Part 9

3K 140 16
                                    

"Daddy sudah pulang? " Tanya Al saat melihat Cakka berjalan dari arah pintu rumah. Al tadinya berniat ke kamar Ify bersama dengan Cio.
"Iya sayang. Loh kok ada Cio disini? " Cakka terkejut melihat keberadaan Cio di rumahnya.
"Kak Cio tadi yang antar aku pulang sama om Alvin. Terus habis itu kak Cio main sama aku karena om Alvin sedang mengobati Mommy. "
"APA? Om Alvin mengobati Mommy? "
"Iya Dad, tadi pas kita sampai di rumah, tiba-tiba aja Mommy Ify pingsan. Kata om Alvin, Mommy sedang demam tinggi."
"Sekarang om Alvin nya mana? "
"Masih di dalam kamar sama Mommy. "
"APA? " Cakka sungguh terkejut mendengar perkataan Al barusan. Dengan terburu-buru, ia pun langsung berjalan menuju kamar Ify di ikuti Al dan Cio.

Sesampainya disana, Cakka hanya terpaku melihat pemandangan yang membuat hatinya sangat sakit. Ia terdiam di tempatnya berdiri dan tangan kanan masih memegang knop pintu yang baru saja ia buka.

"Dad, kenapa diam saja? Ayo masuk! Al mau lihat Mommy sudah sembuh apa belum. " Ucap Al yang heran Daddynya hanya berdiri di depan pintu yang sudah terbuka.

Dengan tetap diam terpaku, Cakka hanya menggeser tubuhnya sehingga Al dan Cio juga melihat pemandangan itu.

"Kok Mommy sama om Alvin tidur bareng sambil pelukan seperti itu, Dad? Aku saja selama ini gak pernah lihat Daddy sama Mommy tidur bareng seperti itu."  Tanya Al yang membuat Cakka tersadar.

Yah pemandangan yang  tersaji di depan mereka bertiga adalah pemandangan dimana Alvin dan Ify tertidur pulas sambil berpelukan.

"Al,sekarang kamu main dulu ya sama kak Cio. Daddy mau bangunin Mommy sama om Alvin dulu. "
"Tapi Dad...
"Gak ada tapi-tapian. "
"Iya Dad. Ayo kak Cio kita main diluar! "

Setelah Al dan Cio pergi dari sana, Cakka pun berjalan menuju tempat tidur untuk membangunkan Alvin dan Ify.

"Alvin, Ify,  bangun! "
"ALVIN, IFY, BANGUN! " Cakka menaikkan volume suaranya karena Alvin dan Ify tidak bangun dari tidurnya, justru ia melihat Ify malah mengeratkan pelukkannya.

"Cakka? "
Alvin yang lebih dulu terbangun, terkejut melihat sudah ada Cakka disana dengan raut wajah yang tidak bersahabat.

"Enak ya tidur sambil pelukan sama istri orang. "
"Eh? " Refleks ia melepaskan kedua lengannya dari tubuh Ify ketika ia melihat posisinya dengan Ify yang berpelukan di tempat tidur. Ia juga berusaha melepaskan kedua lengan Ify yang melingkar di perutnya.

Merasa tangannya ditarik, Ify pun akhirnya terbangun dari tidurnya.

"Alvin? Ngapain kamu ikut tidur disini? " Tanya Ify yang hanya melihat ada Alvin yang berbaring disampingnya. Ia tidak sadar kalau sudah ada Cakka disana.
"Gak usah sok-sok nanya ke Alvin kenapa dia tidur sama kamu. Kamu senang kan bisa tidur sama dia, pake peluk-peluk dia segala. " Ucap Cakka yang sudah mulai geram dengan ini semua.

"Cakka? Kamu ada disini? Sayang aku gak tahu kalau aku bisa tidur bareng sama Alvin apalagi sambil peluk dia.Yang aku ingat terakhir aku tertidur setelah itu ya aku tidak tahu kalau Alvin juga ikut tertidur. Maaf Cakka. " Ia pun bangkit dari tempat tidur dan berjalan menghampiri Cakka.

"Cak, gue juga minta maaf. Gue tadi ikut ketiduran dan gak sadar pelukan sama Ify. "
"Ya memang kalian tidak sadar karena kalian sedang tidur. Tetapi hal ini tidak akan terjadi kalau sebelumnya kalian tidak berduaan didalam kamar. "
"Tadi Ify pingsan jadi gue bawa dia ke kamar. Gue bantu dia buat sadar dari pingsannya dan bantu kompres supaya demamnya turun. Tadi demamnya dia tinggi banget. Gue gak tega lihatnya, apalagi dirumah cuma ada Ify sama Al. "
"Kenapa loe gak kabari gue kalau Ify pingsan? Gue kan bisa langsung pulang. "
"Aku tadinya sudah menyuruh Alvin pergi dan mencoba menghubungi kamu, tapi ponsel kamu tidak aktif. "

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang