Vote !!
Sometimes you just
have to be Done
Not mad, not upset
Just Done
.
.
.
.
.Dan benar saja, baru berhasil menuruni 5 anak tangga, gadis itu langsung oleng dan ambruk. June yang ada di belakangnya pun refleks segera menahan gadis itu.
"Cel!" panggilnya panik.
Karena tak kunjung menjawab, June pun segera menggendong tubuh Celine di punggungnya dan segera berlari menuruni rengkaian anak tangga menuju UKS di lantai satu.
Baru sampai di lantai dua, lelaki itu berpapasan dengan Jennie dan gadis itu segera menahannya.
"Mau kemana? Gak ada niatan minta maaf tapi malah asik gendong cewek lain huh?" sinisnya.
"Bacotnya nanti aja ini lagi urgent!" Jawab June sambil melangkah pergi namun kembali di tahan oleh Jennie.
Jennie menahan tangan June yang sedang menahan berat Celine di bahunya. "Pilih dia atau aku? Kalau pilih dia, kamu bakalan kehilangan aku selamanya. Kalau kamu pilih aku, aku bakal rubah sifat aku dan nurut sama kamu, gimana?" tawar Jennie.
Tak beberapa saat kemudian, datang Hanbin dkk menghampiri mereka.
"Celine kenapa Ned?" tanya Bobby.
"Buta noh mata lo, dah jelas dia lagi pingsan," sinis Hanbin.
"APA? PINGSAN?!" Teriak Yoyo heboh sambil menggebrak pintu.
June mengabaikan teman-temannya itu dan masih mengerutkan keningnya tidak paham dengan pertanyaan Jennie tadi, bagaimana bisa gadis itu menyuruh June memilih antara dirinya dan Celine yang saat ini sedang tak sadarkan diri. "Maksudnya? Gak liat ya Celine lagi pingsan?" tanya June sedikit mengatur nada suaranya agar tidak terdengar marah.
"Ada apa nih? Kok Celine?" tanya Vita yang baru datang.
"LO APAIN CELINE HAH! SIALAN LO!" Teriak Gwen sambil menendang tulang kering kaki kanan June.
Lelaki itu pun sedikit oleng namun tetap mempertahankan Celine di punggungnya.
Jennie menarik tangan June lagi. "Jawab June! Kamu mau kehilangan aku selamanya atau mau aku berubah jadi lebih baik? Sesusah itu yah jawabnya?" tanya Jennie sedikit memaksa.
"Jen plis deh tau situasi urgent kan? Kalo mau debat nanti aja tunggu aku obatin Celine dulu," jawab June berusaha sabar.
"Apa sih yang lebih urgent selain hubungan kita? Kamu lebih pentingin cewek itu daripada aku, padahal kamu sendiri yang janji bakal sayang terus sama aku, mana janji kamu itu hah?!" nada Jennie mulai meninggi.
Dan para murid yang kebetulan berlalu lalang pun mulai menjadikan mereka sebagai objek tontonan yang seru.
"Lagian, yang sayang sama Celine banyak kok kamu bisa suruh Hanbin yang bawa dia ke UKS, tapi aku? Kalau kamu pilih dia, kamu bener-bener bakalan kehilangan aku selamanya, SELAMANYA JUNE!" bentak Jennie berlinang air mata.
"Apa sih Jen drama banget, udah sini Celine biar gue sama Vita aja yang bawa," tawar Gwen.
"Ngghh," ringis Celine yang baru sadar.
Mereka semua pun menatap gadis itu penuh khawatir, begitu pula dengan June. "Cel? Lo denger gue? Lo gakpapa kan?" tanya June khawatir.
Celine memejamkan matanya. "Sakittt, perut ... perut gue sakit bangettt," ringisnya dengan ekspresi menahan sakit.
Tanpa mengatakan apapun, June segera berlari membawa Celine pergi.
"KAMU BAKAL MENYESAL NANTI!" teriak Jennie lalu gadis itu segera menyayatkan ujung tajam sebuah penggaris besi ke nadi di tangannya sehingga hal itu membuat tangannya terluka dan mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Friend(?)
Roman pour Adolescents[COMPLETED] "Lo tau itu bakal nyakitin gue, tapi tetep lo lakuin," -Celine. "Maaf," -June. . . . . "Dare nya, kalo lu bisa baperin Celine, ntar kita kasih tiket liburan ke Bali 3 hari. Kalo lu tembak trus diterima, ntar dapat uang jajan juga, gima...