Part 17

2.2K 105 6
                                    

"Al, jangan tinggalkan Daddy! Daddy sangat sayang sama Al. Al, jangan tinggalkan Daddy. Al... Allllllllllll! "

"Vin, kamu kenapa? Kamu habis mimpi buruk ya? " Tanya Ify yang baru saja mematikan dan merapihkan PlayStation. Kedua tangannya sudah bertengger di kedua pundak Alvin, ia sedikit khawatir dengan Alvin.

Tiba-tiba saja Alvin memeluk erat tubuh Ify tanpa menjawab pertanyaan Itu.

"Fy, Al mana? Aku gak mau di pisahkan sama Al. Tolong jangan bawa Al pergi" Tanya Alvin dengan nada takut dan kedua matanya sudah berkaca-kaca.
"Sstt.. Kamu tenang Vin. Al gak kemana-mana, aku gak bawa Al pergi. Tuh kamu lihat sendiri, Al lagi tidur. " Ucap Ify menenangkan Alvin. Ia melepaskan pelukan Alvin agar pria itu bisa melihat Al yang masih tertidur disana.

Air mata Alvin menetes di pipi kanannya, ketika ia melihat Al disana. Tangan kanannya pun mengusap lembut puncak kepala Al.

"Tadi itu kamu hanya mimpi, Alvin. "
"Fy, aku takut. Aku sangat takut kehilangan Al untuk yang kedua kalinya. Tadi di mimpi itu, tiba-tiba saja Cakka membawa Al dan kamu pergi jauh dari aku. Aku takut mimpi itu jadi kenyataan."
"Vin, kamu tidak perlu takut. Cakka gak akan tega melakukan itu. Dia juga sudah janji kan tidak akan pernah pisahkan kamu sama Al lagi. Apalagi itu hanya mimpi, Vin. Tidak mungkin lah jadi kenyataan. "
"Tapi bisa saja kan ini sebuah tanda kalau suatu saat nanti Al akan pergi meninggalkan aku. Sama seperti waktu dulu aku mimpi Sivia masih hidup, itu beneran terjadi kan mimpinya. "
"Itu beda permasalahannya. Sudahlah, aku yakin kok Cakka tidak akan melakukan itu. Aku tau Cakka, dia kalau sudah janji tidak pernah diingkari. Kalau memang Cakka benar melakukan itu, aku sendiri yang akan cegah dia membawa pergi Al. Kamu tenang saja. Bagaimana pun kamu itu ayah kandungnya Al, kamu lebih berhak atas dia. "
"Ya sudah, semoga ini benar-benar hanya mimpi."
"Amin. Kalau begitu kamu bangunkan anak-anak ya. Aku siapkan makan malam untuk kita."
"Oke."

Alvin mulai membangunkan Al dan Cio,  sedangkan Ify pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam yang tadi sudah ia masak.

~Skip~
"Mommy!!" Seru Al ketika ia sudah berada di ruang makan. Di sampingnya juga sudah ada Alvin dan Cio.
"Hai sayang! Sudah puas tidurnya?" Ucap Ify sambil menaruh satu persatu makanan di atas meja makan.
"Sudah, Mom. Hehe." Balas Al dengan cengirannya.
"Ya sudah, ayo kita makan malam! Mommy sudah masak ayam goreng mentega kesukaan kamu."
"Wah, asyikkk ayam goreng mentega!"

"Kamu suka ayam goreng mentega juga, son?" Tanya Alvin.
"Iya Dad. Memangnya kenapa, Dad?"
"Itu juga makanan kesukaan Daddy. "
"Wah berarti makanan kesukaan kita sama dong, Dad. "
"Iya son. "

"Sudah sini kalian duduk. " Ucap Ify.

Setelah mereka semua sudah duduk di kursi makan, Ify mengambil nasi untuk Al dan Cio.

"Kalian makan yang banyak ya. "
"Iya Mom. " Ucap Al dan Cio berbarengan.
"Sini Vin piringnya, aku ambilkan nasinya. "
"Tidak perlu, aku bisa sendiri. "
"Tidak apa-apa, Vin. Sekalian aku yang ambilkan saja. "
"Oke." Alvin pun memberikan piringnya piringnya pada Ify. Jujur Alvin merasa rindu dengan masa-masa ini. Sudah lama sekali ia dan Ify tidak makan malam bersama.

"Daddy, ini ayamnya buat Daddy saja." Ucap Al sambil menaruh ayam goreng mentega yang tinggal tersisa satu di piring milik Alvin.
"Buat Al saja. Ini kan makanan kesukaan Al. Daddy sudah cukup. " Alvin menaruh kembali ayamnya di piring Al.
"Tidak Dad, Al sudah makan banyak. Ini juga makanan kesukaan Daddy. Untuk Daddy saja ya. " Al kembali menaruh ayamnya di piring Alvin.
"Terima kasih son. Anak Daddy yang satu ini baik banget sih. " Ucap Alvin sambil mengusap lembut puncak kepala Al.
"Daddynya juga baik."

Setelah selesai makan, Alvin dan Cio pun pamit pulang.

"Al, Daddy sama kak Cio pamit pulang ya."
"Yah Dad, jangan pulang! Al masih mau sama kalian. Daddy sama kak Cio malam ini menginap saja ya di sini, temenin Al sama Mommy. "
"Hah? " Ucap Alvin yang cukup terkejut dengan permintaan Al. Sama halnya dengan Alvin, Ify pun terkejut dengan permintaan Al.
"Mau ya Dad, please!" Ucap Al memohon.
"Tapi Daddy sama kak Cio kan gak bawa baju, son. Jadi kita gak bisa menginap. "
"Kan Daddy bisa pakai bajunya Daddy Cakka. "
"Kak Cio? Masa pakai baju kamu. "
"Ya sudah Daddy suruh orang yang ada di rumah Daddy saja, buat bawain baju kalian ke sini. Atau Daddy pulang dulu buat ambil bajunya, terus kembali lagi ke sini."
"Oke Daddy akan suruh supir Daddy buat bawain bajunya. Tapi memangnya boleh sama Mommy kamu?" Tanya Alvin.
"Mom, bolehin Daddy sama kak Cio menginap di sini ya."
"Sayang...
"Mom, please!"
"Oke boleh."
"Terima kasih, Mom. Tuh Dad, Mommy sudah bolehin. "
"Ya sudah Daddy sama kak Cio menginap malam ini. "
"Asyikkk!"

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang