fourty three

7.9K 679 32
                                    

Setelah mandi yang singkat Jungkook langsung meraih kamera yang tadi dibawa ke Lotte world. Banyak sekali foto yang diambil dari mulai selfie, bersama semua bodyguard, foto suaminya yang ia ambil diam diam, foto candid nya yang tidak disadarinya,  sampai foto berdua dengan suaminya yang menggendong tubuhnya ala bridal. Jungkook tak akan melupakan moment tadi. Penutup yang juga sangat spesial karena dia bisa melihat janin yang tumbuh dirahimnya.

Kemudian diambilnya hasil usg di dalam amplop berlabel rumah sakit pemerintahan itu.

Jungkook sudah sangsi sejak masih di rumah sakit, meskipun ia tidak mengerti apapun mengenai medis dirinya merasa ada yang aneh dengan gambar usg miliknya.

Jungkook yang penasaran mencari sendiri di internet, mencari gambar usg usia 4 bulan. Diamatinya lekat lekat dengan foto usg miliknya. Kemudian tangannya bergerak lincah mencari gambar usg janin kembar usia 4 bulan.

"Apa yang dibicarakan mereka tadi diruangan dokter Do adalah ini?" Jungkook memegangi perutnya, seolah olah memeluk janin dalam perutnya. Kemungkinan bahwa janin yang dikandungnya kembar menakuti lubuk hatinya. Ia tak bodoh untuk tahu jika tidak boleh ada anak lelaki kembar di istana, pangeran tidak boleh memiliki anak kembar. jika putri melahirkan anak lelaki kembar maka sang bayi bungsu akan dibuang. Jungkook gemetar dan tak bisa menahan tangisnya.

Taehyung masuk ke dalam kamar.

"Kau sudah mandi?"

Jungkook mengangguk, dengan wajah yang tersembunyi dibalik lututnya yang tertekuk.

"Oppa mandi dulu ya" pamit Taehyung.

"Oppa tunggu"

"hey kau menangis? Ada apa?" Taehyung akhirnya bisa melihat wajah sembab istrinya.

"Tadi, eum diruangan dokter Do. apa yang kalian bicarakan?"

"tidak ada, hanya bilang kalau trimester ke dua janin akan lebih kuat tapi tidak boleh lengah. kenapa menangis sayang?"

"Ini, aku tadi mencari gambar di naver. Bukankah gambar bayi kita seperti hiks kembar? Lihat, bulatannya ada dua. Jika bayi kita kembar i-itu artinya" Jungkook menunjukkan gambar usg yang sejak tadi digenggamnya dengan tangan gemetar. Penjelasan dengan suara gemetar dan diiringi tangisan membuat siapa saja tahu wanita ini sedang terguncang.

"Naver? Kau percaya gambar naver dari pada dokter Do?! Tidak ada bayi kembar, jangan berpikiran macam macam!" suara Taehyung meninggi untuk pertama kalinya. Dan itu membuat Jungkook terkejut, dia tidak takut. tidak. Namun ia tidak menyukai suara keras dan tinggi keluar dari orang yang dicintainya.



















Malam hari di ranjang, saat keduanya sudah merebahkan tubuh masing masing, Taehyung angkat bicara. Sebelumnya kamar mereka begitu sunyi, tidak ada pembicaraan dan Taehyung sangat sangat paham alasan dibalik keheningan tersebut.

"Maaf, aku tak bermaksud berteriak padamu. Sayang kau tau kan aku tak bermaksud"

Jungkook memiringkan badannya, menatap kedua bola mata suami tampannya.

"Aku hanya khawatir, maaf kalau aku berlebihan. Aku akan percaya pada dokter Do dan oppa"

"Aku janji tidak akan melakukannya lagi. Dan jangan berpikir macam macam heum, aku akan melindungimu dan anak kita apapun yang terjadi" Taehyung mengecup pipi gembil istrinya.

"hmmm, aku percaya oppa." tentu itu bukan perkataan jujur, namun ia juga harus mempercayai suaminya, orang yang dicintainya. Wali hidup nya bukan lagi papa Namjoon, dia sudah jadi milik lelaki itu baik hati serta raga. Ia akan mencoba mempercayai suaminya.

"Saat usia kandunganmu 9 bulan aku akan cuti, aku akan fokus hanya padamu"

Jungkook senang saat Taehyung tetap mementingkan dirinya. Taehyung selalu berhasil memenangkan hatinya, dan semakin lama Jungkook merasa ia tak bisa hidup tanpa lelaki ini.

"Terimakasih"

"Katakan semua sakitmu, mengadulah padaku hmm" jungkook mengangguk.

"oppa"

"Ya?"

"Aku ingin makan ramen dan odeng"

"Oke aku akan bilang pada dayang un-"

"Aku ingin memakannya di tepi sungai han"

"Huh?"

"Ayolah kita menyamar lagi seperti tadi"

Taehyung menghembuskan nafasnya keras.

"Pakai baju hangatmu" senyum Jungkook mengembang meskipun kekhawatiran masih ada.
















"aku tak tahu sungai han masih tetap ramai meskipun ini sudah jam 10" komentar seorang bodyguard yang duduk membelakangi Jungkook.

"Hey, ini tempat favorit pasangan di korea. Jika beruntung kau bisa melihat idol berkencan disini"

"Idol? Siapa putri?"

"siapa saja, tempat ini sangat terkenal dan sangat sempurna bagi publik figur untuk berkencan. Dulu aku juga sering kencan disini jam 1 dini hari adalah waktu paling sempurna"

"Wahhhh aku baru tahu, seperti ada kehidupan lain di korea yang sama sekali tak kita mengerti"

"EKHEEM"

Taehyung datang dengan mini kimbap pesanan Jungkook. Raut wajahnya mengeras membuat bodyguard menjauh dari tempat duduk mereka.

"Jadi ini tempatmu biasa berkencan sembunyi sembunyi? dengan pria pendek itu? Kenapa membawaku kesini, kita pindah sa-" Kecupan Jungkook menghentikan bibir Taehyung yang terus berbicara.

"aku tak bisa menghapus memori itu, lelaki yang kau sebut pendek itu juga pernah ada dihatiku"

"kau membicarakan pria lain saat-"

"Shhhht, biarkan aku selesaikan ucapanku. aku ingin memiliki memori bersamamu agar setiap aku mengingat tempat ini bukan lagi bersama namja itu yang ku ingat, tapi momen kita. Di sini. oppa, aku dan anak kita Taeby"

Taehyung terkekeh, sangat mudah dirinya luluh oleh wanita ini. Ia sangat sangat berterimakasih karena kakeknya telah menjodohkannya dengan Jungkook.

"Jawabanmu selalu membuatku puas sayang" Taehyung mengecup pipi Jungkook yang memerah.

"tunggu saja, aku akan memperlihatkan padamu tempat dimana orang menemukan kebahagiaan, ditempat tempat sederhana sekalipun"

"Ya, bawa aku. Aku ingin ketempat seperti itu dengamu"

Taehyung membenarkan syall di leher Jungkook, istrinya itu begitu menikmati menyantap ramen panas dengan kimbab. Mulutnya terus mengunyah sambil tangannya terus memasukkan makanan.














"Ku harap kau bisa terus bertahan bersamaku meski kedepan, jalannya tak mudah. Tolong tetap disisiku Jungkook"

Tbc

Langsung kejar setoran euyy 🤣



Ppai ppai
Borrahae 💜💜💜

Slay Princess (Taekook Gs) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang