Cerita Baru?

3.9K 129 5
                                    


Halloo.. pasti nyangkanya update, padahal bukan hehe.

Mau numpang promott:v

Judul ceritanya Three Love, one secret!

Yang minat silahkan cari cover dan judulnya di work aku yaaa:v

Aku terus menatap seorang siswa yang tengah berdiri tak jauh dari tempatku duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku terus menatap seorang siswa yang tengah berdiri tak jauh dari tempatku duduk. Saat melihat seorang gadis yang tengah berlari kecil menghampirinya membuatku menghela nafas untuk kesekian kalinya.

Ku alihkan pandanganku. Tidak ingin menatap sesuatu yang akan membuat hatiku sakit.

Ahhh, rasanya aku terlalu memaksakan perasaanku.

Aku mengagumi lelaki dingin yang bahkan dia tidak mengenalku— mungkin.

"Lin."

"Alin!."

Aku tersentak, lalu kemudian mengalihkan pandanganku menatap Sion, temanku satu-satunya. Sebenarnya bukan satu, banyak. Tapi aku hanya dekat dengan Sion.

"Lo liatin apa dah?." Sion menyerngit, menatapku heran.

"Nggak, gue pulang duluan ya?." Jawabku seraya mengaitkan tas berwarna merah maroon dipundak. Aku baru ingat kalo hari ini jadwal Oma terapi.

Melihat aku ingin beranjak, Sion segera memegang pergelangan tanganku. "Lah cepet amat, baru juga bubaran."

"Gue harus nganter Oma terapi." Jawabku terburu-buru.

"Ohh Oma."

"Hah, Oma?." Tanya Sion tersadar.

Cowok itu meringis mengingat ia sendiri yang pelupa. "Gue lupa hari ini, hari Selasa."

"Yaudah sana. Hati-hati di jalan. Atau mau gue anter?." Tawar Sion.

"Gausah." Jawabku terburu-buru lalu berlari keluar kantin.

Saat berlari, aku menunduk menatap jalanan. Kuangkat tanggan kananku untuk melihat jam. Aku benar-benar terbelalak saat melihat jam yang menunjukan jam 4 sore.

Dalam waktu 15 menit aku harus segera sampai di rumah, mengantar Oma untuk terapi. Aku tidak boleh terlambat. Terlambat sedikit bisa patal akibatnya.

Bugh

Bersamaan dengan pikiranku yang melayang-layang memikirkan Oma, tubuhku terhuyung hingga tersungkur ke lantai.

Sial.

Sadar aku menabrak orang, aku segera bangkit dan meminta maaf.

"Maaf, maaf." Ucapku seraya menepuk-nepuk tangan dan lututku yang kotor.

Merasa tidak ada respon membuatku mendongak menatap orang yang ku tabrak tadi.

Mataku terbelalak, tanganku pun me dadak menjadi dingin. Aku ingin pinsan saja saat ini.

Dia menatapku, tanpa ekspresi.

"Ma-maaf." Ucapku sekali lagi. Segugup itu.

Cowok itu hanya menggangguk, lalu kembali berjalan dengan membawa bola basket di tangan kirinya. Sedangkan tangan yang sebelahnya memegang air mineral.

Tanpa sadar aku menatap kepergiannya sampai berbalik badan menatap punggung tegapnya yang makin menjauh.

*******

Dicerita ini aku baru up 2 bagian yaa..

So aku udah jadwalin kapan aku up..

Senin up 'jelek, bodo amat!'

Kamis up 'Married Friend'

Sabtu up 'Three love, one secret!'


Jelek, Bodo Amat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang