20

7.3K 482 280
                                    

WARNING

NOT FOR CHILDREN

Be a smart reader





































"Hwang Yeji nggak semenakjubkan yang orang bilang. Menarik? Ya, tapi cuma sebatas itu. Aku rasa aku ketipu penampilannya."

"Kamu nggak nganggap aku prioritas, setiap kencan cuma ngomongin hal sehari-hari atau ngelakuin hal itu-itu aja, nggak pernah kasih kejutan, setiap aku butuh kamu selalu alasan lagi latihan dance lah, pergi sama anak dance atau Ryujin lah, apa lah. Pacaran macam apa ini, Hwang Yeji? Kamu terlalu takut untuk keluar dari zona nyamanmu!"

"Yeji, kamu jangan menghalangi aku, bisa? Daripada itu lebih baik kamu pikirin masa depan kamu. Jadi seorang dancer nggak akan bawa kamu kemana-mana selain ruang penuh kaca ditemani refleksimu sendiri."

"--ji."

"Model pendatang baru Heo Jiwon menyukseskan acara rilis produk baru brand kosmetik M.A.C selaku brand ambassador terbaru."

"Visual Heo Jiwon memang tidak diragukan lagi seperti putri kerajaan. Rumornya ia berkencan dengan salah satu aktor ternama?"

"--eji."

"Menurut kamu aku yang salah di sini? Kamu yang ngajak aku menjalin sebuah hubungan tapi KAMU nggak memperjuangkan apa yang kamu bangun. Kalau kamu benar-benar cinta aku, kamu harusnya tahu alasan aku melakukan ini! Jangan hubungi aku sebelum kamu sadar."

"Aku cinta kamu, Jiwon. Kamu yang nggak percaya sama aku."

"Kamu nggak percaya sama diri kamu sendiri, Hwang Yeji."

"Hwang Yeji!"

Sekelebat cahaya putih beserta suara-suara itu menghilang layaknya seseorang baru saja menjentikkan jari dan menariknya keluar dari hipnotis. Kekhawatiran kentara saat maniknya menangkap gambaran wajah kekasihnya yang berada beberapa senti di depan wajahnya sendiri, sedang menangkup pipinya. Ia menggelengkan kepala dan menyingkirkan tangannya sebelum beranjak meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Berbalik badan, ia melihat posisi kekasihnya yang sekarang terbaring seperti semula, rambut sedikit berantakan, dan leher jenjang itu--Yeji tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari itu--entah bagaimana sesuatu seperti merasuki dirinya.

Kontrol diri lepas kendali.

Bibir dan bibir saling bertabrakan dalam sekejap mata. Posisi Yeji kembali berada di atas Lia, menciumnya penuh gairah. Lia tidak siap, kewalahan, sehingga cepat kehabisan napas dan menjambak rambut Yeji memberi kode untuk berhenti sebentar. Namun, hal itu seakan meningkatkan semangat Yeji untuk mencium lebih dalam, memagut bibir bawah Lia, dan memasukkan lidah. Perbuatannya menyebabkan Lia melenguh berkali-kali. Paru-parunya terbakar, nikmat, paradoks; rasa yang bertolak belakang.

Berbagi saliva, bertarung memperebutkan hadiah utama yakni dapat mengulum indera pengecap yang kalah--Yeji sebagai pemenang--dan napas terengah-terengah hebat barulah akhirnya Yeji melepaskan ciuman mereka.

"Hah..haah...Yeji--"

Yeji membungkam Lia dengan mengecup bibir mungilnya lagi, cukup lama.

BossyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang