Chapter 3

7.1K 580 24
                                    

Brakk Brakk Brakk

"LIMARIO!!! CEPAT BANGUN!" Rose mengetuk pintu kamar Lisa dan berteriak.

"Aishh.. Kenapa dia selalu menggangguku" Gerutu Lisa dan mencoba kembali menyelimuti tubuhnya, tapi tiba-tiba..

"Argghh!!!! Kenapa Aku kembali jadi Laki-laki!!!!" Dengan berteriak Lisa  langsung pergi ke kamar mandi.

Change?

***

Lisa POV

Aku keluar dari kamarku dengan langkah gontai, karena Aku bingung sekali dengan semua hal yang terjadi padaku.

Aku tidak tahu harus berbuat apa, tapi sekarang aku mencoba untuk menerima semuanya terlebih dahulu. Dan disisi lain, ada hal baiknya juga. Jika disiang hari Aku berbuah menjadi Laki-laki, berarti saat itu pula Aku berstatus sebagai Kekasihnya Jennie meskipun hanya disiang hari saja.

"Kenapa Kau lama sekali, Lim? Aku heran padamu" Saat Aku baru saja duduk dimeja makan, Rose langsung menegurku dengan mulut cerewetnya itu.

"Kenapa Kau harus heran padaku?"

"Kau itu seorang Laki-laki, bodoh! Tapi kenapa selalu lama jika bersiap-siap"

"Aku harus tampil sempurna didepan Kekasihku" Aku menjawab asal pertanyaan Rose dan langsung menyantap sarapanku.

"Terserah padamu saja. Oh iya, nanti apa Aku boleh ikut bersamamu?" Rose menatapku dengan tatapan memelasnya.

"Andwae! Kau biasanya berangkat bersama si penggila chickin" Chickin itu panggilanku pada Kekasihnya Rose.

"Dia sedang menghadiri jamuan diperusahaan Ayahnya. Jadi tidak bisa menjemputku"

Lihatlah Chipmunk ini, sekarang dia memasang wajah yang menyedihkan agar Aku membiarkannya ikut bersamaku untuk berangkat ke Kampus.

"Baiklah... Tapi untuk kali ini saja, mengerti!"

"Okay... . Gomawo, Limario~~" Dia langsung memelukku saat Aku mengiyakan permintaannya.

"Kalau begitu cepatlah. Aku tidak mau telat menjemput Jennie. Kau tahu sendiri bagaimana Gadis kucing itu jika sedang marah, Kita bisa dimarahi olehnya" Aku mebereskan tasku dan langsung beranjak dari meja makan dan diikuti oleh Rose.


 Kau tahu sendiri bagaimana Gadis kucing itu jika sedang marah, Kita bisa dimarahi olehnya" Aku mebereskan tasku dan langsung beranjak dari meja makan dan diikuti oleh Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ahh iya... Kalian pasti heran kemana Orang tua Kami tadi, bukan? Orang tua Kami selalu sibuk dengan urusan mereka.

Karena mereka berdua mempunyai perusahaan masing-masing. Dan satu lagi yang harus Kalian ketahui. Aku dipilih oleh ayahku sebagai penerusnya sebagai CEO MANO GROUP, dan Rose dipilih oleh Ibuku sebagai penerusnya Sebagai pemilik Butik yang sedang dirintis oleh Ibuku. Meskipun Rose hanya sepupuku, tapi Eomma sudah menganggap dia seperti anaknya. Dan itu sungguh melelahkan bagi Kami berdua.

Sudahlah. Sebaiknya Aku segera berangkat sekarang.

Lisa POV End

~~~

Mobil Lisa berhenti didepan rumah Jennie, dan dia pun menyalakan klaksonnya agar Gadis bermata kucing itu segera keluar.

"Pagi, Lili... Eoh! Ternyata ada Rosie juga"

Saat Jennie masuk ke mobil milik Lisa, dia melihat Rose yang duduk manis dikursi belakang.

"Nde, Eonnie.. Jisoo Oppa tidak bisa menjemputku karena ada hal penting yang harus dia lakukan, jadi Aku ikut bersama Limario. Tidak apa-apa kan, Eonnie?" Rose menjelaskan semuanya pada Jennie.

"Gwenchana... Aku jadi ada teman berbicara. Kau tau sendirikan, Kekasihku ini sangat dingin sekali. Aku tidak tahu kenapa Aku bisa suka padanya?" Jennie sedikit melirik Lisa yang sempat melihat sekilas padanya.

"Kau benar, Eonnie.. Si bodoh itu memang cuek dan dingin pada semua orang bahkan padaku juga, tapi tidak denganmu. Dia selalu bersikap manis padamu, Eonnie.." Rose sedikit mencibir Limario.

"Jadi sebenarnya Kita akan berangkat sekarang atau membicarakan orang disini?" Sebenarnya Lisa tidak tahu harus berbuat apa, jadi dia langsung memotong perkataan Jennie dan Rose.

Sebenarnya memang benar Lisa adalah orang yang dingin pada setiap orang, saat dia menjadi Perempuan maupun sekarang menjadi Laki-laki.

"Ahhh... Nde, Kita berangkat sekarang, Lili"

Lisa langsung melajukan mobilnya tanpa menjawab perkataan Jennie tadi.

~~~

Sekarang mereka bertiga telah sampai dikampus tempat mereka menimba ilmu. Dan tadi Rose langsung meninggalkan Jennie dan Lisa untuk menuju kelasnya, karena mereka berbeda jurusan. Termasuk Jennie dan Lisa, mereka juga berbeda jurusan.

"Lili... Nanti malam Kau tidak lupa, kan?" Tanya Jennie dan sekarang Gadis itu merangkul mesra lengan Lisa.

"Nde? Memangnya Kita mau kemana?" Jawab Lisa sedikit gugup, karena dia belum terbiasa dengan sikap manja Jennie sekarang.

Bukannya begitu, Jennie memang sangat manja terhadanya. Tapi dulu mereka masih berstatus sebatas Sahabat, berbeda dengan sekarang dan itulah yang membuat Lisa sangat gugup.

"Aishh.. Kau selalu saja begitu, Aku ini Kekasihmu dan nanti adalah malam minggu. Kau selalu nengajakku keluar untuk berkencan" Jennie menghentikan langkahnya dan membuat Lisa ikut berhenti juga.

"Ahh.... Mianhae, Aku lupa.." Dengan tersenyum canggung Lisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Baiklah sekarang Aku mema'afkanmu. Dan dekatkan wajahmu sekarang!" Jennie menyuruh Lisa dengan tegas.

Dengan cepat Lisa menurut, karena dia tidak ingin mencari masalah dengan Jennie.

Tiba-tiba...

Chuuu~~

Jennie mencium bibirnya sekilas tanpa memperhatikan bahwa mereka sedang berada ditempat umum.

"Hehe... Aku belum memberimu vitamin tadi karena ada Rosie" Jennie memperlihatkan senyuman tanpa dosanya.

Disisi lain, keadaan Lisa tidak begitu baik. Sekarang dia hanya mematung ditempat tanpa berkedip. Bagaimana tidak? Dia tidak pernah menyangka jika Jennie berubah agresif seperti tadi padanya.

"Kajja, antar Aku ke kelas, Lili.." Jennie kembali menggandeng lengan Lisa dan menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Lisa.

'Aku bisa gila jika seperti ini terus...' Gumam Lisa dalam hati.








T.B.C

Change? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang