"Selamat ya untuk kalian berdua. Akhirnya kalian sudah sah menjadi suami istri."
"Terima kasih Cakka." Alvin mengucapkan terima kasih pada Cakka yang sudah memberikannya selamat.
Hari ini adalah hari bahagia untuk Alvin dan Ify. Akhirnya, kali ini mereka benar-benar bisa bersama untuk selamanya. Mereka kini sudah sah menjadi suami istri. Saat ini sedang berlangsung resepsi pernikahan yang di gelar di sebuah hutan pinus, sesuai dengan rencana pernikahan mereka dulu. Ternyata mereka bisa juga melangsungkan pernikahan di sana. Terlihat di sana banyak sekali tamu undangan. Alvin sengaja mengundang rekan-rekan bisnisnya yang cukup banyak, ditambah karyawan, teman dan keluarganya.
"Selamat menempuh hidup baru untuk kalian berdua. Semoga langgeng sampai kakek nenek."
"Amin. Terima kasih Acha," ucap Alvin dan Ify ikut mengaminkannya.
"Kapan kalian menyusul kita?" tanya Ify pada Cakka dan Acha.
"Ya secepatnya, minta doanya saja dari kalian," jawab Cakka.
"Kita pasti doakan kalian. Setidaknya lamar saja dulu Bro, nanti keburu dilamar sama yang lain," ucap Alvin.
"Ah tidak mungkin lah. Dia kan cintanya cuma sama gue. Ya kan, sayang?"
"Kata siapa?"
"Jahat banget."
"Hahaha. Kalian lucu deh. Pokoknya kita tunggu undangan kalian secepatnya ya," ucap Ify.
"Siap," ucap Cakka.
"Ya sudah, silahkan kalian menikmati hidangan yang ada," Alvin mempersilahkan Cakka dan Acha menikmati hidangan yang tersedia di pestanya.
"Oke Bro, gue sama Acha hunting makanan dulu ya."
"Ya."
"Daddy Cakka!"
Baru saja Cakka dan Acha hendak meninggalkan pelaminan, tiba-tiba Al memanggil Cakka sambil berlari menghampirinya. Alhasil ia dan Acha mengurungkan niat mereka untuk pergi dari sana.
"Hai sayang. Kamu apa kabar?" tanya Cakka. Ia pun menggendong tubuh Al yang sudah terbalut dengan setelan jas. Ia terlihat menggemaskan memakai setelan jas tersebut.
"Baik Dad. Kalau Daddy apa kabar? Daddy sudah gak sakit lagi kan?"
Sebelumnya Al memang sudah diberitahu oleh Ify, jika Daddy Cakkanya sedang sakit. Namun ia tidak memberitahu secara spesifik penyakit Cakka yang sebenarnya. Ia juga sudah memperbolehkan Al untuk ketemu dan berhubungan lagi dengan Cakka.
"Al lihat sendiri kan kalau Daddy baik-baik saja? Al terus doakan Daddy ya supaya Daddy sehat terus, gak sakit-sakit lagi."
"Pasti Dad, Al akan selalu mendoakan Daddy. Al sayang banget sama Daddy Cakka. Al gak mau Daddy Cakka sakit."
"Terima kasih sayang. Daddy juga sayang banget sama kamu. " Cakka merasa sangat senang karena Al masih sangat peduli dan menyanyangi dirinya. Ia pun mengecup lembut pipi kiri Al.
"Sudah ngobrolnya Son, itu Daddy Cakka sama Tante Achanya mau makan dulu," ucap Alvin.
"Iya Dad. Daddy Cakka, turunin Al dong."
"Oke deh. Kamu terlihat ganteng pakai jas, sayang," ucap Cakka sambil menurunkan Al dari gendongannya.
"Terima kasih Dad."
"Ya sudah Daddy pergi makan dulu ya, sayang. Kamu sudah makan?"
"Sudah Dad."
"Bagus. Ya sudah, bye Al."
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Son
FanfictionSequel Hot Daddy (Baca Hot Daddy sebelum baca cerita ini) Kisah seorang hotdaddy yang memperjuangkan haknya sebagai seorang ayah atas anak laki-lakinya. "Dia adalah anakku bukan anakmu. Aku berhak atasnya. "