"Kita memang pernah saling mengenal. Tetapi itu hanya sebatas pernah"-Z
"Kita adalah dua beda yang tak pernah bisa bersatu dan saling gemar membuat luka baru"-G
-ARZARA-
"Gimana caranya supaya lo mau maafin gue?"Gadis dengan mata sayu itu pun menunduk, "Pergi dari hidup gue"
"Gimana caranya gue bisa pergi dari hidup lo sedangkan perasaan yang gue punya 'masih' sama?"
Gadis itu pun mendongak, "Hapus perasaan lo sama gue"
"Kalo gue bisa ngelakuinnya, udah dari dulu gue lakuin. Tapi sayangnya gak sedetik pun gue berhasil buat ngelakuin itu"
Gadis itu pun terdiam.
"Please.. kasih kesempatan kedua buat gue. Gue janji gak akan nyia-nyiain kesempatan yang lo kasih"
Seketika gadis itu pun terkekeh kecil, "Kalo lo gak bisa nepatin janji, gausah bikin janji cuma untuk bisa keluar dari masalah. Lo kira gue anak kecil?"
Mereka pun terdiam selama beberapa menit.
Zara yang sedang berdiri diambang pintu sambil memalingkan pandangannya. Sedangkan Gara yang tetap setia memandang lekukan paras cantiknya.
"Pada kenyataannya lo yang berubah, Za. Bukan gue" Ucap Gara sambil membalikkan badannya dan beranjak pergi.
Zara pun menatap punggung Gara yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya menghilang.
Satu kata untuk mendeskripsikan perasaan nya saat ini adalah..
Sakit.
Ya. Hatinya kini kembali sakit lagi.
Luka yang sudah ia tutupi sekian lama kini terbuka lagi sedikit demi sedikit.
Buliran air mata yang sudah ia tahan sekuat mungkin kini keluar lagi dengan deras dari pelupuk matanya tanpa ampun.
Kenangan yang sudah ia kubur kini seolah bangkit lagi dengan sendirinya tanpa izin dalam ingatannya.
Potongan-potongan memori yang sudah ia buang kini kembali menyatu dan memusingkan kepalanya.
Rasa sakit dan kecewa itu seolah saling mendukung dan mengibarkan bendera kemenangan. Karena pada akhirnya ia memang gadis 'lemah' yang jauh dari kata 'kuat'.
Dan pada kenyataanya melupakan itu bukan bisa atau tidak bisa. Melainkan mau atau tidak mau.
***
Pukul 15. 37
Hari ini adalah hari sabtu, malam minggu. Dimana orang-orang bermalam mingguan bersama orang yang disayang.
Berbeda dengan Zara yang hanya tiduran diatas kasurnya sedari tadi tanpa berniat bangun.
Ponsel Zara pun berbunyi pertanda ada sebuah pesan yang masuk.
Zara pun mendengus kesal karena notifikasi itu menganggu ketenangannya.
Ia pun malas-malasan meraih ponselnya yang berada diatas meja belajar.
Arsa : Siap2
Zara pun mengangkat sebelah alisnya seolah berkata 'apaan sih ni anak' sambil membalas pesan tersebut.
Zara : Siap2 ngapain?
![](https://img.wattpad.com/cover/169509649-288-k365718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZARA
Teen FictionZara Nabila. Gadis yang selalu diperbudak oleh seorang Most Wanted Boy di SMA Dartawinangsa. Namanya, Arsa Anggara. Lelaki kasar nan galak yang selalu ingin dituruti apa maunya. Termasuk meminta gadis itu untuk mau menjadi pacarnya. Dan dengan terpa...