Part 13

2.8K 146 11
                                    

"Allllllll.......

" Ya ampun ternyata cuma mimpi." Gumam Alvin ketika ia terbangun dari tidurnya. Tadi ia bermimpi kalau Al adalah anak kandungnya, namun seketika itu juga Al pergi meninggalkan ia selamanya.
Apa ini hanya mimpi? Atau justru ini tanda bahwa nantinya akan terjadi seperti mimpi itu?

Drttt... Drttt...

Tiba-tiba saja ponsel Alvin bergetar di atas nakas, samping tempat tidurnya. Ia pun mengambil ponselnya dan melihat siapa yang meneleponnya sepagi ini.

Nomor yang tidak dikenal muncul di layar ponselnya. Tanpa terlalu lama berpikir siapa yang meneleponnya, Alvin langsung mengangkatnya.

"Halo! "
"Selamat pagi tuan Alvin! "
"Iya selamat pagi, ini siapa ya? "
"Saya dokter Joe,  tuan. Maaf kalau saya sudah menganggu tuan pagi-pagi. "
"Oh dokter Joe. Iya tidak apa-apa dok. Ada apa ya dokter menelepon saya? "
"Ini tuan, saya hanya ingin sampaikan kalau hasil test DNAnya sudah keluar. Tuan bisa mengambil hasilnya hari ini juga. "
"Oh ya? Bagus deh kalau begitu dok, nanti saya akan kesana untuk ambil hasilnya."
"Baik tuan, saya tunggu."
"Ya, sampai ketemu nanti dok. "
"Sampai ketemu nanti tuan Alvin. "

"Hasilnya sudah keluar. Sebentar lagi aku akan tau kebenarannya. Tapi mimpi itu? Aku takut kalau kejadiannya nanti seperti mimpi itu. Ah tapi itu kan hanya mimpi,  bukan kenyataan. Mimpi sama kenyataan itu berbeda. Ya semoga itu hanya mimpi. " Gumam Alvin.

Alvin bergegas untuk segera pergi ke rumah sakit setelah ia berhasil memantapkan hatinya untuk mengambil hasil testnya, ia tidak peduli apapun yang terjadi nantinya.

Sesampainya di rumah sakit, Alvin langsung menuju ke ruangan dokter Joe. Kebetulan saat itu dokter Joe sedang tidak ada jadwal praktek dan beliau juga sudah menunggu Alvin disana.

"Silakan duduk, tuan! " Ucap dokter Joe ketika Alvin sudah ada di dalam ruangannya.
"Terima kasih, dok. "
"Jadi, tidak usah berlama-lama lagi tuan. Saya akan memberi tau tuan hasil testnya. " Ucap dokter Joe sambil mengambil amplop yang sepertinya berisi hasil test DNA.
"Tunggu dok. " Cegah Alvin ketika dokter Joe hendak membuka amplop tersebut.
"Ada apa, tuan? "
"Sebelum dokter beritahu hasilnya, ada yang ingin saya tanyakan kepada dokter."
"Tuan ingin bertanya apa? "
"Bagaimana perkembangan kondisi Al? Apa semakin memburuk? Apa ada kemungkinan kalau sebentar lagi dia akan...
"Akan apa tuan? "
"Akan meninggalkan kita semua. "
"Mengapa tuan bertanya seperti itu? Tuan takut kalau saat tuan tau kebenarannya, Al malah meninggal?"
"Iya dok. Jujur, semalam saya bermimpi seperti itu. Jadi saya sangat takut kalau mimpi itu menjadi kenyataan. "
Dokter Joe tersenyum mendengar penuturan Alvin tersebut.
"Tuan Alvin tidak perlu takut. Justru Al memberikan kabar gembira untuk kita semua. "
"Maksud dokter? "
"Ya perkembangan kondisi Al semakin meningkat, bahkan kemungkinan sebentar lagi Al akan sadar dari komanya."
"Dokter serius? "
"Ya serius tuan, masa saya bercanda. Jadi, bagaimana? Apa kita sudah bisa lihat hasilnya sekarang? "
"Iya dok. Saya sudah benar-benar tidak sabar tau hasilnya. "
"Baiklah, saya buka ya. " Ucap dokter Joe di balas dengan anggukkan kepala Alvin.

"Wah, selamat tuan Alvin! Hasilnya positif. Al adalah anak kandung tuan Alvin. "
"Masa sih dok? Coba saya lihat. "
"Silakan! "
Sang dokter pun meberikan hasil testnya kepada Alvin.

Alvin mulai membaca hasilnya dan benar saja, disana ada tertulis kata "positif". Itu berarti artinya Al benar-benar anak kandungnya dengan Ify.

" Ya ampun, saya benar-benar gak nyangka dengan hasilnya. Al adalah anak kandung saya. " Ucap Alvin dengan nada yang sangat gembira. Kedua matanya pun sudah berkaca-berkaca, menandakan ia sangat terharu saat ini.

"Sekali lagi selamat tuan. Saya juga sangat senang melihat hasilnya. "

"Terima kasih dokter Joe. Terima kasih karena dokter sudah mau membantu saya. Kalau tidak ada dokter, mungkin selamanya saya tidak akan tau kalau Al adalah anak kandung saya. "
"Sama-sama tuan. Ini sudah jadi takdir Tuhan, tuan tau kebenarannya. Saya hanya membantu apa yang sudah menjadi tugas saya. "
"Sekali lagi terima kasih dok. Sekarang saya ingin bertemu anak saya. Apa saya bisa bertemu Al, dok? "
"Bisa tuan. Ini hasil testnya dibawa saja, sebagai bukti tuan nantinya. "
"Iya dok. Kalau begitu saya pamit ya dok."
"Iya, silakkan tuan. "

He is My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang