Flashback
Jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Itu artinya sudah waktunya Al pulang sekolah. Pak Ujang yang sudah ditugaskan oleh majikannya untuk menjemput Al dan Cio, kini masih dalam perjalanan menuju sekolah mereka. Yah sepertinya kali ini ia terlambat menjemput Al. Penyebabnya karena tadi ban mobil yang dibawanya bocor, sehingga ia harus mampir ke tempat tambal ban terlebih dahulu. Ia pun menambah kecepatan laju mobil agar ia bisa segera sampai ke sekolah, ia khawatir anak majikannya itu menunggu ia terlalu lama dan bosan. Belum lagi nantinya mereka masih harus menunggu kakaknya pulang yang beda satu jam sama jam pulang sekolah Al.
Akhirnya Pak Ujang sampai di sekolah Al dan Cio. Ia melihat arloji di tangannya, ia sudah telat 30 menit. Mudahan-mudahan Al tidak marah atau bosan menunggunya. Pak Ujang pun langsung menuju kelas Al. Sebelumnya Alvin sudah memberi tau Pak Ujang nama ruang kelas Al dan juga Alvin sudah mengirimkan foto Al, agar pak Ujang bisa mengenali Al yang mana. Pasalnya selama ini Pak Ujang belum pernah bertemu Al sebelumnya. Namun ia sudah tau kalau ternyata Al itu adalah anaknya Alvin dan Ify.
Setelah Pak Ujang sampai di ruang kelas Al, ia tidak melihat satu pun murid yang masih ada di ruangan tersebut. Ia tidak melihat adanya seorang anak kecil yang wajahnya sama dengan foto yang kini terpampang di ponselnya.
"Maaf Pak, cari siapa ya? " Tanya seoarang guru menghampiri Pak Ujang, beruntung masih ada seorang guru di ruangan tersebut. Namun kenapa tidak ada Al bersama guru tersebut? Bukankah seharusnya seorang guru akan menahan anak muridnya yang belum dijemput oleh keluarganya dan menemaninya sampai ia dijemput? Kenapa ini tidak seperti itu?
"Saya mencari Al bu. Saya ditugaskan oleh ayahnya untuk menjemput dia. Alnya mana ya bu? Kok tidak ada di sini?"
"Oh bapak cari Al. Tadi dia izin sama saya untuk bermain di taman Pak, katanya bosan menunggu jemputan nya datang. Kebetulan saya sedang ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal, jadi terpaksa saya membiarkan Al bermain sendiri. "
"Taman yang mana ya bu? "
"Tidak jauh kok dari ruang kelas ini. Bapak dari sini lurus saja, lalu belok ke kiri. Tamannya ada di sana. "
"Baik, kalau begitu saya permisi ya bu. Terima kasih. "Pak Ujang mulai berjalan menuju taman. Lagi-lagi Pak Ujang tidak menemukan Al di sana. Bahkan tidak ada satu pun orang di sana. Kini Pak Ujang benar-benar panik. Anak majikannya hilang! Ia pun memutuskan untuk mencoba mengelilingi sekolah tersebut untuk mencari Al. Ia berharap Al masih ada di lingkungan sekolahnya. Namun itu sepertinya hanya hayalannya saja. Ia sudah mengelilingi semua sudut sekolah, tapi ia tidak juga menemukan Al.
"Bagaiamana ini? Apa dia sampai ke luar sekolah?" Batin Pak Ujang. Ia berhenti sejenak di depan gerbang sekolah. Ia merasa cukup lelah setelah mengelilingi sekolah yang sangat besar ini. Setelah merasa baikan, Pak Ujang kembali mencari Al dan kali ini ia mencarinya di luar sekolah.
Pak Ujang melihat ada sebuah taman juga yang terletak di sebrang jalan. Sebuah taman untuk umum. Pak Ujang berjalan menuju taman tersebut, siapa tau yang di maksud Al adalah ia ingin bermain di taman yang ada di sana bukan taman yang ada di sekolah.
Lagi, lagi, dan lagi, Al tidak ada di taman itu. Fix, anak majikannya ini benar-benar hilang. Pak Ujang sudah tidak tau harus mencari Al kemana lagi. Ia pun memutuskan untuk menghubungi majikannya, memberi tau beliau bahwa anaknya hilang.
“Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan”
Suara operator yang terdengar oleh Pak Ujang. Kenapa di saat genting seperti ini, ponselnya tuannya tidak aktif? Tidak seperti biasanya.
"Lebih baik aku kembali ke sekolah deh, menunggu Cio pulang. Sambil memikirkan kemana lagi harus mencari Al. " Gumam Pak Ujang sambil berjalan menuju sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Son
FanfictionSequel Hot Daddy (Baca Hot Daddy sebelum baca cerita ini) Kisah seorang hotdaddy yang memperjuangkan haknya sebagai seorang ayah atas anak laki-lakinya. "Dia adalah anakku bukan anakmu. Aku berhak atasnya. "