🌈 Sembilan

735 40 2
                                    

Vote !! 💕

Kelas Celine sekarang sedang jamkos pada mata pelajaran terakhir karena para guru sedang rapat. Dan seperti murid pada jam kosong lainnya, Jennie dkk sedang bergosip ria di pojok kelas.

"Lo jangan diam-diam aja dong Jen, kasih paham aja biar tau diri," kompor Jesa.

"Ya namanya juga pelakor, gak bakal sadar diri kali Jen," sahut Lisa.

Nancy melirik sinis ke arah Celine yang asik bercanda dengan June dan teman-temannya. "Udahlah! Mau disindir gimana pun juga dia gak bakal sadar diri, orang gak punya harga diri kok! Ups," sindirnya.

Sementara itu beberapa anak kelas yang mendengar itu diam-diam menajamkan telinganya agar tidak ketinggalan gosip. "Duuuh kalian nih dari tadi nyinyir-nyinyir mulu, siapa sih emangnya orangnya? Dendam amat kayaknya," tanya Widy penasaran.

Jennie menggeleng pelan seraya tersenyum manis. "Gakpapa Wid, itu loh ada cewek jejadian yang kegatelan! Miris aja liatnya, kayak gak ada harga dirinya gitu, hehe." ujarnya penuh penekanan di setiap kata sindiran.

Mendengar itu Widy hanya bisa mengerutkan keningnya. "Otak gue gak nyampe hehe, yaudah mangats ya nyindirnya." ujar Widy.

Sementara itu dari pojok lain, Gwen menyadari jika sahabatnya lah orang yang sedang di sindir oleh Jennie dkk.

Gwen menepuk pundak Celine sambil melirik sinis ke arah Jennie. "Eh Cel, lo nyium bau kebakar gitu gak?" tanya Gwen ke Celine dengan suara lantang.

Celine mengerutkan keningnya. "Ha!  Gak deh kayaknya, kenapa?" tanya Celine bingung.

Gwen menggeleng pelan. "Nggak, itu loh Cel, ada cabe kebakar di pojok! Siram yuk pake lasegar, Bwahahaha!!" tawa Gwen pecah.

"..." butuh beberapa detik bagi Celine untuk mencerna lawakan Gwen, sampai akhirnya gadis itu mengerti arah pembicaraan Gwen dan ikut tertawa terbahak. "AHAHAHA SIALAN LU KIRAIN APAAN!"

Risih, June menatap kedua sahabat itu kesal. "Mingkem hoy! Ini kasian Chanu mau kesedot ubun-ubunnya!" tegur June sambil menyumpalkan gulungan kertas ke dalam mulut Celine.

Kontan gadis itu langsung melepehkan benda kotor itu dari dalam mulutnya dan segera memaki June. "Hoek! Ihh JUNE SIALAN! Ewh kok asin? Ewh jorok banget ihhh," ujarnya dengan wajah masam.

Sementara itu June menahan tawanya melihat wajah masam Celine. "Kertas bekas royko kemaren ehe," ujarnya ringan dan tak berdosa.

Celine pun mebelalakkan matanya. "HAH?! EH ANJ*** YA LO SIALAN BANGKE! MATI LU MATI!!" Teriak Celine marah sambil memukuli June dengan emosi.

"Gatel ewh najis!" sindir Lisa lantang yang berhasil menarik perhatian Celine dan membuat gadis itu menghentikan aktivitasnya memukuli June.

"Biarin aja kasian dia kegatelan," sahut Jennie.

Anak-anak kelas pun mendadak diam untuk menyimak situasi yang mulai panas.

Mulai kesal, Celine pun menarik Gwen maju untuk menghampiri Jennie dkk dengan ekspresi siap baku hantam.

"Maksud lo pada apaan?" tanya Celine sinis.

Lisa menaikkan salah satu alisnya dengan wajah angkuh. "Yang mesti nanya tuh seharusnya gue, maksud lo berdua yang apaan? Dateng-dateng sok gini," balas Lisa.

"Halah, semua orang juga pada tau kali kalo lu semua lagi nyindir Celine! Kenapa? Iri gak bisa deket sama anak cowok? Atau cemburu takut cowoknya diambil?" sinis Gwen.

Nancy pun berdiri dan diikuti oleh keempat teman-temannya. "Dih, lo berdua aja yang kepedean! Manusia di kelas ini gak lu berdua doang kali, sadar diri woy," ujarnya tak kalah sinis.

Boy Friend(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang