Part 20

2.3K 90 17
                                    

Hari sudah semakin siang dan sudah saatnya untuk makan siang. Kini Ify dan Alvin sudah tidak berada di hutan pinus, melainkan sedang dalam perjalanan untuk makan siang.

"Vin, kita mau makan siang di mana? "
"Di Cafe Pelangi. "
"Itu kejauhan Alvin. Kita makan di tempat makan yang ada di daerah sini saja. Di sini kan juga banyak cafe atau restoran, bahkan lebih bagus. "
"Gak ah. Pokoknya aku mau kita makan siang di sana karena itu salah satu tempat kenangan kita. Dulu kita selalu makan siang bareng di sana. "
"Ya sudah terserah kamu. "

Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam, akhirnya mereka berdua sampai di Cafe Pelangi.

"Kamu mau pesan apa? " Tanya Alvin.
"Aku mau spaghetti carbonara deh. "
"Minumnya? "
"Lemonade saja. "
"Oke."

Alvin kemudian memanggil salah satu pelayan yang ada di sana. Ketika sang pelayan datang menghampiri mereka, Alvin mulai menyebutkan pesanan mereka.

"Fy,  sekarang aku mau kamu ceritain ke aku semua hal tentang Al. " Ucap Alvin setelah pelayan membawakan makanan pesanan mereka.
"Cerita apa? "
"Ya apa saja. Makanan kesukaan dia, mainan kesukaan dia, kebiasaan dia, atau kelucuan dia sewaktu masih bayi, pokoknya apapun itu. Selama ini kan aku gak tau banyak hal tentang Al karena aku tidak mendampingi dia dari bayi. Nah sekarang aku minta kamu ceritain semuanya sama aku. "
"Ya dulu dia sama seperti anak bayi yang lainnya. Dia selalu bertingkah lucu dan tentu selalu membuat aku gemas. Hanya saja dulu ada hal yang sempat membuat aku sedih yaitu Al itu termasuk anak yang terlambat bisa berjalan. Dia baru bisa berjalan di sekitar umur 1 tahun. "
"Apa dia waktu bayi suka rewel? "
"Tidak terlalu juga. Dia sungguh anak yang pengertian, dia jarang sekali rewel. Dia selalu tersenyum dan tertawa pada semua orang. "
"Apa dia susah makan? "
"Justru dia itu kuat sekali makan dan minum susunya. Pokoknya dia itu anak yang sangat pintar. Aku bangga punya dia di hidup aku. "
"Terima kasih ya, Fy. " Ucap Alvin sambil menggengam tangan kanan Ify yang ada di atas meja.
"Untuk? "
"Ya karena kamu sudah merawat, menjaga, dan melindungi anak aku dengan baik. Sayang aku gak ada di samping kamu di saat kamu merawat Al sewaktu bayi. Maaf ya waktu itu aku tidak bisa membantu kamu. "
"Dia anak aku juga. Jadi aku wajib merawat, menjaga, dan melindungi dia dengan baik. Masalah ada atau tidaknya kamu di samping aku, aku tetap harus melakukan itu. Lagipula ada Cakka juga yang membantu aku. "
"Iya seharusnya aku yang ada di sampingmu bukan Cakka. Oh iya kalau makanan kesukaan dia apa? Selain ayam goreng mentega ya."
"Emm, dia juga suka pizza. Dia selalu makan habis setengah pan pizza sendirian. "
"Oh berarti sama seperti Cio. Kalau mainan atau tokoh hero kesukaan dia apa? "
"Dia suka sekali main Lego sampai sekarang. Sedangkan tokoh hero kesukaan dia itu Spiderman sama juga seperti Cio. Makanya Cakka sampai buat kamar khusus untuk dia dengan full dekorasi Spiderman. "
"Cakka yang bukan ayah kandungnya sudah memberikan semua hal yang disukai Al. Sedangkan aku ayah kandungnya belum pernah memberikan apapun pada Al. Kalau begitu, bagaimana kalau aku hari ini membelikan mainan kesukaan Al? Kamu mau kan temanin aku untuk membelinya? "
"Lain kali saja. Dirumah itu sudah banyak sekali mainan dia. Aku sudah pusing melihatnya. "
"Ayolah sayang! Aku maunya sekarang, buat surprise dia nanti setelah kita pulang. Aku yakin dia akan senang sekali. "
"Tapi...
"Please Fy! Aku juga ingin seperti ayah yang lainnya yang membelikan mainan untuk anaknya. "
"Ya sudah aku mau. "
"Asyik. Terima kasih sayang. Setelah ini kita ke mall ya. " Ucap Alvin senang dan hanya dibalas anggukan kepala Ify.
Mereka pun mulai menyantap hidangan yang sedari tadi belum mereka sentuh.

~Skip~

Seperti yang telah disepakati keduanya. Kini Alvin dan Ify telah berada di salah satu mall yang ada di Jakarta. Mereka masuk ke sebuah toko mainan yang cukup besar di mall tersebut.

"Wah ada miniatur Spiderman yang sama seperti punya Cio."
"Cio juga punya miniatur ini? "
"Iya sayang. Waktu yang kita rayain ulang tahunnya Cio, Rio kasih hadiah miniatur ini. Miniatur ini juga yang waktu itu membuat Cio hilang di mall. Kamu ingat tidak? "
"Oh yang itu. Iya aku ingat. "
"Aku beli ini saja kali ya sayang. Supaya bisa kembaran sama Cio. "
"Memang yang punya Cio masih ada sampai sekarang? "
"Masih dong. Dia itu selalu menjaga barangnya dengan baik. "
"Ya sudah beli saja, kalau kamu ingin membelikannya untuk Al. "
"Oke, sekarang kita cari Lego! " Ucap Alvin ketika ia sudah menaruh satu kotak miniatur Spiderman nya di keranjang belanja.

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang