Part 2

7.3K 232 14
                                    

Pagi ini, Cakka sudah siap-siap untuk pergi ke kantornya yang ada di Jakarta. Selama ini Cakka memang sudah tidak tinggal di Jakarta. Ia pindah ke Bandung bersama kekasihnya, Ify dan juga anaknya, Al. Cakka membeli sebuah apartemen mewah untuk mereka tinggali selama di Bandung. Ia juga sudah membuka lagi cabang perusahaannya di Bandung agar ia bisa bekerja di sana tanpa harus bolak-balik ke Jakarta ataupun ke Paris. Ia baru akan pergi ke Jakarta atau Paris jika ada hal penting yang mengharuskan dirinya ada di sana.

Seperti hari ini, ia mendapat kabar dari asistennya yang ada di Jakarta bahwa disana ada sedikit masalah dan ia harus kembali kesana.

"Sayang, kamu sudah siap? " Tanya Ify yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Cakka. Walaupun mereka tinggal satu atap, tetapi mereka tetap tidur terpisah.
"Sudah sayang. " Ucap Cakka yang sedang merapihkan dasinya.
"Sini aku bantu. "
Ify dengan telaten merapihkan dasi Cakka.

"Terima kasih. "
"Sama-sama. Ini jasnya mau pakai sekarang apa nanti? " Tanya Ify sambil mengambil jas Cakka yang masih tergeletak di ranjangnya.
"Nanti saja. "
"Ya sudah sekarang kita sarapan yuk, Al sudah menunggu kita di ruang makan. Jasnya biar aku yang bawa."
Cakka hanya menganggukan kepalanya. Ia mengambil tas kerjanya lalu berjalan bersama Ify menuju ruang makan.

"Good morning Al! "
"Good morning Dad! "
"Maaf ya sayang, kamu nunggu Daddynya kelamaan. "
"Gak apa-apa Dad. "
Cakka dan Ify pun ikut duduk bersama Al di meja makan.

"Al mau roti apa nasi goreng, sayang? "
"Nasi goreng Mom. "
"Oke." Ify mengambil piring milik Al dan mulai menaruh nasi goreng di atasnya.
"Nih nasi gorengnya, di habiskan ya. "
"Yes Mom. "
"Kamu mau nasi goreng juga, Cak? "
"Aku mau roti aja deh sayang. "
"Pakai selai apa? "
"Kacang."
Giliran Ify menyiapkan sarapan untuk Cakka.

"Oh iya kamu nanti pulang atau menginap di sana? "
"Kalau pekerjaan aku sudah selesai aku langsung pulang, kalau belum ya terpaksa menginap lagi di sana. "
"Memangnya Daddy mau kemana?" Tanya Al.
"Daddy harus ke Jakarta lagi sayang. "
"Yah masa Daddy pergi lagi, sih. Baru aja semalam Daddy pulang."
"Maaf sayang, Daddy benar-benar harus ke sana. Kali ini cuma sebentar kok perginya. Setelah pekerjaan Daddy selesai, Daddy janji bakalan langsung pulang. Nanti kita jalan-jalan kemana pun Al mau. Bagaimana? "
"Gak mau. "
"Kenapa sayang? "
"Daddy pasti nanti bohong lagi kayak kemarin. Daddy pasti lama kan disana? "
"Tidak sayang. Daddy pasti pulang cepat. Kamu percaya sama Daddy, Daddy gak akan bohong lagi."
"Pokoknya Daddy gak boleh pergi. Kalau Daddy tetap pergi Al gak mau pergi ke sekolah. "
"Al, kamu tidak boleh seperti itu. Daddy kan mau kerja, masa Al larang Daddy kerja. Mommy tidak suka ya kalau Al seperti ini. Mommy marah kalau kamu tidak mau masuk sekolah cuma karena Daddy pergi kerja."
"Tapi Mom, Al tuh masih kangen sama Daddy. Al gak mau jauh-jauh dari Daddy."
Mendengar ucapan Al barusan, membuat Cakka terharu. Ia merasa Al sangat menyayangi dirinya.

"Oke, begini saja. Hari ini Daddy tetap pergi ke Jakarta dan kamu tetap pergi sekolah. Nanti setelah Al pulang sekolah, Al sama Mommy nyusul Daddy ke Jakarta. Daddy akan suruh supir Daddy untuk jemput kalian. Setelah itu kita jalan-jalan di sana. Bagaimana?"
"Serius Dad? " Tanya Al dengan mata yang berbinar-binar.
"Iya serius sayang. "
"Oke, aku mau Dad."
"Bagaimana fy? "
"Apa tidak mengganggu pekerjaan kamu nantinya, Cak? "
"Tidak sama sekali. Mau ya sayang? "
"Ya sudah. "
"Yeeee!!! " Seru Al yang terlihat sangat senang sekali.

"Cepat habiskan nasi gorengnya Al! Nanti kamu telat. "
"Siap Mom! " Dengan semangat, Al langsung menyantap kembali nasi goreng miliknya.

~Skip~
Tuan Alvin Jonathan Sindhunata saat ini terlihat sedang serius bekerja. Hari ini ada banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan, apalagi keadaan perusahaannya saat ini sedang kurang baik. Pendapatan perusahaannya terus menurun dari tahun ke tahun.

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang