"Ku beritahu bagaimana orang menyembunyikan luka.
'Aku baik-baik saja'
Di situ aku tahu bahwa sebenarnya
kamu sedang
'Tidak baik-baik saja' "-PN"Terkadang aku berpikir. Bagaimana cara mengertikanmu? Sedangkan mengertikan diriku saja itu hal yang sulit"-ZN
-ARZARA-
Teetttootettt
"Jangan lupa tugasnya dikerjakan. Jika tidak kalian tahu kan apa akibatnya?" Ucap Bu Lastri selaku guru PPKN.
Para murid yang berada didalam kelas pun sontak mengangguk. Mereka tahu jelas akibatnya jika tidak mengerjakan tugas tersebut maka Bu Lastri akan dengan senang hati memberikan tugas yang lebih banyak lagi. Alias bejibun. Selain itu akan dites perorang ke depan mengenai apa yang sudah dikerjakannya.
Karena hal itu para murid yang malas mengerjakan pr kapok. Mungkin masih ada sebagian yang belum kapok tapi mereka pasti mengumpulkan pr meskipun mengerjakannya disekolah, menyalin jawaban dari orang lain dan dengan terpaksa agar tidak dihukum.
Zara pun memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas. Setelah itu Adit selaku ketua kelas pun memimpin doa untuk pulang lalu mengucapkan salam.
"Za, lo dijemput?" Tanya Kinar.
Zara pun mengalihkan pandangannya pada Kinar, "Gak. Siapa yang jemput''
"Arsa kan?" Tanya Kinar lagi.
Namun, pandangan Zara kini sudah tak tertuju pada Kinar lagi.
"Gue duluan ya" Seru Zara. Tanpa menunggu jawaban dari Kinar dan Nana, ia pun berlari menuju depan gerbang sekolah. Sedangkan Kinar dan Nana hanya menatapnya bingung.
"Zara!"
Mendenger itu Zara pun melihat kesamping kanannya. Ia pun tersenyum tipis lalu menghampirinya.
"Jadi kan?" Tanya Bara yang juga ikut tersenyum.
Zara pun mengangguk antusias, "Jadilah!"
"Yauda a--"
Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan Zara dari belakang dengan kasar membuat gadis itu meringis.
"Lepasin!"
"Lo gak bisa baca hah?!" Teriak lelaki itu.
Zara pun mengerutkan dahinya--bingung, "Baca apa?"
"Gue kan udah bilang pulang bareng gue!" Tekan lelaki tersebut pada kalimat 'pulang bareng gue'
"Kapan lo bilang?"
"Terus apa gunanya hp lo itu kalo lo tetep gak tau apa-apa?" Jawab Arsa tanpa melepas cekalan tangannya pada Zara.
Zara masih menatapnya bingung, "Kemarin hp gue mati"
"Gue gak peduli. Yang jelas sekarang lo pulang bareng gue" Tekan Arsa lagi.
"Gue gak bisa" Jawab Zara.
"Gue gak peduli. Gue gak minta jawaban dari lo" Ucap Arsa lalu ia pun menarik tangan Zara untuk ikut bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARZARA
Novela JuvenilZara Nabila. Gadis yang selalu diperbudak oleh seorang Most Wanted Boy di SMA Dartawinangsa. Namanya, Arsa Anggara. Lelaki kasar nan galak yang selalu ingin dituruti apa maunya. Termasuk meminta gadis itu untuk mau menjadi pacarnya. Dan dengan terpa...