🌈 Tiga

1.1K 50 1
                                        

Vote nya zeyenk.. 🎉

Cuman mo bilangin kalo part ini dan seterusnya mereka udah kelas 11 yah gais 😊
.
.
.

September 2018.

"Woy Heru pbj!" Ujar Bobby sambil melempari kulit rambutan ke arah June dengan santainya.

Rupanya, June dan teman-temannya sedang mengadakan pesta rujak dadakan di kelasnya karena hari ini hari jum'at bersih dan tidak belajar.

Hanbin melirik Bobby tak terima. "Heru Bokap gue koplak! Pbj-pbj, lo pikir bokap gue punya bini baru apa, dasar Satyo, nih mamam!" Ujar Hanbin sambil melempar Bobby menggunakan bungkus coki-coki.

Yoyo yang sedang asik mengupas kulit mangga muda hanya bisa menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya itu. "Kasian mereka, mana masih muda."

Chanu yang sedang asik mencemili mangga muda yang sudah di potong-potong Yoyo pun ikut menyahut. "Iya yah kasian mereka," ujarnya sambil memakan potongan mangga muda lagi. "sstt asem banget gila kayak ketek Bobby kalo abis senam," sambung Chanu dengan tampang masamnya.

"Diem bego Bob, ntar yang lain tau mampus gue," bisik June sambil celingak-celinguk. Untunglah kelas masih rada sepi karena yang lain masih asik di kantin.

"Elah sok Ahmad lu ah," sahut Dongi.

"Gak usah bawa-bawa bokap gue Yatim!" dongkol Yoyo.

"Parah anj Yoyo gak boleh gitu," tegur Chanu.

"Apaan anj, orang nama bapak Dongi kan emang Yatim sutisna!" sahut Yoyo tak terima.

"Hehe iya juga yah baru inget," sahut Chanu.

"ASSALAMULAIKUM YA AHLI KUBUR!" teriak Celine tiba-tiba muncul di antara mereka bertujuh.

"Bubar guys bubar," sahut Bobby.

"Sialan Ibob, nih udah gue kupasin kedondongnya, susah weh ngupasinnya pake pisaunya kecil ginian, siapa sih yang bawa pisaunya?" omel Celine.

"Pisau gue, ya maap deh, kan pisau nya sopenir kondandangan." ujar Hanbin.

"Souvenir undangan kali," koreksi Gwen.

Hanbin melirik Gwen tak terima karena gadis itu berani mengoreksi perkataannya. "Halah sok lu benerin kata-kata gue, benerin dulu noh nilai lu yang diambang kehancuran!" sarkas Hanbin.

Kena mental, Gwen menepuk tangan Hanbin kesal. "Ssst Hanbin ah jangan buka kedok bego, kan acu jimayu," ujarnya dengan wajah sok diimutkan.

Jimayu = jadi malu.

June melirik Gwen sinis. "Pengen gue tampol sumpah," ujarnya.

"Apa lu mau tampol-tampol bebeb gue hah? Berani lu?!" sambar Celine.

"Apaan dah, udah lu tiang listrik mah jangan disini, tempat lu kan di pinggir jalan! sono balik ke tempat asal lo," ejek June.

Celine yang tak terima dihina June pun segera menatap lelaki itu dengan tatapan mautnya. "Lah lu Toa masjid apa kabar? Ngapain duduk disini? Sono balik kasian orang mau ngaji jadi gak kedengeran!" ejek Celine balik.

"Bebeb-bebeb, lesbi lu bedua?" cibir Yoyo.

"Lesbi apaan, orang mereka berduakan jiwa laki, Gay kali yang bener!" sahut Dongi yang di hadiahi pukulan maut dari kotak pensil keramat Celine.

"SAKIT BUDU!" maki Dongi dengan estetik.

"APA!" ngegas Celine sambil nyodorin kotak pensilnya.

"HUAAAAAAAAANJIR!! Cuih ... cuih!!" teriak Yoyo tiba-tiba sambil meludah sembarangan.

Boy Friend(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang