21. Mencintai sendirian

2K 121 3
                                    

"Ceria adalah bentuk kamuflase untuk menyembunyikan luka"-PN

"Terkadang suatu hal lebih baik dipandang oleh mata daripada ditangkap oleh kamera. Sama hal nya dengan rasa.
Lebih baik dipendam daripada bertemu dengan luka yang mendalam"-Z

-ARZARA-

"Ra, lo gak ikut ke kantin? Atau mau kita beliin makanan aja?" Tawar Kinar.

Zara menggeleng, "Gak perlu, makasih. Gue mau ke perpus"

Kinar mengerutkan dahi, "Emang ada tugas?"

Zara menggeleng lagi, "Gak, gue pengen ke perpus aja"

Kinar dan Nana mengangguk mengerti.

"Mau nitip gak?" Kali ini Nana yang berbicara.

"Gak perlu, makasih"

"Yaudah kita tinggal gapapa nih?" Tanya Kinar.

Zara menggeleng sambil tersenyum kecil, "Aduhh kalian tuh kaya mau pergi jauh tau gak!"

"Ya kita kan gak enak ninggalin lo gitu aja" Desis Kinar.

"Iya nih. Emang lo mau ditinggal pas lagi sayang-sayangnya?" Ucap Nana.

Zara terkekeh kecil, "Udah sana kalian duluan aja"

"Yaudah kita duluan kalo gitu" Ucap Kinar.

Nana pun menyusul, "Duluan ya, Ra!"

Zara mengangguk sambil menatap punggung mereka yang mulai keluar dari ruang kelas dan hilang dari pandangannya.

Gadis bermata lentik itu pun beranjak dari duduknya, ikut keluar dari ruang kelas dan menuju ke perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sekolah berada dilantai satu sedangkan kelas Zara berada dilantai dua.
Zara pun menuruni anak tangga dan melangkahkan kakinya menuju ujung koridor.

Beruntung perpustakaan tersebut berada diujung koridor sebelah kanan jadi tak banyak orang yang lalu lalang disana.

Disebelah perpustakaan tersebut ada ruang tata usaha. Dan disebelah ruang tata usaha terdapat ruang guru.

Jelas saja jaraknya lumayan jauh dengan kantin yang letaknya diujung koridor sebelah kiri.

Zara pun melangkahkan kakinya masuk menuju ruang perpustakaan.

Perpustakaan ini sepi. Sepertinya guru yang menjaga perpustakaan tersebut sedang keluar untuk ikut mengisi perutnya.

Selain itu, jarang ada yang berkunjung. Sesekali para murid berkunjung jika ada tugas ataupun numpang tidur.

Termasuk murid kutu buku pun langka disekolah ini. Memang mayoritas murid-muridnya lebih tertarik dengan aroma kantin daripada aroma buku.

Zara pun melangkah perlahan dengan pandangan fokus menatap buku demi buku yang beragam dan tertata rapih di dalam rak.

Hingga langkahnya terhenti dan tangannya mengambil satu buku yang menarik perhatiannya.

ARZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang