Part 22

1.8K 88 10
                                    

Hai guyss 👋👋
Sebelumnya author mau tanya sesuatu. Kemarin kan pas author belum selesai nulis yg part 21, gak sengaja kepublish ceritanya. Otomatis author unpublish karena belum selesai nulisnya. Emang itu kebiasaan author bgt, selalu kejadian begitu. Nah anehnya setelah author slesai nulis dan dipublish lagi, di wattpad author gak ada notif update'n part 21 yg masuk. Jadi author takutnya di wattpad kalian juga gak ada notifnya, sehingga kalian gak tau kalau author sudah update part 21. Author lihat juga viewernya kmrin tumben bgt sepi gak kyk biasanya. Apa ada di antara kalian yg blm baca part 21? Kalau belum kalian bisa baca dulu part 21 ny baru baca part ini.

Itu saja sih yang author mau tanyakan hehe 😁. Kalau begitu langsung saja cuzz ke part 22.

"Sepertinya aku harus pamit pulang, sudah malam. " Ucap Acha.
"Ya sudah, terima kasih ya kamu sudah menemani Al hari ini. " Ucap Ify.
"Iya sama-sama, Fy. "

"Kalau begitu aku juga pamit ya. " Kini giliran Alvin yang ikut pamit pulang.
"Yah Daddy, jangan pulang! Daddy menginap ya di sini? Temenin Al yang kesepian karena gak ada Daddy Cakka. " Ucap Al.
"Tidak bisa son. Lagipula kan ada Mommy Ify. "
"Iya tetap saja sepi cuma berdua sama Mommy. "
"Maaf son, kali ini Daddy tidak bisa. Begini saja, bagaimana kalau besok pulang sekolah Daddy jemput Al? Lalu kita main ke mall. Kita sebelumnya belum pernah ke mall berdua kan? Mau tidak son? " Tanya Alvin.
"Mau banget Dad! " Ucap Al senang.

"Kalau hanya berdua sama Al, tidak akan jadi masalah kan? Mungkin ini akan jadi yang pertama dan terakhir kalinya, aku bisa pergi berdua dengan Al." Bisik Alvin pada Ify. Lalu Ify hanya membalasnya dengan anggukkan kepalanya.
"Ya sudah, sekarang Al tidur sama Mommy! Besok kita ketemu lagi di sekolah ya. Daddy pulang dulu. "
"Oke Dad, sampai ketemu besok. Hati-hati di jalan Dad! "
"Iya sayang, sampai ketemu besok. Kamu baik-baik ya di rumah, jagain Mommy nya. "
"Siap Dad! "

"Aku pamit ya Fy. Kamu langsung temenin Al tidur saja, tidak usah antar aku dan Acha ke depan. Kita ke depan sendiri saja. "
"Iya kalian hati-hati di jalan ya. Sekali lagi aku berterima kasih sama kamu, Cha. "
"Iya Fy, santai saja. Aku juga senang kok bisa menemani Al. Oh iya Al, tante Acha pamit pulang ya. "
"Iya tante cantik. Terima kasih ya tante sudah ajak Al makan, main, terus antar Al pulang ke rumah. Tante cantik hati-hati di jalan. "
"Iya sama-sama sayang. "

Setelah mengucapkan perpisahan pada Ify dan Al, Alvin dan Acha pun mulai berjalan keluar rumah Cakka.

"Vin, tunggu! " Ucap Acha ketika Alvin hendak masuk ke dalam mobilnya.
"Iya ada apa Cha? "
"Ada beberapa hal yang mau aku tanyakan sama kamu. Apa kita bisa bicara sebentar? "
"Ehmm, oke. Kita bicara di sana saja ya. " Ucap Alvin sambil menunjuk kursi yang ada teras rumah Cakka.

"Jadi apa yang mau kamu tanyakan? " Tanya Alvin ketika mereka sudah duduk di kursi tersebut.
"Seingat aku dulu, waktu kita ketemu, kamu gak sengaja keingat sama mantan kamu yang namanya Ify. Apa Ify istrinya Cakka tadi itu adalah Ify mantan kamu? "
"Iya dia Ify, mantan saya yang masih saya cintai. "
"Dan Cakka adalah...
"Mantan kamu. "
"Kok kamu tau? "
"Saya sempat bertanya kepada Cakka, setelah kita tidak sengaja bertemu kamu dan Cakka di jalan waktu itu. Awalnya Cakka hanya bilang kalau kamu temannya saja bukan pacar. Namun Ify langsung ralat kalau kamu itu mantannya dia. "
"Memang dari dulu dia selalu tidak pernah menganggap aku ada. " Ucap Acha dengan wajah murungnya.

"By the way dunia ini sempit sekali ya? Kita berkenalan dan bercerita tentang mantan kita masing-masing yang masih sangat kita cintai. Dan ternyata mereka juga saling kenal bahkan saat ini mereka sudah menikah. " Ucap Acha lagi.
"Ya memang sebenarnya saya sudah menduga kalau mantan kamu itu Cakka. Mungkin memang sudah takdirnya seperti ini. Dan asal kamu tau, mirisnya Cakka itu adalah sahabat saya juga. Hanya saja kita bersahabat sejak SMA. "
"Apa? Cakka sahabat kamu juga? Berarti sebenarnya secara tidak langsung Cakka sudah merebut Ify dari kamu. "
"Saya tidak tau pasti apa ini artinya Cakka sudah merebut Ify dari saya atau tidak. Yang jelas ini lah kenyataannya, mereka sudah hidup bersama dan sudah tidak ada kemungkinan lagi saya bisa bersama Ify. "
"Ya kamu benar, aku pun sudah tidak ada kemungkinan lagi bisa bersama Cakka. Oh iya ada satu lagi pertanyaan yang sangat-sangat ingin aku tanyakan sama kamu. "
"Apa itu? "
"Sebenarnya Al itu anaknya siapa? Mengapa dia memanggil kamu dan Cakka dengan sebutan "Daddy"? "
"Al itu sebenarnya anak saya dan Ify. "
"Apa? Kok bisa? Kalian kan belum menikah. "
"Yah waktu kita pacaran, Ify mabuk dan saya kelepasan melakukan "itu" pada Ify. Pada akhirnya Ify hamil anak saya. Pada saat dia hamil lah, Ify pergi meninggalkan saya bersama Cakka. Makanya Al bisa memanggil Cakka Daddy juga, karena selama ini Cakka yang sudah merawat Al sejak kecil dan Al sudah menganggap Cakka sebagai daddynya. "
"Oh seperti itu ceritanya. Ya sudah itu saja yang ingin aku tanyakan. Terima kasih ya kamu sudah mau menjawab pertanyaan aku, Vin. "
"Iya sama-sama, Cha. Saya juga berterima kasih sama kamu, karena kamu tadi sudah menemani Al. Maaf saya jadi merepotkan kamu. "
"Iya tidak apa-apa Alvin. Aku duluan ya."
"Ya, Hati-hati di jalan! "
"Kamu juga hati-hati di jalan, bye! "
"Bye! "

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang