"Mwoya? Terlalu banyak orang yang menginginkan rumah orang tuaku" Batin (y/n) hatinya sedikit sakit saat melihat jika tanda penyitaan yang ada dirumah orang tuanya sudah tidak terpasang lagi setelah rumah nya berhasil dilelang, yang artinya sekarang rumah itu sudah bukan miliknya lagi
Setelah sekilas lewat didepan rumahnya kini (y/n) langsung beranjak kebandara untuk keberangkatannya menuju korea, (y/n) memang berniat untuk pulang kekorea sejak dia terusir dari rumah orang tuanya, namun mengingat jika konser exo akan dilangsungkan akhirnya (y/n) menunggu sedikit lebih lama, dan juga dia memilih untuk memastikan rumahnya setelah hari pelelangan.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan kini (y/n)sampai diappartementnya, (y/n) segera masuk menuju kamar untuk sedikit mengistirahatkan tubuhnya, namun belum juga sampai kekamar (y/n) sudah disambut oleh kai yang memang sejak kepulangannya sesudah konser, dia dengan sengaja langsung keappartement (y/n) berharap jika kelaknya dia dapat bertemu kekasihnya dan lihatlah harapan kai terwujud sekarang.
"Apa kau belum lelah menghindariku?" Tanya kai menyambut kedatangan (y/n)
(y/n) menggerutkan dahinya kebingungan, bagaimana bisa kai sekarang berada diappartementnya sedangkan kai tidak mengetahui kode pengaman appartementnya.
"Aku lelah oppa" Balas (y/n)
Mendapati jawaban (y/n) kai langsung mendekat kearah (y/n) dan berniat untuk memeluk kekasihnya, namun hal itu langsung dihentikan oleh (y/n).
"Aku lelah karena baru saja sampai oppa, kau pulanglah aku ingin beristirahat" Jelas (y/n), sebenarnya sekarang (y/n) sangat ingin membalas pelukan kekasihnya namun entah hal apa yang membuat dia menahan untuk melakukannya.
Kai menyunggingkan senyum mendapati perlakuan kekasihnya, (y/n) masih saja dingin semenjak mengetahui tentang keadaan orang tuanya, kai tidak bisa menyalahkan (y/n) hanya saja dia tidak ingin (y/n) terus-terusan menghindar darinya.
"Yahh oppa sangat memahami keadaan mu (y/n) memang sangat berat jika menghadapi semua ini dan memang salah oppa merahasiakan semuanya darimu, tapi kau tidak seharusnya menghindari oppa begitu saja, oppa tidak sepenuhnya salah dalam hal ini" Jelas kai
"Mian jjinja mianhae chagiya mungkin kau mengalami hal sulit sekarang, tapi (y/n) karena ibu dan ayahmu sudah pergi sekarang oppa seharusnya yang menjadi penanggung jawabmu, oppa yang seharusnya ada disampingmu, kau tidak seharusnya menghindar dari oppa"
"(Y/n)shi, kau seharusnya bisa melampiaskan kesakitanmu pada oppa, oppakekasihmu, dan sebentar lagi akan menjadi suamimu, apa kau melupakan hal itu hoo?" Kata kai lagi, entah hal yang dia ucap akan membuat (y/n) mengerti atau tidak, hanya saja kai ingin meluapkan perasaannya untuk sekarang
(y/n) hanya menangis mendengar perkataan kai, (y/n) menyadari hal ini, (y/n) sudah sadar seharusnya dia tidak perlu menghindari kai dan menyalahkannya, (y/n) sudah memahami jika keadaan yang terjadi pada orang tuanya itu semata-mata takdir yang sudah menentukan.
"Waeyo? apa oppa terlalu kasar?"Tanya kai karena takut jika ada perkatannya yang malah membuat hati (y/n) sakit, (y/n) menggeleng yang mengartikan jika tidak ada kata-kata yang kasar kai lontarkan
"Oppa mianhae" Kata (y/n) sesegukan, (y/n) merasa bersalah sekarang karena sudah melakukan hal dengan semaunya saja tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang-orng yang dia hindari terutama kai.
"Aniyoo, kenapa kau meminta maaf?"Tanya kai bukannya menjawab pertanyaan kai kini (y/n) menghamburkan diri pada kekasihnya
"Aku ingin meminta maaf saja pada oppa, jjinja mianhae oppa"Kata (y/n) yang memeluk kai dengan erat, tidak dapat dipungkiri jika (y/n) sangat merindukan kekasihnya, selama dia menghindar dari kai selama itu juga dia memendam perasaannya, namun kini (y/n) sudah berhasil menyalurkan rasa rindunya.
Kai hanya membalas pelukan kekasihnya, kai sangat lega sudah bertemu dengan (y/n) dan dapat menyalurkan perasaan rindu terhadap kekasihnya, dalam situasi seperti ini tentunya kai tidak ingin menghancurkan suasana jika kembali membahas masalah yang terjadi diantra keduanya begitu juga (y/n) itu sebabnya mereka memilih untuk diam lebih dulu dan menghabiskan waktu untuk melampiaskan kerinduan masing-masing.
"Apa kau sudah makan?" Tanya kai pada kekasihnya dan (y/n) menggeleng
"Kau bersihkan dirimu lebih dulu dan oppa akan memasakan makanan, jika sudah makan kelak beristirahatlah" Kata kai tiba-tiba saat sudah puas menyalurkan kerinduan pada kekasihnya dan hal itu sontak membuat (y/n) terkejut karena tidak biasanya kai ingin memasak.
Meskipun (y/n) sedikit terkejut namun dia hanya menuruti perkataan kai dan beranjak untuk membersihkan diri, setelah selesai dia langsung menghampiri kai yang tengah mencicipi masakan yang dia buat.
"Apa yang kau masak oppa?" Tanya (y/n) penasaran
"Entahlah kau duduk saja, oppa akan menyiapkannya"Kata kai sembari menghidangkan masakan yang baru saja dia masak kemeja makan
(y/n) dengan semagat memakan masakan kai, namun bukannya ekspresi yang menyenangkan yang terpancar dari wajah (y/n) malah memasang wajah menelan paksa makanan yang tengah dia makan
"Apakah aneh?" Tanya kai takut jika masakan yang dia buat bukannya akan mengisi perut kekasihnya tetapi akan membuat (y/n) mengeluarkan isi perutnya
"Aigo oppa bagaimana bisa masakanmu seenak ini" Kata (y/n) puas karena memang masakan kai benar-benar enak, (y/n) langsung semangat melahap makanan yang ada dihadapannya
"Aishh bisakah kau mengkondisikan ekspresi awalmu itu ho? kau membuatku jantungan berfikir jika masakan oppa gagal" Kata kai dan dia sedikit terkekeh melihat kekasihnya yang begitu semagat melahap masakan yang dia buat sedangkan (y/n) tidak memperdulikan lagi perkataan kai dia hanya fokus melahap makanannya sekarang
"yahhh, pelan-pelan (y/n)"Kata kai saat (y/n) tersedak karena begitu semangat melahap makanan
"Oppa mari makan bersamaku, atau makanan ini akan habis sekejab olehku" Kata (y/n) yang masih melahap makanannya
"Nee" Balas kai yang ikut bergabung dengan kekasihnya untuk makan bersama
Setelah menyelesaikan makan bersama keduanya kini tengah berbincang banyak dan melampiaskan kerinduan masing-masing, untuk sekarang baik (y/n) dan juga kai setelah pertemuan ini keduanya melupakan hal apa yang terjadi berapa waktu lalu.
"Oppa aku ingin bertemu taeyeon eonni" Kata (y/n)
"Ahh oppa ingat, sebenarnya sejak kapan kau dekat dengan taeyeon nuna? dan bagaimana bisa kau dekat dengannya?"Tanya kai, sudah sejak pertemuan mereka dirumah sakit kai penasaran dengan kedekatan kekasihnya dengan mantan kekasih baekhyun namun baru sekarang kai dapat menanyakannya
"Ini hanya antara aku dan taeyeon eonni oppa, kau tidak perlu tau" Kata (y/n) sembari menjulurkan lidahnya
"Yahhh kau merahasiakan sesuatu padaku ho?" Tanya kai
"Lihat saja kedepannya oppa, kau akan tau alasan apa yang membuat aku dan taeyeon eonni dektat"Kata (y/n) sembari terkekeh
"Aisssh" dengus kai kesal
"Tapi (y/n) bukankah katamu kau lelah?, tapi kenapa kau malah ingin bertemu taeyeon nuna?" Kata kai
"Memang tadi aku lelah oppa, tapi berhubung sudah bertemu dan menghabiskan waktu bersamamu akhirnya lelahku hilang"Jelas (y/n) cengengesan
"Kau pandai menggombal chagiya" Kata kai sembari mencubit hidung (y/n) gemas
"Yahh oppa"Rontak (y/n)
Karena permintaan kekasihnya, kini kai mengantarkan (y/n) untuk bertemu taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] The Change in My Life "KAI"
FanfictionKisah seorang penggemar yang berusaha mengubah kesehariannya yang tidak ada guna hanya untuk menemui Kai Exo, idola yang sangat ia cintai. Dengan melalui banyaknya kesulitan, ia pun akhirnya bertemu kai dan menjalin hubungan bersama sang idola, namu...