Pemuda kecil melihat tangan orang yang membantunya dengan terampil membalut kakinya yang terluka , tiba - tiba merasa malu dengan dirinya sendiri . Pemuda kecil merasa bahwa dirinya tidak berguna dan hanya bisa merepotkan orang lain .
" Selesai "
Pemuda yang membantu pemuda kecil mengobati lukanya berdiri dan menyimpan kembali botol obatnya . Ia menatap pemuda kecil yang sedang menundukkan kepalanya dan sepertinya sedang melamun .
Pemuda itu mengerutkan keningnya dan berkata , " Bisakah kamu berjalan ? "
Kata - kata pemuda itu segera membangunkan pemuda kecil dari lamunannya . Pemuda kecil melihat bahwa kakinya sudah selesai dibalut dan ia merasa semakin malu karena melamun ketika orang lain sedang memberikan bantuan untuknya .
" Um . Bisa . "
Pemuda kecil berusaha berdiri tetapi gerakannya menyebabkan luka di kakinya terasa semakin nyeri . Pemuda kecil itu akhirnya berdiri dengan usaha yang sulit .
" Terima kasih Tuan karena sudah menolong saya . " Pemuda kecil menangkupkan tangannya kepada penyelamatnya dan mengucapkan terima kasih dengan sopan .
Pemuda itu tidak menjawab ucapan terima kasih dari pemuda kecil , sebaliknya ia mengulangi lagi pertanyaannya dengan apatis , " Bisakah kamu berjalan ? "
Pemuda kecil membeku ketika mendengar pertanyaan penyelamatnya . Dengan kondisi kakinya saat ini , tidak mungkin ia bisa berjalan mengikuti kecepatan kelompok . Ia hanya akan menjadi beban .
" Saya..... " Pemuda kecil semakin gelisah dan gugup . Suaranya bahkan sedikit bergetar .
Orang - orang dalam kelompok sangat memahami kondisi kaki pemuda kecil meski pemuda kecil tidak menjawab . Beberapa orang mulai mengerutkan kening dan merasa masam . Jika pemuda kecil mengikuti kelompok , maka ia hanya akan menjadi hambatan bagi kelompok .
Semua orang memahami fakta ini . Sehingga beberapa orang yang merasa simpati kepada pemuda kecil mulai tidak mempedulikannya . Mereka sudah berusaha sejauh ini , tidak mungkin ada yang mau menghadapi konsekuensi gagal pada tahap kedua ujian hanya karena rasa simpati mereka kepada pemuda kecil .
Beberapa orang mulai menjaga jarak dari pemuda kecil dan menunjukkan sikap apatis . Pemuda kecil juga mengetahui bahwa tidak mungkin ia bisa mengikuti kelompok lagi . Pemuda kecil menundukkan kepalanya dan mulai gemetar .
Pemuda kecil berusaha menenangkan dirinya dan berkata , " Saya.....saya hanya akan menjadi hambatan bagi kelompok . Saya , saya akan.....keluar dari tim . "
Semakin pemuda itu mengatakan kalimatnya , semakin serak suaranya . Beberapa kata terakhir bahkan diucapkan dengan nada yang sangat pelan dan tidak jelas .
Beberapa orang menghela nafas . Mereka menghela nafas bukan karena kasihan kepada pemuda kecil , tetapi karena merasa lega karena pemuda kecil memahami kondisinya sendiri dan keluar dari kelompok secara sukarela . Setidaknya pemuda kecil itu masih mengetahui posisinya sendiri .
Pemuda yang menyelamatkan pemuda kecil , tidak mengatakan apa pun . Ia hanya menatap tindakan pemuda kecil dari awal hingga akhir .
Seorang wanita dalam kelompok mengerutkan keningnya setelah mendengar kata - kata pemuda kecil dan respon dari semua orang .
Setiap orang tahu bahwa ditempat yang tidak diketahui kondisinya ini , jika seseorang bergerak sendiri dan menemukan bahaya secara tidak sengaja , maka keselamatan orang tersebut tidak akan dapat dijamin .
Karena itulah sejak awal , mereka memutuskan untuk bergerak bersama . Sehingga mereka akan lebih aman hingga ujian berakhir .
Tapi sekarang , pemuda kecil ini secara sukarela keluar dari tim . Bahkan jika nanti sesuatu benar - benar terjadi kepada pemuda kecil ini , orang - orang dalam kelompok tidak akan disalahkan karena pemuda kecil ini yang mengambil inisiatif untuk pergi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Light From The Orchid
Fantasi[ Original ] [ Cover diambil dari Google ] Feng Ming Yue , seorang gadis dari era modern yang memiliki kemampuan khusus dan daya ingat yang tinggi , jatuh ke dunia lain setelah dilempar ke jurang oleh para penghianat yang telah merebut nyawa orang...