"Eh iya, Vin..
" Vin? "
"Kok " Vin" sih mom? "Mendengar Ify yang malah menyebut "Vin", tentu membuat Cakka murka. Pasti yang dimaksud Ify adalah Alvin, pasti Ify sedari tadi sedang memikirkan pria itu.
" Cak, maaf. " Merasa salah sebut nama, membuat Ify langsung meminta maaf pada Cakka.
"Al, ayo kita pulang sekarang! "
Cakka menghiraukan permintaan maaf Ify. Ia malah menarik tangan Al dan mengajak Al pergi meninggalkan Ify.
"Tapi Dad, Al masih belum puas pikniknya. Al masih mau disini. "
"Next time Daddy akan ajak Al piknik lagi. Sekarang kita pulang! "
"Mommy..
" Kita tunggu Mommy di mobil. Ayo! "
"Iya Dad. ""Cakka tunggu! "
"Cakka! "Teriak Ify sambil berlari mengejar Cakka dan Al yang sudah berjalan jauh di depannya.
"Dad, itu Mommy manggil-manggil Daddy terus. Kita gak berhenti dulu Dad, tungguin Mommy. "
"Gak usah. "
"Daddy kenapa? Daddy lagi marah sama Mommy ya? "
"Sudah, Al tidak usah banyak tanya. Ayo lebih cepat lagi jalannya! ""Mommy, awasss!! " Seru Al tiba-tiba ketika ia melihat ada mobil yang akan menabrak Mommynya.
"Ify, awas! "
"Mommyyy! "
BRAK!
"Al"
"Al! "
Ify terkejut ketika anaknya menyelamatkan dirinya. Al mendorong tubuhnya sehingga ia tidak jadi tertabrak mobil. Malah kini anaknya yang terbaring di aspal dengan tubuhnya yang berlumuran banyak darah.
Ia langsung berlari menghampiri Al. Air matanya sudah mengalir deras dari kedua matanya. Ia memeluk tubuh mungil Al.
"Mom, sa.. kk.. itt. "
"Iya sayang, tahan ya. Kita ke rumah sakit sekarang. Cakka, ayo bawa Al ke rumah sakit! " Ucap Ify pada Cakka yang juga sudah datang menghampiri mereka.Tak menunggu lagi, Cakka langsung mengangkat tubuh Al dan memboyongnya sampai ke parkiran mobil.
"Mom, A.. l.. g.. a.. k k.. u.. aa.. t. " Ucap Al ketika mereka sudah dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Gak sayang, Al harus kuat. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit. Nanti Al diobatin sama om dokter ya. Cak, ayo lebih cepat lagi! "
"Iya fy, ini aku sudah berusaha untuk lebih cepat lagi! Al, kuat ya sayang. ""Cak, Al pingsan! " Ucap Ify dengan nada panik karena tiba-tiba saja Al pingsan di pangkuannya. Namun untung saja mereka sudah sampai di rumah sakit.
Dengan cepat Cakka langsung keluar dari mobil dan kembali membopong Al ke dalam rumah sakit. Sesampainya di lobby, seorang perawat datang dengan membawa sebuah bangkar. Cakka pun langsung membaringkan tubuh mungil Al di atasnya. Kemudian Al di bawa menuju ruang UGD.
"Cak, aku takut! " Ucap Ify. Kini Cakka dan Ify sudah duduk di depan ruang UGD, menunggu Al yang sedang diperiksa oleh dokter.
Cakka berusaha menguatkan Ify yang sedari tadi sudah menangis. Ia menyenderkan kepala Ify di dada bidangnya sambil tangan kanannya mengusap lembut kepala Ify.
"Sudah, jangan menangis lagi! Al akan baik-baik saja. Kamu tidak perlu takut. "
"Tapi bagaimana kalau Al meni...
" Sstt.. kamu jangan bicara seperti itu! Al tidak akan meninggalkan kita. Aku yakin Al anak yang kuat. "
"Al, kenapa kamu melakukan ini? Harusnya Mommy yang didalam, bukan kamu. " Gumam Ify.
"Tidak sayang, Al anak yang baik. Dia mau menyelamatkan Mommynya sendiri, dia tidak mau kamu kenapa-kenapa."
"Iya tapi kan jadi dia yang celaka. Aku jadi merasa gagal menjadi Mommy untuk dia. Dia selalu jadi korban dari kesalahan aku sendiri. "
"Kamu tidak boleh merasa seperti itu. Ini bukan salah kamu tapi ini salah aku. Harusnya aku tidak bersikap childish seperti tadi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Son
FanfictionSequel Hot Daddy (Baca Hot Daddy sebelum baca cerita ini) Kisah seorang hotdaddy yang memperjuangkan haknya sebagai seorang ayah atas anak laki-lakinya. "Dia adalah anakku bukan anakmu. Aku berhak atasnya. "