Olla masuk kekamar setelah sempat berdebat dengan Rizki, calon suaminya. Gadis itu masih belum paham betul dengan pemikiran laki-laki yang sebenarnya sudah lama dikenalnya itu.
Dulu dimasa lalu, Rizki hanyalah anak kecil yang asyik diajak main, Olla menyukai Rizki karena mereka banyak persamaan, sama-sama tak punya banyak teman disekolah, dan sama-sama kesepian dirumah.
Olla duduk diranjangnya, roti yang tadi dibelinya digeletakkan begitu saja dimeja kerjanya, gadis itu lantas berpikir kembali, apakah pernikahan ini benar perlu dilakukan, apakah mereka akan cocok seperti dulu, seperti saat mereka masih kecil?
Makan malam seperti biasa mereka makan bersama, mama Olla banyak memasak akhir-akhir ini karena memang ada tamu dirumah mereka. Entah kenapa akhir-akhir ini Olla tak begitu bernapsu makan, padahal biasanya Olla selalu menambah nasi bahkan bisa sampai beberapa kali.
Sebenarnya gadis itu sudah menyiapkan dirinya sedari awal, bahkan masa-masa SMA dan kuliah dilalui dengan tak berpacaran seperti orang lain. Didalam pikiran Olla dia sudah terikat dengan orang lain, dan itu membuatnya tak mau main-main dengan laki-laki manapun.
"La, kamu lagi diet ya?" Tanya Laudya disela-sela makannya, sepupu Olla itu ternyata diam-diam memperhatikan.
"He'em, apa kamu jaga image karena ada Rizki disini?" Sambung mama Olla bercanda.
Olla hanya diam sambil mengaduk-aduk nasi dipiringnya, dan itu tak luput dari penglihatan Rizki, walaupun Rizki nyatanya tak mengungkapkan apapun.
"Kamu kenapa? Keganggu ya gara-gara ada aku?" Rizki menghampiri Olla yang tercenung sendirian di taman belakang rumahnya.
"Kamu beneran nggak mau merubah keputusan?" Tanya Olla tiba-tiba.
Rizki tak langsung menjawab, laki-laki itu menatap lurus kedepan, "Kalau aku mau nggak mungkin aku ada disini sekarang kan?" Jawabnya mantap, kali ini Rizki mengalihkan pandangannya kepada Olla.
"Jangan liatin aku kayak gitu ah! Malu tahu!" Sungut Olla lalu memalingkan wajahnya yang mulai memerah.
"Terus aku mesti gimana? Akting jutek terus padahal sebenarnya aku nggak gitu?"
Olla menatap Rizki kembali, "Jadi selama ini kamu acting?"
Rizki hanya mengangkat bahunya, "Menurut kamu?" Tanyanya balik.
"Ishh!! Nyebelin!"
"Bilang nyebelin tapi senyum-senyum" Goda Rizki dan itu sukses membuat keduanya tertawa.
***
"Aku mau ikut kamu hari ini"
"Buat apa?"
"Aku bosen dirumah terus"
Sejak kejadian semalam Rizki entah kenapa lebih berani mengutarakan keinginannya, walaupun Olla masih memasang dinding diantara mereka berdua begi Rizki itu bukan masalah, buktinya sepagian ini Rizki selalu mengikuti kemanapun Olla pergi, kecuali kekamar dan kamar mandi.
"Ciee, coba dari kemarin gini" Goda mama Olla yang sedang menyiapkan sarapan dibantu Laudya.
"Rizki nggak jogging lagi? Tadi aku nungguin kamu, eh.. kamu nggak turun-turun kamar" Sahut Laudya.
Rizki membalas Laudya dengan cengiran khasnya lalu ikut duduk disamping Olla sembari terus membujuk gadis itu agar mau membiarkannya ikut hari ini.
"Gimana La? Boleh kan, aku janji nggak akan ganggu"
Olla memutar bola matanya jengah, tak dihiraukannya sama sekali rengekan Rizki, "Hari ini aku ada pemotretan, nanti lama kamu pasti bosan"
"Nggak, aku janji nggak akan bosan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfection of love
RomanceOlla adalah gadis super aktif yang sudah terikat dengan seorang laki-laki sejak usianya 10 tahun, mereka dijodohkan dan berpisah jarak setelahnya. Saat Rizki, tunangannya kembali Olla mulai bingung dan dihadapkan dengan berbagai kegelisahan tentang...