"Kenapa nggak bisa?"
Olla terkejut mendengar tanggapan Rizki yang diluar dugaannya, selama ini Olla mengira jika Rizki akan selalu jujur padanya.
"Bukan gitu maksudku La.. anu, gimana yaa, aku-"
"Ini rahasia kamu sama Yaya?"
Bodohnya Rizki langsung mengangguk, laki-laki itu bahkan merutuki kebodohannya sendiri.
"Aku bisa jelasin kok La, beneran deh"
"Kamu nggak dijadiin gigolo kan, Ki?"
"Hah!! gila kamu La, ya nggak lah"
"Ya udah, kalau gitu kenapa mesti dirahasiain segala?"
Rizki kembali menggaruk tengkuknya frustasi, "Gini deh La, aku bakal kasih liat besok kekamu tempat kerjaku, tapi dari luar aja ya?"
Awalnya Olla lumayan curiga dengan gerak-gerik Rizki, tapi lagi-lagi Olla mengalah, yang dikatakan Dwi benar Olla harus berpikir sedikit rasional.
"Oke, kalau gitu kita berangkat bareng aja besok"
"Nggak bisa, aku bakal nge-share lokasinya kekamu"
"Oke, terserah kamu aja"
Dan klik, Olla mematikan lampu kamar mereka, sedang Rizki masih mengumpati dirinya sendiri, dalam diamnya Olla kembali berfikir jika apa yang dilakukannya saat ini sudah benar, tak ada gunanya berdebat dengan Rizki jika Olla mau pernikahan mereka bertahan lama.
***
Hari ini Olla sengaja tak masuk kantor dan mengerjakan pekerjaannya dirumah, adanya Dwi membuat pekerjaan Olla lebih ringan, Dwi mengambil alih pengawasan dikantor dan Olla tak perlu sering-sering lagi pulang pergi dan mengerjakan semua sendiri.
Diam-diam Olla memeriksa ponselnya 5 menit sekali, menanti pesan dari Rizki yang katanya akan mengirimkan detail lokasi tempat kerjanya, jujur Olla tak pernah sepenasaran ini terlebih hal ini termasuk hal sepele baginya.
Satu pesan akhirnya masuk, dan benar saja itu dari Rizki, Olla segera menyambar tas dan kunci mobilnya, menuju garasi dan menyalakan mesin mobil, pelan-pelan matanya menelusuri peta digital diponselnya.
Olla tahu daerah ini, dan bahkan tenpat itu, beberapa kali Olla memang mengantar papanya mengambil mobilnya dimobil itu, walau Olla tak tahu persis siapa pemiliknya.
Dan benar saja, ini memang bengkel langganan papanya, Olla bernapas lega, ternyata ini tempatnya, batin Olla, lalu buat apa Rizki mati-matian menyembunyikan tempat kerjanya?
Dari kejauhan Olla berusaha mengintip kegiatan Rizki, suaminya itu terlihat sangat senang, sesekali bercengkrama dengan teman-temannya dan lihat lengan kekarnya bahkan dibiarkabn terekspos keluar, padahal itu adalah salah satu bagian kesukaan Olla.
Sudah puas Olla memutar balik mobilnya, pikirannya tertuju pada suatu tempat, sebelum pulang Olla menuju sebuah dealer motor dan mencoba melihat-lihat motor untuk Rizki disana.
"Mau cari motor apa mbak?" Seorang sales mendekati Olla, lalu menawarkan beberapa unit yang sedang banyak dicari saat ini.
"Saya mau cari motor buat laki-laki yang tingginya kurang lebih 180an mas, jangan motor bebek ya, nanti kasihan kakinya nekuk"
Sang penjual lalu mengajak Olla ketempat lain, tempat beberapa motor sport dipajang.
"Ini unit baru mbak, perwarna cuma ada satu unit, dan yang tersisa Cuma warna ini"
Olla mengangguk, lalu menunjuk kesalah satu motor berwarna hitam, "Saya mau yang itu mas, bisa bayar lewat debit kan?"
"Bisa mbak, mari saya uruskan pembayarannya, sebelumnya nggak mau dicoba dulu mbak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfection of love
RomanceOlla adalah gadis super aktif yang sudah terikat dengan seorang laki-laki sejak usianya 10 tahun, mereka dijodohkan dan berpisah jarak setelahnya. Saat Rizki, tunangannya kembali Olla mulai bingung dan dihadapkan dengan berbagai kegelisahan tentang...