57

105 21 0
                                    

Mendengar perkataan kai membuat june sedikit menahan air matanya, dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar sekarang.

"Bukankah sekarang kau tengah bercanda sunbae?" Tanya june

"Apakah menurutmu keselamatan (y/n) tengah menjadi bahan candaan untukku?"Kata kai

June berusaha menahan air matanya untuk tidak keluar
"Kenapa kau tidak bilang padaku semuanya hoo?" Tanya june pada (y/n) yang tidak sadarkan diri, june merasa jika (y/n) merahasiakan semua ini dengannya

Mendengar hal itu kai pun hanya menyunggingkan senyumnya seolah tengah mengejek june sekarang.
"Yahh, (y/n) tidak ingin merahasiakan hal ini dia berusaha untuk memberitahukan penyakitnya padamu, bahkan dia mengundurkan kemoterapinya agar dapat ditemani olehmu"

June terdiam mendengar perkataan kai, dia mengingat lagi tentang perlakuannya dengan (y/n), (y/n) selalu berusaha untuk menemuinya tapi june yang selalu menghindar bahkan bersikap kasar tidak memperdulikannya, bagaimana bisa (y/n) mengatakan tentang keadaannya kalau begitu.

"Jika saja kau sedikit mendengar penjelasannya, mungkin (y/n) sudah menjalani kemoterapinya bersamamu, setidaknya sel kankernya tidak menyebar secepat ini untuk mencapai tahap akhir!!" Bentak kai yang sedikit kesal mengingat jika kekasihnya tidak melakukan kemoterapi karena june

June sangat menyesal setelah mendengar penjelasan kai, dia benar-benar menyalahkan dirinya sendiri melihat keadaan sahabatnya sekarang.

Air mata june yang sedari tadi berusaha untuk ditahanpun tidak mampu lagi ia tahan, air matanya lolos begitu saja sekarang.
"(Y/n) mianhae, semua salahku"Kata june

"(Y/n) aku mohon bangunlah" Tangis june semakin pecah dan ia tidak dapat mengontrolnya lagi

Melihat pemandangan seperti ini kai tentu semakin hancur, dia ingin menyalahkan june dengan keadaan kekasihnya saat ini, namun disisi lain kai memahami jika kini june pun sangat terpuruk mengetahui keadaan (y/n), semua ini tidak sepenuhnya salah june, bahkan june pun juga tidak mengetahui semuanya.

Kai sedikit menyeka air mata nya agar tidak keluar, dia beranjak mendekati june untuk memberikan pelukan setidaknya agar june sedikit lebih tenang dan tidak lagi menyalahkan diri sendiri.

"Kau tidak bersalah june, berhentilah menangis, jika (y/n) tau kau menangis seperti ini dia akan sangat sedih melihat sahabatnya" Kata kai selagi memeluk dan sedikit menepuk pundak june mengartikan agar june kuat dan berhenti untuk menangis

June sedikit menghentikan tangisannya saat kai berusaha menenangkannya, june teringat jika kai sekarang pasti sama terpuruknya dengannya.

"Sunbae apakah kau tidak memaksa (y/n) untuk melakukan kemoterapinya tanpa menungguku untuk menemaninya?" Tanya june

Kai tersenyum miris mendengar pertanyaan june
"Bahkan aku mengetahui semuanya hari ini, bagaimana bisa aku menemaninya?" Kata kai dan june hanya menghembuskan nafas kasar karna frustasi dengan hal yang dilakukan (y/n)

"Mmmianhae" Suara lemah yang sedikit terhalang oleh respirator yang terpasang menutupi hidung dan mulutpun terdengar oleh kai dan juga june

Baik kai dan juga june segera menoleh kearah sumber suara.
"(Y/n)?" Teriak keduanya antusias mendapati (y/n) yang kini sudah siuman

(Y/n) memang sedari tadi sudah siuman dan sedikit mendengar apa yang dibicarakan oleh kai dan juga june

"Oppa mianhae" Kata (y/n) lirih meminta maaf karena sudah merahasiakan ini pada kekasihnya sembari sedikit menurun kan respirator agar dapat lebih jelas saat berbicara

Kai hanya diam menatap kekasihnya, kai lega saat ini (y/n) sudah sadar namun tidak menutup kemungkinan dia sangat takut jika kelak (y/n) tidak sadar kan diri lagi.

Setelah agak lama menatap (y/n) kai kembali memasang respirator yang dikenakan kekasihnya tersebut, kai tidak ingin (y/n) susah bernafas karena tidak memakainya.

"Jangan pernah merahasiakan hal sebesar ini lagi padaku ho" Kata kai sembari memeluk (y/n) dan sedikit menyeka air matanya yang akan keluar, kai kembali tidak dapat menahan air matanya saat mendapati (y/n) sudah sadar, entah yang dikeluarkan itu air mata bahagia karna (y/n) sadar atau air mata kehancuran saat membayangkan hal apa yang akan terjadi pada kekasihnya

"Mian oppa" Kata (y/n) membalas pelukan kekasihnya

June hanya menatap sepasang kekasih yang ada dihadapannya tengah menyalurkan perasaan hangat satu sama lain, june sedikit menyesali perlakuannya terhadap (y/n) dan juga ketidak percayaannya terhadap kai, june menyadari jika kai benar-benar mencintai sahabatnya dan tidak mungkin melakukan hal yang akan merugikan (y/n) kelaknya.

"Juneyaa"Panggil (y/n) saat sudah melepaskan pelukannya pada kai

Tidak membalas panggilan (y/n) june langsung mendekat ketempat tidur dimana sahabatnya tengah terbaring, mereka berdua hanya saling menatap untuk berapa lama kemudian june langsung mendaratkan pelukan kepada (y/n)

"(Y/n) mianhae, aku salah seha...." Kata june terpotong akibat sanggahan (y/n)

"Aku tidak ingin mendengarkan permintaan maafmu, aku lega akhirnya kau datang menemuiku dan tidak lagi menghindariku" Kata (y/n) sembari mempererat pelukannya pada june karena sekarang ia benar-benar merindukan pelukan sahabatnya.

June tidak mampu membalas perkataan (y/n) saat ini, dia hanya diam memeluk erat tubuh sahabatnya.

"Aku sangat merindukanmu june" Kata (y/n) yang kini tengah tersenyum bahagia

Kai menyunggingkan senyumnya saat melihat kebersamaan kekasihnya dan june, setidaknya disaat seperti ini kai dapat melihat senyum kekasihnya yang nampak bahagia saat bersama june dan juga kesalahpahaman diantara keduanya telah lenyap sekarang.

[Complete] The Change in My Life "KAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang