Kini Alvin dan Ify sudah berada di kamar Cio untuk memberikan kabar gembira kepada anaknya itu. Disana juga ada Al yang tentu sedang bermain dengan kakaknya.
"Mommy sama Daddy ada apa datang ke kamar Cio?" tanya Cio.
"Iya Mom, Dad ada apa?" tanya Al.
"Kalian tidak melihat ada yang beda dari Mommy Ify?"
"Berbeda? Emm, apa ya?" ucap Al sambil menatap Mommynya dari atas kepala sampai ujung kaki. Cio juga melakukan hal yang sama dengan Al.
"Kursi roda Mommy! " seru Al yang sudah sadar, jika Mommynya tidak menggunakan kursi roda.
"Oh iya kursi roda. Mommy sudah tidak pakai kursi roda?" tanya Cio yang mulai sadar.
"Iya Son, Mommy Ify sudah tidak memerlukan kursi rodanya lagi. Mommy Ify sudah bisa berjalan dengan sempurna, sayang," ucap Alvin dengan nada senang.
"Wah, Mommy Ify sudah bisa jalan lagi! Al senang banget, Mom."
"Cio juga senang banget Mommy sudah bisa jalan."
"Iya sayang. Ini semua juga berkat doa dan support dari kalian berdua."
"Setelah ini Mommy jaga baik-baik kakinya ya. Al gak mau kaki Mommy patah lagi."
"Iya sayang, terima kasih kamu sudah perhatian sama Mommy."
"Tenang Al, Daddy akan terus jagain Mommy kamu. Daddy akan pastikan hal ini gak akan terulang lagi."
"Apaan sih pakai dijagain terus? Memangnya aku anak kecil." Ify sepertinya sedikit tidak suka dengan penuturan Alvin barusan.
"Kalau enggak aku jagain, bisa-bisa kamu ceroboh lagi sampai jatuh dari tangga. Untung kemarin kamu jatuhnya tidak guling-guling sampai bawah. Aku bisa-bisa kehilangan kamu selamanya, jika kejadiannya seperti itu."
"Berlebihan. "
"Daddy itu benar, Mom," bela Al.
"Tuh anaknya saja setuju."
"Sudahlah lupakan. Sekarang lebih baik kita sarapan. Bi Jum pasti sudah masakin sarapan untuk kita," ucap Ify. Ia langsung pergi begitu saja, keluar dari kamar Cio.
"Mommy marah ya, Dad?" tanya Al setelah Ify sudah tidak ada di sana.
"Kayaknya sih begitu, Son."
"Yah, Daddy sih buat Mommy marah. "
"Kok kamu malah menyalahkan Daddy, Son?"
"Ya kan tadi Daddy ucapan Daddy berlebihan. Mommy gak suka."
Alvin bingung dengan sikap Al. Tadi anaknya itu membelanya, tapi sekarang mengapa ia malah menyalahkan dirinya? Akhirnya Alvin memilih untuk mengalah saja dengan anaknya itu.
"Iya Daddy yang salah. Nanti Daddy akan minta maaf ya sama Mommy Ify."
"Ya harus Dad."
"Ya sudah, sekarang kita ke ruang makan ya. Mommy pasti sudah menunggu kita,"
@Ruang Makan
"Sayang, kamu marah ya gara-gara yang tadi?" ucap Alvin. Ia duduk di sebelah kanan Ify yang sudah mulai menyantap sarapannya. Sedangkan kedua anak mereka duduk di seberang mereka. Di meja makan sudah tersedia beberapa menu makanan beserta piring kosong dan juga air minum.
"Enggak."
"Kalau enggak kenapa kamu tadi langsung pergi begitu saja, enggak tungguin aku dan anak-anak dulu?"
"Aku lapar."
"Ya sudah aku minta maaf deh."
"Enggak perlu minta maaf. Aku enggak marah kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Son
FanfictionSequel Hot Daddy (Baca Hot Daddy sebelum baca cerita ini) Kisah seorang hotdaddy yang memperjuangkan haknya sebagai seorang ayah atas anak laki-lakinya. "Dia adalah anakku bukan anakmu. Aku berhak atasnya. "