Jungkook makan siang dengan lahap karena memang ia lapar. Usia kandungan yang sudah 5 bulan membuat nafsu makannya terus meningkat.
"Aku senang melihatmu makan lahap"
"Ya ratu, nafsu makanku meningkat berkali lipat" senyum Jungkook yang kemudian mengelap pinggiran bibirnya dengan serbet makan dengan elegan.
"Bersiaplah dalam satu jam, aku ingin mengajakmu keluar"
"Nde ratu. Kalau boleh tahu keluar kemana?" ratu tersenyum
"Kejutan untuk menantuku, sudah sana bersiap"
Jungkook berada di sebuah butik mewah khusus untuk ibu hamil. Ratu benar benar membawanya keluar dan Jungkook cukup terkejut.
"Kau memerlukan ini kan, perutmu sudah sangat membesar"
"Hehe terimakasih ratu" senyum tulus putri Jungkook terukir, ia merasakan kasih sayang dari mertuanya.
"Tentu, Kita siapkan perlengkapan bayi saat usia kandunganmu sudah 7 bulan. Kita sekeluarga akan berbelanja bersama eottae?"
"Terdengar sangat menyenangkan, aku menantikannya ratu"
"Eoh, coba ini aku suka sekali modelnya warnanya juga cantik". Ratu menyodorkan sepotong dress pada Jungkook.
Kedua wanita cantik dari royal family itu pun selesai memilih beberapa potong pakaian untuk putri Jungkook. Dari mulai baju santai, baju semi formal sampai baju formal.
Setelah membayar mereka berjalan menuju sebuah caffe untuk istirahat sekaligus memakan cemilan. Ratu begitu pengertian karena tahu ibu hamil mudah lapar. Jungkook merasa sangat dimanja.
"kau sudah lapar lagi?" ratu baek terkekeh saat melihat mata Jungkook yang berbinar melihat makanan serta minuman di meja. Mereka ada di sebuah private room yang disediakan oleh caffe disana.
"kapan jadwal cek kandungan lagi putri?"
"Besok sore ratu"
"kuharap mereka perempuan"
Deg
Badan Jungkook kaku, kedua tangannya yang sedang memotong roti, menggantung diudara. Mereka?
"Aku tahu kau sudah mengerti mereka kembar, aku bahkan tahu kau mendengar percakapan raja dan pangeran kemarin"
Jungkook tidak menjawab dan tidak bergerak. Otaknya kembali memproses kejadian kemarin yang membuatnya hancur tak berdaya, mungkin hari ini ia bisa tersenyum namun ketahuilah dirinya masih merasa hancur.
Ingin tahu apa yang didengarnya kemarin?
Jungkook mendengar suara meninggi dari ruang kerja suaminya. Bukan bermaksud menguping tapi saat Taehyung menyebut kata "bayiku" dirinya berhenti.
"kau pikir ini sebuah drama? Kau paham kaidah peraturan istana pangeran! Begitu bayi itu lahir, dayang akan membawanya pergi dan kau tidak perlu tahu"
"Dia juga cucumu! kenapa tega?, Putri akan membenciku jika memisahkannya dari bayi kami"
"Seluruh nenek moyangmu melakukan itu, kenapa kau tidak? Kau calon raja, ingat itu!" jeda beberapa saat, suasana menjadi hening.
"Pangeran!! Jika kau masih berkeras kau tahu semua ada imbal balik nya. maka bayimu akan-"
"Aku tidak bisa hidup tanpa Putri. Jadi, Aku yang akan membuangnya sendiri!"
Jungkook ingin berlari dari tempat itu, tapi yang bisa dilakukannya adalah menangis dan menutup mulutnya dengan tangan menahan isakan. Hatinya begitu hancur mendengar ayah dari bayinya mengatakan itu. Sampai akhirnya dayang Shin melihat dan membawanya beristirahat ke kamarnya.
"Aku tak tahu sampai mana kau mendengarnya, tapi sepertinya kau salah paham"
"Salah paham?"
"Jika kau mendengar semuanya kau akan semakin mempercayai pangeran."
"maksud ratu? Pangeran tega membuang anak nya sendiri bagaimana aku tak hancur ratu. Bagaimana?"
"semalam pangeran datang padaku, dia bersujud, menangis dan memohon di kakiku. Seumur hidup setelah melahirkannya baru kali ini aku melihat keputus asaannya."
Jungkook terdiam, ingin mendengar kelanjutan dari perkataan ratu. ia masih berharap apa yang didengarnya adalah kesalahpahaman, ia masih sangat ingin mempercayai pangeran.
"Kemarin pangeran tidak hanya bersama raja, penasihat kerajaan juga disana. pangeran bahkan ingin menyerah dari jabatannya sebagai putra mahkota, tapi tentu saja tidak bisa. didalam tubuh putra mahkota mengalir darah raja, bagaimana cara mencabutnya? Kalaupun pangeran lengser pasti anak kalian yang menggantikan posisi itu."
"Pangeran berkata seperti itu?menyerah?"
Sampai sini Jungkook sudah tertegun, Dia tahu bagaimana usaha pangeran untuk menjadi raja yang adil, raja yang mendengar keluh kesah warganya.
"Dengar, pangeran mengusahakan apapun agar setidaknya bayi kalian bisa hidup bersama. Tapi peraturan kerajaan kita tidak bisa ditawar, jika pangeran bersikeras mempertahankan bayi bungsu kalian maka bayi itu akan dibunuh" Jungkook tak kuasa menahan tangisnya.
"Pangeran mengkhawatirkanmu yang mungkin tak bisa berpisah dari bayimu, itulah kenapa dia menyembunyikan fakta jika bayi kalian kembar."
Jungkook hanya bisa terisak, tak sanggup menatap apalagi menanggapi perkataan ratu.
"Mungkin ini takdir tuhan untuk terjadi pada keluarga kecilmu. Ini terdengar kejam tapi tolong bertahan bersama pangeran, dia begitu mencintaimu."
Jungkook juga sangat mencintai pangeran, tapi kenapa ia harus dihadapkan dengan hal seperti ini? Bahkan ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya kelak, bertindak seperti keluarga bahagia dengan salah satu anaknya yang tidak ia ketahui bagaimana keadaanya.
"maafkan aku menyeretmu ke dalam sarang emas yang membelenggumu seumur hidupmu. Dan tolong maafkan pangeran juga, tolong percaya padanya dia begitu mencintaimu dan keluarga kecil kalian."
"pangeran Taehyung!!!"
"Sayang? Ada apa? Kau menangis?"
"Peluk aku, aku percaya padamu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. ayo susun rencana bersama."
"Sayang kau. Kau sudah tahu?? Ba-bagaimana bisa?"
"Kubilang peluk! Aku mencintaimu dan aku mempercayaimu, apapun yang kau lakukan untuk keluarga kecil kita"
Tbc
Helloooowww, im back. YoungCho up buat kalian yang nunggu kelanjutan slay princess.
Ppai ppai
Borrahae 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Slay Princess (Taekook Gs) - END
FanfictionKerajaan korea di era modern? Taehyung bertemu gadis barbar yang merupakan model, ternyata akan mendampinginya memimpin kerajaan korea. Taehyung ingin kekasihnya lah yang akan menjadi putri mahkota. Apa yang akan pangeran taehyung rencanakan? Taehy...