Rizki merebahkan tubuhnya dikamarnya sendiri, pesta pernikahan sederhananya baru saja berakhir. walaupun sederhana keluarga mertuanya mengundang lebih dari 200 orang dan Rizki harus menyalami mereka satu persatu belum lagi sesi foto bersama teman-teman Olla yang lumayan menguras tenaganya.
Ternyata menikah itu segini melelahkannya ya? Batin Rizki, berdiri berjam-jam membuat kakinya sedikit nyeri dan hebatnya Olla bahkan tak mengeluhkan hal itu.
Olla. Rizki berpikir sejenak, gadis manja itu sudah resmi menjadi istrinya. Senang? Tentu Rizki senang, tapi dibalik kesenangannya tersimpan pikiran lain, pikiran Rizki sehubungan dengan kepindahan mereka yang masih dirahasiakan. Seperti yang diketahui semua orang dekatnya, Olla tentu lebih memilih tetap di Jakarta karena pekerjaannya menututnya untuk begitu.
Rizki beberapa hari ini berusaha mencari cara untuk menjelaskan pada Olla, tapi Rizki masih ragu. Olla belum begitu mengenalnya, bahkan mungkin Olla belum mencintainya, lantas bagaimana cara Rizki membujuk istrinya itu?
Perlahan mata Rizki tertutup dan lelap membawanya kealam mimpi, rasa lelahnya membuat matanya begitu berat dan tak terasa Rizkipun tertidur saat itu juga. pintu kamar Rizki terbuka, dan ternyata itu adalah Olla yang mencari keberadaan suaminya itu sejak tadi. Olla mendekat dan memperhatikan kembali wajah damai Rizki yang terlihat begitu sempurna, Olla memberanikan diri menyentuh wajah itu dan menelusuri sepanjang garis tegasnya, sungguh Olla masih tak percaya dengan apa yang baru saja dilakukankannya seharian ini, menikah dengan sahabat masa kecilnya dan mendapatkan bonus yang begitu besar untuknya, mungkin jika bukan Rizki Olla tak akan merasa seperti ini.
Melihat Rizki yang begitu lelap dalam tidurnya membuat Olla tak tega jika harus membangunkannya, maka dengan hati-hati Olla meninggalkan kamar Rizki lalu menutup pintunya rapat, Olla menuju kekamarnya sendiri dan membersihkan tubuhnya disana.
"Mana Rizki La?" Tanya Laudya ketika mendapati Olla keluar kamarnya dengan mengenakan piyamanya.
"Tidur" Jawab Olla singkat, Laudya mengikuti Olla menuju dapur.
"Dikamar kalian?" Tanya Laudya lagi.
Olla menggeleng, "Dikamar sebelah"
"Lho kok?"
Olla mengangkat bahunya santai, "Mungkin dia masih belum terbiasa, udahlah biarin aja"
Ada sekelebat pikiran aneh dalam otak Laudya, bagaimana bisa sepasang pengantin baru tidur terpisah? Dan lagi Olla terlihat sangat santai, lantas kenapa dia tidak menyusul tidur bersama suaminya, mungkinlah jika keduanya masih belum merasakan cinta satu sama lain? batin Laudya.
Laudya setia mengekori Olla sampai Olla masuk kedalam kamarnya, Laudya ikut masuk dan melihat Olla bersiap tidur dibawah, menggunakan matras tipis sebagai alasnya.
"Jadi selama ini kamu tidur disitu, La?"
"Iya. Kenapa?"
Laudya tak menjawab, gadis itu memilih keluar dan menutup kembali pintu kamar Olla. Laudya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Rizki dan nekad membuka pintunya yang ternyata tak terkunci, disana memang benar ada Rizki yang sudah tertidur lelap diranjangnya tanpa Olla disisinya.
Rizki bangun pagi dan mendapati dirinya terbaring dikamarnya sendiri. Laki-laki itu merutuki dirinya sendiri, seharusnya semalam dia tidur dikamar Olla, bukannya malah tertidur dikamarnya sendiri.
Rizki buru-buru keluar kamar, mencoba membuka pintu kamar Olla tapi pintu itu terkunci, jadilah sekarang Rizki mengetuk pintu kamar istrinya berharap Olla segera bangun.
"Laaa.. bukain pintu dong?" Panggil Rizki sepelan mungkin, takut jika ada yang mendengar, "Laaa.. ini aku, bukain dong?" Pangginya lagi tapi masih tak ada jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfection of love
RomanceOlla adalah gadis super aktif yang sudah terikat dengan seorang laki-laki sejak usianya 10 tahun, mereka dijodohkan dan berpisah jarak setelahnya. Saat Rizki, tunangannya kembali Olla mulai bingung dan dihadapkan dengan berbagai kegelisahan tentang...