MBMS 21 - Usaha Kafka

31.7K 4.1K 273
                                    

Greet me on my instagram: chocodelette😊

✅Sebelum baca, jangan lupa follow ya!

✅ Budayakan vote sebelum baca, dan comments juga pas lagi baca ya, it makes me happy😘

Part ini kudedikasiin buat pphikachu sebagai wujud terima kasihku karena namanya suka nongol di kolom ceritaku dari dulu😉
Buat yang lain yang mau didedikasiin part-part berikutnya, komen yang banyak ya, kalo bisa di tiap line hheehhhe❤❤❤

💻💻💻💻💻

"Cantik ngga?"

Cecil melihat foto perempuan yang ditunjukkan Kafka dari ponselnya. Dia melihat foto itu dan wajah bosnya bergantian. "Siapa?"

"Cantik apa engga?" Kafka mengulangi pertanyaannya.

Menurut Cecil, foto cewek yang ditunjukkin Kafka itu mukanya biasa aja. Dibilang jelek engga, dibilang cantik banget juga engga. Pas-pasan kali ya. Tapi, ada yang ngga pas-pasan di foto itu. Dadanya gede. Banget.

Cecil langsung nunduk, ngeliat yang dia punya, dan mukanya langsung cemberut. Punyanya ngga ada apa-apanya dibanding cewek itu. Eit, tapi dia ngga tepos kaya triplek ya, ada kok yang nonjol – dikit tapi.

Ah, sial! Bikin minder aja nih cewek.

"Cil, cantik apa engga?"

Cecil menoleh ke Kafka yang lagi memasang senyum ngeselin. "Biasa aja."

"Kamu sama dia cantikan mana?" tanya Kafka.

Cecil melotot mendengar pertanyaan itu. Kok kaya gitu ditanya sih? Jelas cantikan dia kemana-mana lah. Dia langsung membalik badannya ke kanan supaya bisa menghadapp ke Kafka masih dengan mata melototnya.

"Menurut kamu, cantikan siapa?"

Kafka tertawa terbahak waktu pertanyaan itu berbalik, dengan entengnya dijawab, "cantikan dia lah!"

Kening Cecil berkerut, hidungnya kembang kempis, bibir bawahnya manyun, matanya pun memicing ke Kafka. "Maksud kamu, cantiknya aku dibawah biasa aja gitu?"

Kafka mengedikkan bahu sebagai jawaban, dan itu bikin Cecil gemas untuk memukul lengan bosnya.

"Mana coba aku mau ketemu sama dia, pasti cantikkan aku deh."

"Masa?" Kafka bertanya dengan nada meremehkan.

"Iyalah!" Cecil yakin cewek kaya gitu tuh cantik difoto doang. Masalahnya difoto aja biasa banget mukanya, apalagi kalo ketemu langsung, dia yakin 100% pasti mukanya biasa banget atau ngga zonk. Dia yakin untuk dapet foto kaya gitu, udah ratusan kali jepret dan edit berjuta-juta kali.

"Oke, aku telpon suruh nanti malem kesini ya."

Cecil lagi-lagi melotot. "Dia siapa? Main ajak-ajak aja."

Kafka tertawa. "Anak temennya Om Tristan, mau dikenalin ke aku."

Cecil langsung membalik tubuhnnya lagi ke posisi semula. Matanya memandang TV, tapi wajahnya cemberut dan matanya melirik sinis ke Kafka yang lagi senyum-senyum sambil liat hapenya.

Cecil ngedumel dalem hati. Ngapain sih ngundang cewek lain ke apartemen ini, kalo mau ketemu sama cewek editan jutaan kali tuh mendingan diluar, bikin sebel aja. Lagian kayanya baru minggu lalu deh bilang di depan keluarga kalo mau bikin hatinya luluh, giliran ada cewek lain yang mau dikenalin langsung tancep gas. Dasar nyebelin!

📝📝📝

"Wina." Perempuan itu tersenyum sambil menyodorkan tangannya.

PFS [2] : Mr. Boss & Ms. Secretary (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang