aku meringis, memegang bahuku yang terasa nyut nyutan.

“Mulut banci." Umpatku kesal.

Bagaimana aku tidak kesal, selain menabrak bahuku dengan sengaja, lelaki tadi menyebutku 'cupu' sebelum pergi.

Jelek, Bodo Amat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang