33. Okay

1K 72 4
                                    

"Semesta memang suka bercanda. Yang ada jadi tiada, yang tiada jadi ada"-PN

"jatuh cinta, perihal rasa. Karena hakikatnya cuma menerima"-PN.

-ARZARA-

Seorang gadis dengan pakaian yang sudah tidak usah ditanya lagi itu masuk ke dalam rumahnya.

Hujan tadi bermain dengannya.

Menemaninya karena tahu bahwa gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

Memangnya kapan ia baik-baik saja?

(Tidak ada jawaban)

Untung saja tidak ada orang dalam rumah itu. Rumahnya sepi, kosong, dan hampa. Seperti biasanya.

Rumah mewah yang hanya dihuni oleh benda mati.

Zara pun keluar dari kamar mandi. Kedua matanya sembab. Jelas tidak ada senyuman yang menghiasi wajahnya.

Tiba-tiba ponselnya pun berbunyi pertanda ada sebuah pesan yang masuk.

Rana. Saya didepan rumahmu

Zara pun meraih ponselnya yang terbaring diatas tempat tidur. Ia pun melihat pesan tersebut.

Tak butuh waktu lama, tanpa membalas pesan itu, Zara pun keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga.

Zara membuka pintu, terlihat seorang lelaki dengan membawa sebuah kotak berukuran sedang berwarna coklat.

"Bara?"

Lelaki itu pun tersenyum sambil menyerahkan kotak itu pada gadis yang ada dihadapannya.

Zara pun tersenyum kecil saat menerima kotak itu, "Apa ini?"

"Menurutmu?"

"Always book, right?"

Bara terkekeh kecil, "Ada yang berbeda"

Zara pun mengerutkan dahinya lalu membuka kotak itu. Namun, belum saja Zara membukanya, Bara langsung menahannya.

"Bukanya nanti setelah kamu masuk kamar dan saya pulang"

"Kenapa gitu?"

"Karena saya maunya begitu"

Zara pun tersenyum sambil menggeleng, "Iya, aku bukanya nanti setelah kamu pulang"

Bara pun ikut tersenyum dan mengangguk kecil, "Yaudah kalau gitu saya pulang sekarang ya"

"Kenapa buru-buru?"

"Supaya kamu cepat membuka kotak itu"

Zara lagi-lagi dibuat tersenyum oleh lelaki unik yang saat ini ada dihadapannya.

"Iya, hati-hati Bara. Makasih ya!"

"Apapun, Rana"

Tak butuh waktu lama, lelaki itu menghilang dari pandangan Zara. Gadis itu pun segera masuk ke dalam rumahnya dan berlari menuju kamarnya karena tidak sabar untuk membuka kotak itu.

Ia pun duduk diatas tempat tidurnya dan perlahan membuka kotak berwarna coklat yang dihiasi dengan pita pink.

Sebuah senyuman kecil pun langsung menghiasi wajahnya.

***

19 november.

Hari lahir seorang lelaki yang menyebalkan. Lelaki yang dulu sering tertawa, namun sekarang sedih menjadi temannya.

Ia tahu perkara hidup tidak jauh dari meninggalkan dan ditinggalkan. Maka dari itu ia sudah siap dengan apapun yang semesta kirimkan untuknya.

Porsi senang dan porsi sedih yang jelas lebih banyak porsi sedih. Tapi, justru kesedihan yang membuatnya memandang tidak dari satu arah aja. Bahwa yang terlihat oleh mata itu buruk, karena kita belum tahu apa saja yang baik tapi tidak kelihatan.

ARZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang