Part 12

2.6K 157 17
                                    

"Jadi, Al itu adalah....

"Adalah anaknya Cakka. Dia anak kandung Cakka dan aku. Waktu itu kita melakukannya tidak sampai membuat aku hamil. "

Lega

Ya hati Cakka kini lega setelah mendengar ucapan Ify barusan. Ternyata Ify tidak memberitahu Alvin kebenarannya.

"Apa kamu bicara jujur? Kamu gak lagi bohongin aku kan? "
"Iya aku bicara apa adanya Alvin. "
"Tapi hasil test tadi...
" Itu hanya kebetulan. Semua sudah jelas, Al itu bukan anak kamu tapi anak aku sama Cakka. Jadi setelah ini aku mohon jangan berpikir lagi kalau Al itu anak kamu. "
"Oke, kalau memang Al itu bukan anak aku. Maaf kalau aku sempat bepikir kalau Al itu anak aku. "
"Iya aku maafkan kamu. "

"Oh iya bagaimana keadaan Al? "
"Masih koma. Tapi tadi kata dokter setelah dia dapat donor darah dari loe, kondisi Al sudah ada perkembangan yang baik. "
"Syukurlah. Semoga Al cepat sadar dari komanya. By the way, apa yang terjadi sebenarnya sama Al? Kenapa dia bisa sampai koma seperti ini? "
"Tadi itu dia habis menolong Ify yang hampir tertabrak mobil. Ya alhasil dia yang tertabrak mobil sampai koma. "
"Ya ampun, Al memang anak yang sangat baik. "
"Ya loe benar Vin, Al memang anak yang baik. "

"Yang sabar ya Cak, Fy. Gue yakin Al pasti secepatnya akan sadar dari koma. Al anak yang kuat, dia pasti bisa melewati ini semua. "
"Iya Vin. Sekali lagi thanks loe sudah donorin darah untuk anak gue. "
"Iya sama-sama Cak. Gue senang kalau bisa bantu Al. "
"Kalau begitu gue sama Ify balik ke ruang ICU ya,  Vin. Loe istirahat dulu saja disini. "
"Gue mau lihat Al, apa gue boleh ikut kalian kesana? "
"Tapi kan loe harus istirahat, loe masih lemas. "
"Enggak kok, gue udah gak lemas lagi. Gue boleh ya ikut kalian? "
"Ya sudah, ayo! "

@ICU
Sesampainya di ruang ICU Cakka, Alvin,  dan Ify hanya bisa melihat Al dari kaca besar yang ada di salah satu sisi ruang ICU. Mereka belum di perbolehkan untuk masuk kedalam menemui Al.

Hati Ify sakit dan hancur ketika melihat anaknya terbaring di ruang ICU dengan berbagai alat medis menempel di tubuh mungil Al.

"Harusnya Mommy yang ada disana nak, bukan kamu. " Batin Ify.

Air matanya kembali mengalir kedua matanya.

"Al pasti kuat. Dia baik-baik saja. " Ucap Cakka ketika melihat Ify yang mulai menangis. Tangan kanannya merangkul pundak Ify.

"Cak, aku gak tega melihat Al seperti ini."
"Iya sayang aku tau. Kamu harus sabar, kamu juga harus kuat menghadapi ini semua. "
Ify tidak membalas ucapan Cakka kembali, ia malah memeluk tubuh Cakka dan menangis lebih kencang.

"Bro, lebih baik loe bawa Ify pergi dari sini dan tenangin dia dulu. " Ucap Alvin. Tangan kanannya mengusap pundak Cakka.

"Gue titip Al ya, Vin. "
"Iya Cak, tenang saja. "

"Jujur Fy, hati aku sakit melihat kamu menangis seperti itu. Andai aku bisa di posisi Cakka saat ini, bisa berada disamping kamu dan menenangkan hati kamu yang sedang sedih. " Gumam Alvin ketika Cakka dan Ify pergi meninggalkan dirinya.

Setelah melihat Cakka dan Ify sudah pergi jauh, Alvin pun mendekati kaca besar di depannya lebih dekat lagi.

"Hai Al, apa kabar? Al anak yang baik karena kamu sudah menolong Mommy kamu. Sekarang Al harus kuat, Al harus cepat sadar supaya Mommy Al gak sedih lagi. "

Tanpa sadar air mata keluar dari kedua mata Alvin.

"Kenapa rasanya hati aku sedih sekali melihat Al seperti itu? Apa jangan-jangan Al benar adalah anak aku? Aku harus selidiki itu sendiri. "

"Sayang, cepat sadar ya. Om Alvin pergi dulu sebentar. Om Alvin mau mencari tau kebenarannya. "

~Skip~
"Tuan Alvin? " Ucap dokter Joe yang terkejut melihat Alvin tiba-tiba datang ke ruanganya.

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang