MBMS 24 - Gombalan Kafka

34.1K 3.7K 116
                                    

Greet me on my instagram: chocodelette😊

✅Sebelum baca, jangan lupa follow ya!

✅ Budayakan vote sebelum baca, dan comments juga pas lagi baca ya, it makes me happy😘

Part ini kudedikasiin buat miakyukyu terima kasih karena kayanya udah lumayan lama baca ceritaku karena namanya kecantol diotakku😉
Buat yang lain yang mau didedikasiin part-part berikutnya, komen yang banyak ya, kalo bisa di tiap line hheehhhe❤❤❤

💻💻💻💻💻

"Kaaa, kamu ngapain nuangin oatmeal?" tanya Cecil yang keluar dari kamarnya dengan setelan kantor rapi, namun dengan rol rambut yang masih terpajang di kepalanya.

"Mau sarapan," jawab Kafka dengan wajah bingung, namun tangannya tetap menuangkan oatmeal instan ke mangkuknya.

"Aku udah bikini nasi goreng mentega, makan itu aja," ucap Cecil.

Cecil berjalan ke dapur dan meembuka tudung saji dan mengangkat mangkuk besar berisi nasi goreng campur telor dan suiran ayam yang menggunung. Meletakkan di meja makan, tepat di hadapan kekasih sekaligus bosnya.

"Ngga ah, lemaknya banyak," ucap Kafka sambil menuangkan air panas dari termos ke mangkuknya.

"Ih, kamu tuh cowok apaan sih masa makan aja mikirin berapa banyak lemak yang masuk kaya cewek aja," ucap Cecil.

Lalu Cecil mengambil piring dan menuangkan nasi goreng buatannya ke piring. Baru Kafka ingin memasukan suapan oatmeal ke mulutnya, mangkuk dan sendoknya ditarik pelan oleh Cecil. Dijauhkan dari jangkauan Kafka - yang masih di meja makan juga - dan menyodorkan piring dan sendok garpu.

"Kamu musti makan nasi goreng buatan aku, aku udah sengaja bangun pagi demi masakin kamu loh."

"Kan aku ngga minta dibuatin nasi goreng," ucap Kafka berusaha mengambil kembali mangkuk, namun usahanya berhenti waktu satu pukulan mengenai tangannya.

Ulah siapa lagi.

"Kamu sayang sama aku kan? Kalo sayang harusnya kamu ngehargain usaha aku yang bangun pagi demi masakin kamu dong," ucap Cecil sambil cemberut.

Cecil ngga berusaha sok imut kok di depan Kafka. Dia sangatlah sadar umurnya udah kepala ketiga jadi ngga pantes manyun ngambek menggelikan gitu. Dia cuman kesel aja usahanya pagi-pagi yang butuh perjuangan buka mata waktu matahari aja masih belom nongol ngga dihargain.

"Justru karena aku sayang sama kamu, makanya aku mau ngajak kamu buat hidup sehat, pagi-pagi tuh makannya oatmeal nanti siang baru makan nasi," kata Kafka.

Cecil menggaruk tengkuknya yang sebenernya ngga gatel. Dia salah tingkah waktu Kafka bilang sayang sama dia. Males deh, jadi senjata makan tuan begini kata-katanya. Sumpah, dia tuh udah lama banget ya ngga salah tingkah di depan cowok begini.

Duh, berasa jadi kaya anak ABG yang jatuh cinta gini sih. Harusnya kan dia bête ya, tapi kok malah jadi deg-deg ser begini sih denger Kafka ngomong kaya gitu?

Namun, bukan Cecil namanya kalo ngga bisa pura-pura bersikap normal di depan Kafka. Dia langsung masang muka kesel lagi, dan melotot sambil ngeliatin pacarnya itu. "Makan atau ngga aku ngga akan mau masakin kamu lagi."

"Iya-iya, aku makan."

Cecil tersenyum bahagia. Dia langsung duduk di sebelah Kafka, menuangkan nasi di piringnya dengan porsi yang pastinya lebih banyak dari yang tadi dia tuangin buat pacarnya. Sebelum ia menyendokki nasi goreng itu ke mulutnya, tangan kanannya bergerak untuk menepuk-nepuk pelan kepala Kafka.

PFS [2] : Mr. Boss & Ms. Secretary (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang